Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi

Eight Golden Rules of Interface Design

Apakah kalian pernah dibuat jengkel oleh suatu website yang membingungkan karena tampilan website tersebut yang tidak user friendly? Kebanyakan orang menganggap remeh bahwa design pada suatu website itu tidak penting. Mereka berpendapat bahwa fungsi suatu website tersebut lebih penting. Hal ini tidak sepenuhnya benar, karena hal pertama yang akan user lihat adalah designnya. Inilah pentingnya kenapa membuat tampilan yang user friendly, yang berarti mudah dioperasikan oleh sang pengguna.

Apa kalian tahu bahwa ada aturan untung merancang suatu user interface? Aturan tersebut ada dan disebut Eight Golden Rules of Interface Design. Prinsip ini dikemukakan oleh Shneiderman. Mari kita simak bersama yuk apa saja aturan emas tersebut.

 

  1. Konsistensi

Yang pertama adalah konsistensi. Konsistensi yang dimaksud merupakan keseluruhan dari website atau software tersebut. Buatlah tampilan dan system yang dapat dimengerti, maka user akan otomatis mengerti apa yang harus dilakukan karena user sudah melihat situasi yang sama pada interface sebelumnya.

 

  1. Shortcut

Kedua adalah shortcut. Apa kalian pernah menggunakan photoshop? Banyak sekali bukan toolsnya? Bayangkan apabila photoshop tidak mempunyai fitur shortcut sepert CTRL+B, CTRL+O dan sebagainya. Saya yakin kalian akan berusaha keras dan membuang waktu anda hanya untuk mencari sebuah tools yang dibutuhkan. Maka dari itu fungsi shortcut seperti itu sangatlah dibutuhkan.

 

  1. Feedback

Ketiga adalah feedback. Setiap interaksi yang dilakukan user harus selalu ada semacam feedback, ntah itu baik ataupun buruk. Berikan informasi apa yang user lakukan. Seperti misalnya anda ingin mengupload foto di Facebook, setelah memilih foto yang diinginkan dan menekan tombol upload tetapi tidak terjadi apa-apa namun tiba-tiba upload selesai. Tentu hal ini akan membingungkan user. Harusnya setelah menekan tombol upload, muncul loading bar apakah upload anda sedang berjalan atau tidak dan memunculkan notifikasi apabila foto tersebut sukses terupload atau tidak.

 

  1. Dialogue Closure

Buatlah suatu dialog untuk menghasilkan suatu penutupan akhir dari suatu proses. Contohnya pada website e-commerce, website tersebut akan memindahkan anda ke checkout setelah memilih barang dan diakhiri dengan halaman konfirmasi untuk meyakinkan anda apakah semuanya sudah benar.

 

  1. Simple Error Handling

Designlah sebisa mungkin agar user tidak membuat error yang sangat serius. Contoh seperti gambar di atas muncul popup “apakah anda ingin menghapus permanent file blabla…?” Sebelum hal ini terjadi maka di sinilah peranan penting dialog tersebut untuk meyakinkan user apakah ia ingin melakukannya atau tidak.

 

  1. Reversible Actions

Mudah kembali ke tindakan sebelumnya. Tidak seperti realita hidup ini, setiap system harus mempunyai aksi yang bisa membatalkan suatu tindakan. Hal ini akan mengurangi kekhawatiran user apabila user melakukan kesalahan. Contoh, apabila kita salah menghapus file maka kita bisa membatalkan perintah tersebut menggunakan Undo.

 

  1. Put User in Control

Jadikan user sebagai pemegang kendali full. Buatlah agar user dapat dengan bebas bernavigasi dan mengubah informasi akun yang dimlikinya sesuai dengan yang dikehendaki.

 

 

  1. Reduce Short-term Memory Load

Buatlah interface yang sederhana. Interface yang sederhana bukan berarti merancang interface dengan design yang biasa saja atau tidak menarik. Yang dimaksud dengan interface yang sederhana adalah interface yang mudah dipahami oleh user. Dengan interface yang simple dan menarik dapat membantu user mengurangi beban ingatan jangka pendek, sehingga user tidak perlu mengingat banyak perintah dan dapat menghindari kebingungan.

 

Itulah Eight Golden Rules of Interface Design. Semoga artikel ini memberikan pengetahuan lebih untuk kalian dan bisa kalian implementasikan apabila kalian ingin membuat suatu design interface.