Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi

Penerapan Supply Chain Management bagi Perusahaan Manufaktur

perusahaan manufaktur di Indonesia

Referensi :

https://lifepal.co.id/media/perusahaan-manufaktur-terdaftar-bei/

Pada zaman dahulu saat ingin melakukan pengiriman, suatu perusahaan harus memperkirakan  permintaan pasar terlebih dahulu dan terkadang ada yang tidak sesuai dengan target pasar. Maka  dari itu diperlukan kerja sama dengan perusahaan lainnya seperti dengan supplier, distributor, dan customer . Suatu perusahaan mulai sadar bahwa untuk menyediakan produk yang murah, berkualitas, dan cepat, tentu tidak dapat dilakukan tanpa adanya kerja sama.  Semakin lama suatu perusahaan akan menyadari adanya produk murah, cepat, tetapi tetap terjamin kualitasnya. Dengan tujuan untuk memproduksi barang/jasa dengan harga murah serta kualitas terbaik maka lahirlah konsep Supply Chain Management  (SCM).

Supply  Chain Management (SCM) adalah kegiatan yang meliputi perencanaan, pengaturan, dan penjadwalan arus produk, mulai dari pengimplementasian jalannya arus produk, hingga ke proses distribusi produk kepada konsumen. Sederhananya, Supply Chain Management  adalah strategi yang berhubungan dengan kegiatan produksi, shipping , dan distribusi produk dari perusahaan kepada customer-nya.

Dengan Supply Chain Management , diharapkan dapat membantu dalam mengoptimalkan sumber daya dan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan agar dapat bekerja dengan efisien.

Tahapan dari Supply Chain Management  pada perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut :

  1. Pelanggan (Customer

Customer  merupakan mata rantai utama dalam Supply Chain Management  pada perusahaan manufaktur, dikarenakan sumber utama pendapatan suatu perusahaan manufaktur berasal dari customer. Maka dari itu suatu perusahaan akan sangat memperhatikan minat customer terhadap suatu produk.

Di dalam perusahaan manufaktur, customer dapat memesan produk melalui sales perusahaan dan membeli produk yang perusahaan tawarkan. Selain itu customer juga dapat menentukan jumlah, serta tanggal pengiriman barang yang mereka inginkan.

  1. Perencanaan (Planning)

Pada tahap selanjutnya, setelah customer membuat pesanan yang mereka inginkan, suatu perusahaan akan mempersiapkan perencanaan produksi. Pada tahap ini, perusahaan akan membutuhkan bahan baku serta keperluan lainya yang mendukung proses produksi .

  1. Pembelian (Purchasing)

Di dalam perusahaan manufaktur, perusahaan akan membeli bahan baku atau bahan mentah yang diperlukan oleh perusahaan, sehingga barang tersebut dapat diolah menjadi barang yang bisa diproduksi. Selain itu, di proses ini mereka juga mencatat tanggal penerimaan produk dan jumlahnya yang dimasukan ke dalam buku kas perusahaan.

  1. Persediaan Bahan Baku di Gudang (Inventory)

Pada tahap yang keempat, bahan yang telah diterima oleh perusahaan akan diolah dan dimasukkan  ke dalam pabrik lalu di periksa kualitasnya. Jika kualitas bahan telah terpenuhi, maka bahan baku tersebut disimpan di dalam gudang untuk kebutuhan produksi.

  1. Produksi (Production)

Tahap ini merupakan tahapan yang harus diperhatikan oleh perusahaan manufaktur. Hal ini dikarenakan semua bahan baku yang diolah menjadi produk yang bisa dijual akan dilihat kualitasnya. Apakah kualitas tersebut sesuai dengan standar perusahaan dan dapat menarik minat pasar atau tidak. Setelah diperiksa kualitasnya dan sesuai dengan standar perusahaan manufaktur, bahan jadi yang telah selesai diproses akan tersimpan kembali di dalam gudang.

  1. Transportasi (Transportation)

Tahapan terakhir pada Supply Chain Management adalah transportasi, atau disebut sebagai tahap pengiriman. Pada tahapan ini, perusahaan akan mengirimkan barang yang telah tersimpan di gudang untuk dikirimkan  ke setiap customer ataupun seller. Tugas utama dari produksi ini adalah setiap barang yang dikirim harus sesuai dengan pemesanan dan sampai dengan selamat ke tangan customer.

Setelah perusahaan manufaktur menerapkan tahapan dari Supply Chain Management, tentu hal tersebut dapat membawa beberapa keuntungan bagi perusahaan.

Beberapa keuntungan yang didapat antara lain:

  1. Meningkatkan kepuasan customer
  2. Menambah laba perusahaan manufaktur
  3. Menemukan biaya produksi dengan harga murah namun tetap terjamin kualitasnya
  4. Memanfaatkan aset perusahaan dengan maksimal

Referensi :

– https://www.soltius.co.id/id/blog/7-manfaat-penerapan-supply-chain-management-bagi-sebuah-perusahaan

– https://greatdayhr.com/id-id/blog/supply-chain-management/

Lisa Poliman