Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi

Artificial Intelligent: Ketika Pekerjaan Manusia Digantikan Oleh Robot

Di era dengan perkembangan teknologi yang pesat seperti saat ini, tentunya kata Artificial Intelligent (AI) bukanlah suatu hal yang asing di telinga kita. AI atau kecerdasan buatan merupakan suatu sistem komputer dengan kemampuan berpikir layaknya manusia untuk melakukan berbagai pekerjaan. Hadirnya teknologi ini, membuat muncul banyak spekulasi bahwa kedepannya, semua pekerjaan manusia akan digantikan oleh robot AI. Namun, apakah benar demikian?
Singkatnya, tidak. Meskipun AI dapat menggantikan pekerjaan manusia di beberapa bidang, namun AI tidak dapat menggantikan pekerjaan manusia di semua bidang. Robot AI hanya dapat bekerja sesuai dengan apa yang kita, manusia, programkan ke dalamnya. Oleh karena itu, robot AI tidak dapat berpikir secara mandiri di luar dari apa yang sudah kita tanamkan kepadanya. Dengan kata lain, robot AI tidak dapat berpikir secara kreatif. Ini adalah salah satu alasan mengapa AI tidak dapat menggantikan seluruh pekerjaan manusia.
Alasan lainnya adalah, AI bersifat rasional sesuai dengan pola dari informasi dan data yang dimiliki sehingga AI tidak bersifat intuitif dan tidak memiliki kecerdasan emosi seperti yang manusia miliki. Oleh karena itu, AI lebih cocok ditempatkan dalam pekerjaan biasa yang bersifat berulang, seperti kasir misalnya. Berbeda dengan AI, manusia memiliki kemampuan untuk berpikir kreatif, mengantisipasi, hingga menilai suatu hal sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada meski dengan informasi yang terbatas, yang mana tidak dapat dilakukan oleh AI.
Setelah mendengar alasan-alasan di atas, jelas rasanya bahwa robot AI tidak dapat sepenuhnya menggantikan pekerjaan manusia di segala bidang. Memang benar akan ada beberapa pekerjaan yang dapat digantikan oleh robot, namun CNBC sendiri menyatakan bahwa pada 2020 saja akan ada 2,3 juta pekerjaan baru berkat adanya AI, melebihi pekerjaan yang diperkirakan akan hilang sebanyak 1,8 juta pekerjaan. Forbes bahkan mengatakan bahwa dengan adanya AI, di tahun 2022 akan ada lebih dari 58 juta pekerjaan baru.
Oleh karena itu, kita tidak perlu takut akan kehadiran robot AI karena ia bukanlah sebuah ancaman. Justru dengan kehadiran AI, kita dapat menemukan lebih banyak lapangan pekerjaan baru sehingga ketakutan akan punahnya pekerjaan manusia dapat kita buang jauh dari benar kita. Malah, kita harus mempelajari lebih jauh mengenai AI karena dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini, tidak mungkin rasanya jika kita ingin menolak keberadaan AI. Jika kita dapat memahami dan bekerja dengan bantuan AI, maka kita akan dapat bekerja dengan lebih efektif dan efisien dan dengan hasil yang lebih optimal pula.

Referensi:
Allen, Tom. (2020, January 4). Can AI Replace Humans? 4 Factors to Consider Before Answering. Accessed online on April 25, 2022, from https://aijourn.com/can-ai-replace-humans/
Cremer, D. D., & Kasparov, G. (2021, March 18). AI Should Augment Human Intelligent, Not Replace It. Accessed online on April 25, 2022, from https://hbr.org/2021/03/ai-should-augment-human-intelligence-not-replace-it#:~:text=The%20question%20of%20whether%20AI,%2C%20emotional%2C%20or%20culturally%20sensitive.
Lee, Yen Nee. (2017, December 18). Robots ‘Are Here to Give Us a Promotion,’ Not Take Away Jobs, Gartner Says. Accessed online on April 25, 2022, from https://www.cnbc.com/2017/12/18/artificial-intelligence-will-create-more-jobs-than-it-ends-gartner.html
Chowdhry, Amit. (2018, September 18). Artificial Intelligent to Create 58 million New Jobs By 2022, Says Report. Accessed online on April 25, 2022, from https://www.forbes.com/sites/amitchowdhry/2018/09/18/artificial-intelligence-to-create-58-million-new-jobs-by-2022-says-report/?sh=3ef3f8404d4b

Okta Nabilla Syahdini