Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi

Upaya Peningkatan Customer Experience dengan Augmented Reality

Pada era modern seperti saat ini, perusahaan berlomba-lomba memanfaatkan teknologi yang berkembang pesat untuk memuaskan ekspektasi pelanggan melalui teknik pemasaran yang luar biasa. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan Augmented Reality (AR) sebagai upaya meningkatkan pengalaman pelanggan (customer experience) dan kepuasan konsumen dalam mencoba ataupun menggunakan produk yang ditawarkan oleh perusahaan. 

Dilansir dari situs Kemendikbud, Augmented Reality atau dikenal sebagai AR adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut secara realitas dalam waktu nyata. Mudahnya, sebagai contoh, kita pasti sering menemukan AR dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam filter Instagram yang kita gunakan untuk berfoto selfie atau dalam aplikasi penerjemah seperti Google Translate yang dapat menerjemahkan teks secara langsung melalui kamera. 

Dalam dunia bisnis khususnya bagian marketing, perusahaan sudah banyak yang menerapkan AR untuk mengoptimalkan pengalaman pelanggan dalam menghadapi persaingan bisnis yang ketat. Dengan mengutamakan impresi dan pengalaman pelanggan ataupun konsumen dalam berbelanja, perusahaan akan mendapatkan umpan balik yang bagus dari para pelanggan dan konsumen yang puas terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan. 

Pemasaran dengan memanfaatkan AR (augmented reality marketing) merupakan salah satu strategi unik yang digunakan oleh perusahaan untuk memasarkan produknya kepada pelanggan karena kini, pelanggan dapat berinteraksi secara langsung dengan objek virtual sehingga promosi produk perusahaan menjadi unik dan menarik serta dapat meningkatkan pengalaman pelanggan dan loyalitas customer.

Berikut ini terdapat beberapa cara yang dilakukan oleh berbagai perusahaan dalam meningkatkan customer experience dengan teknik marketingnya menggunakan teknologi augmented reality.

  • Apple

Apple adalah perusahaan teknologi yang memiliki platform AR terbesar di dunia. Apple mendukung teknologi Augmented Reality dalam aplikasi-aplikasi yang tersedia sejak tahun 2017 ketika Apple pada saat itu mengeluarkan ARKit untuk membuat perangkat AR pada iOS. Sebagai contoh, pada aplikasi bawaan iOS sendiri, yaitu Clips, pengguna dapat mencoba berbagai ekspresi dan filter seru untuk dibagikan kepada orang lain dengan dukungan teknologi AR. Melalui teknologi yang diterapkan oleh perusahaan ini, pengguna akan mendapatkan pengalaman luar biasa dalam merasakan kehebatan Augmented Reality cukup melalui gawai mereka saja. 

  • IKEA

IKEA merupakan salah satu perusahaan yang memanfaatkan AR dalam membantu pelanggan untuk mendapatkan gambaran visual dari desain, furnitur, dan produk IKEA lainnya yang ingin dibeli oleh pelanggan. Tujuan dari pemanfaatan ARKit oleh perusahaan ini adalah agar pelanggan bisa mengetahui bagaimana furnitur yang akan dibeli dapat ditempatkan di dalam ruangan sesuai dengan bayangan dan ekspektasi yang mereka inginkan. Melalui aplikasi AR tersebut, pelanggan dapat melihat apakah model interior milik mereka cocok dengan furnitur yang akan mereka beli. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan terhadap pengalaman pengguna yang telah mencoba teknologi ini sebab mereka menjadi terbantu dalam memutuskan apakah furnitur yang akan mereka beli sudah sesuai dan mengurangi pengembalian barang karena kesalahan dan ketidakpuasan.

  • Nike

Nike juga merupakan salah satu perusahaan yang menggunakan teknologi AR dalam mempromosikan produk-produk mereka dengan aplikasi bernama Nike Fit. Nike Fit bekerja dengan cara memindai kaki pelanggan dengan kamera agar mereka dapat mendapatkan rekomendasi ukuran sepatu yang sesuai dengan kaki mereka. Pengguna akan mendapatkan pengalaman luar biasa karena dapat menemukan ukuran sepatu yang cocok dengan model-model yang keren hanya dengan menggunakan ponsel yang dimiliki. Dengan begitu, pelanggan tidak perlu repot-repot keluar rumah dan datang langsung ke toko offline hanya untuk mencoba berbagai ukuran sepatu karena sekarang mereka dapat melakukannya dari rumah saja.

  • L’Oreal 

L’Oreal merupakan perusahaan fast-moving consumer goods yang juga memiliki aplikasi AR yang memungkinkan pelanggan dapat mencoba produk make up secara virtual. Aplikasi milik L’Oreal ini berkolaborasi dengan ModiFace milik perusahaan Amazon. Pelanggan dapat mencoba berbagai kosmetik, seperti lipstik, melalui kamera ponsel mereka dan mengetahui kosmetik mana yang memiliki shade paling sesuai dengan warna kulit wajah mereka. Kemudian, pelanggan dapat membeli produk kosmetik L’Oreal tersebut tanpa ragu dan tanpa harus takut akan kesalahan mendapatkan warna yang cocok atau salah shade karena mereka sudah mendapatkan visualisasinya terlebih dahulu melalui teknologi AR pada aplikasi ini. 

  • Sephora

Perusahaan Sephora juga berintegrasi dengan ModiFace milik Amazon untuk menghadirkan aplikasi AR bernama Sephora Virtual Artist yang dapat membantu pelanggan mendapatkan produk kecantikan yang mereka butuhkan sesuai dengan bentuk wajah dan warna kulit yang dimiliki. Aplikasi ini menggunakan pengenalan wajah bagi para pelanggan untuk mencoba riasan secara virtual. Caranya, aplikasi akan memindai wajah pelanggan dan mulai mencoba mencocokkan kosmetik mana yang paling cocok bagi mereka berdasarkan fitur wajah dan visual pelanggan.

Itulah beberapa contoh upaya yang dilakukan oleh berbagai perusahaan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dalam mencoba produknya dengan teknologi Augmented Reality. Dengan munculnya gagasan untuk memanfaatkan teknologi AR dalam pemasaran suatu produk bisnis, hal ini dapat meningkatkan keterlibatan pelanggan dan loyalitas mereka terhadap perusahaan, memberikan pengalaman berbelanja yang tidak biasa yang berujung pada kepuasan pelanggan dalam menikmati produk yang ditawarkan perusahaan, serta mengurangi jumlah pengembalian barang oleh pengguna yang tidak puas terhadap produk sebelumnya.

 

Referensi: 

  1. Kemendikbud. (n.d.). Augmented reality dalam dunia marketing. Retrieved June 13, 2024, from https://solmet.kemdikbud.go.id/?p=2895
  2. Indonesia, Marketing Team-Netmarks. “5 Penggunaan Augmented Reality Dalam Dunia Marketing.” Netmarks Indonesia, 3 May 2023, https://www.netmarks.co.id/post/5-penggunaan-augmented-reality-dalam-dunia-marketing. Accessed 14 June 2024. 
  3. Maulana, Ahid. (Dec 20, 2023). Teknologi augmented reality pada e-commerce. Retrieved June 13, 2024, from https://www.softwareseni.co.id/blog/teknologi-augmented-reality-pada-e-commerce 
  4. AugmentedReality.id. (2019, October 7). Brand ternama sukses marketing AR. Retrieved June 13, 2024, from https://augmentedreality.id/2019/10/07/brand-ternama-sukses-marketing-ar/
  5. Apple. (n.d.). Augmented reality. Retrieved June 13, 2024, from https://www.apple.com/id/augmented-reality/
  6. Pierce, D. (2017, June 5). ARKit is Apple’s big bet on augmented reality. Wired. Retrieved June 13, 2024, from https://www.wired.com/story/arkit-augmented-reality/
  7. IKEA. (2017, September 12). IKEA launches IKEA Place, a new app that allows people to virtually place furniture in their home. Retrieved June 13, 2024, from https://www.ikea.com/global/en/newsroom/innovation/ikea-launches-ikea-place-a-new-app-that-allows-people-to-virtually-place-furniture-in-their-home-170912/
  8. Koca, A. (2022, January 20). Augment reality: What did Nike do about it? Medium. Retrieved June 13, 2024, from https://medium.com/marketing-in-the-age-of-digital/augment-reality-what-did-nike-do-about-it-345bd6af458d
  9. L’Oréal. (n.d.). L’Oréal Modiface brings AI-powered virtual makeup try-ons to Amazon. Retrieved June 13, 2024, from https://www.loreal.com/en/articles/science-and-technology/l-oreal-modiface-brings-ai-powered-virtual-makeup-try-ons-to-amazon/
  10. Hernandez, D. (2022, March 14). The future of makeup. Medium. Retrieved June 13, 2024, from https://medium.com/@dhernandez9/the-future-of-makeup-f73442b38291
Penulis: Pippop Azzahra - 2702372990