Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi

Yuk Mengenal 5 Model Database yang Berguna dalam Perancangan Aplikasi!

Merancang sebuah aplikasi mungkin dapat terlihat sederhana sedangkan pada kenyataannya proses dibaliknya sangatlah kompleks. Salah satu tantangannya adalah memastikan bahwa aplikasi dapat mengakses, menyimpan, dan mengelola data seperti data pengguna, transaksi hingga riwayat aktivitas. Pemilihan model database akan mempengaruhi seberapa efisien data diakses, disimpan, dan dikelola serta bagaimana aplikasi dapat berkembang seiring dengan bertambahnya data. Setiap model database memiliki cara kerjanya masing-masing untuk menangani tipe data tertentu. Dengan memahami perbedaan tiap model, kamu bisa menentukan model database apa yang cocok untuk mendukung kebutuhan aplikasimu.

Yuk kita mengenal 5 model database yang akan berguna dalam perencanaan pengembangan sebuah aplikasi!

  • Flat Model

Flat model adalah model database sederhana yang menyimpan informasi dalam satu tabel data tunggal yang terdiri dari baris (tuples) dan kolom (columns) yang tidak memiliki koneksi ke tabel lain. Data disusun secara berurutan dalam file yang umumnya berformat teks, memungkinkan akses cepat, dan manipulasi data yang mudah. 

Kelebihan dari model ini adalah kemudahan dalam penggunaan dan pengelolaan, sementara kelemahannya terletak pada potensi redundansi data dan kesulitan menangani data yang kompleks. Flat model sering digunakan untuk menyimpan data sementara atau format ekspor sederhana seperti file CSV.

  • Hierarchical Model

Hierarchical model adalah model database yang mengorganisasi data dalam bentuk hierarki seperti pohon terbalik dengan hubungan orang tua-anak (parent-child). Setiap elemen memiliki satu hubungan orang tua dan banyak hubungan anak sehingga model ini cocok untuk data bertingkat seperti struktur organisasi atau file. Model ini memungkinkan akses data yang cepat dan efisien dalam hierarki.

Namun, model ini kurang fleksibel untuk hubungan yang lebih kompleks di luar pola hierarki. Perubahan struktur, seperti menambah atau menghapus node, sering membutuhkan penyesuaian besar. Hierarchical model umumnya digunakan untuk pengelolaan data bertingkat, tetapi kurang ideal untuk hubungan data yang dinamis.

  • Network Model

Network model adalah model database yang dibuat berdasarkan pendekatan model hierarki namun dengan fleksibilitas yang lebih tinggi. Model ini memungkinkan setiap node memiliki banyak hubungan, baik sebagai orang tua (parent) maupun anak (child). Hal ini memungkinkan hubungan yang lebih kompleks dibandingkan hierarchical model.

Kelebihan network model terletak pada kemampuannya menangani data yang memiliki hubungan kompleks. Selain itu, model ini sangat efisien untuk mengakses data yang memiliki banyak hubungan antar entitas. Meskipun demikian, kelemahan dari model ini adalah kompleksitas desain dan membutuhkan pengelolaan database yang lebih tinggi dibandingkan dengan model lainnya. Network model sering digunakan pada aplikasi lama seperti sistem manajemen data untuk perusahaan besar.

  • Relational Model

Relational model adalah model database populer yang menyimpan data dalam tabel-tabel yang saling terhubung menggunakan primary key dan foreign key. Setiap tabel merepresentasikan entitas tertentu, sementara hubungan antar entitas dikelola melalui relasi.

Kelebihannya adalah kemudahan dalam memahami dan mengelola data menggunakan Structured Query Language (SQL), fleksibilitas, dan cocok untuk berbagai aplikasi. Namun, kinerja model ini bisa menurun pada skala data besar dan memerlukan normalisasi untuk menghindari redundansi. Relational model umum digunakan dalam sistem Customer Relationship Management (CRM), e-commerce, dan aplikasi keuangan.

  • Dimensional Model

Dimensional model adalah model database yang dirancang untuk mendukung analitik data dan pengambilan keputusan. Data diorganisasi dalam dua jenis tabel utama: fact table untuk data kuantitatif dan dimension table untuk atribut deskriptif yang mendukung analisis.

Kelebihan model ini adalah kemampuannya mempermudah analisis data, terutama dalam data warehouse, serta mendukung pengambilan keputusan cepat melalui Online Analytical Processing (OLAP). Namun, model ini kurang cocok untuk transaksi operasional harian. Biasanya digunakan dalam sistem pelaporan bisnis dan dashboard analitik.

Secara keseluruhan pemilihan model database akan berpengaruh terhadap performa sebuah aplikasi untuk menyimpan, mengelola, dan mengakses sebuah data. Aplikasi dengan pemilihan database yang tepat akan memberikan performa yang baik dan menunjang efisiensi dalam manipulasi data. Model database diatas digunakan untuk menyimpan berbagai jenis struktur data dengan tujuan untuk mengelola struktur data tersebut dengan efisien dan proses penyimpanan data dapat dilakukan secara mudah dalam berbagai jenis model.

 

REFERENCES:

  1. Gupta, P. (2023, July 6). Types of database models. EDUCBA. https://www.educba.com/types-of-database-models/ 
  2. Dewaweb Team. (2024, October 11). Apa Itu Flat File Database? Pengertian, Cara Kerja & Jenis … https://www.dewaweb.com/blog/apa-itu-flat-file-database 
  3. Hendri. (2012, September 17). Model database. Belajar Teknologi Informasi. https://hendri83.wordpress.com/2012/09/17/model-database/ 
  4. Concepts of Dimensional Data Modeling. Concepts of dimensional data modeling. (2021, September 7). https://www.ibm.com/docs/en/informix-servers/14.10?topic=model-concepts-dimensional-data-modeling 
Riveira Tita Ayuningtyas