Perkembangan AI(Artificial Intelligence) di Indonesia
Indonesia telah menjadi salah satu negara dengan ketertarikan dan adopsi AI (Artificial Intelligence) tertinggi di ASEAN, Indonesia belum memaksimalkan potensi dari penggunaan AI (use case) khususnya di ranah enterprise. Seringkali, problem-problem yang coba di selesaikan dengan AI oleh Unicorn seperti Go-Jek dan Tokopedia, belum berdampak besar bagi pengembangan bisnis perusahaan.
Di Indonesia sendiri, BukaLapak menyampaikan bahwa mereka memiliki banyak inisiatif terkait AI. Mulai dari pengiriman drone hingga alat pengenal suara yang mampu melakukan transaksi otomatis.
Pitoyo Hartono, profesor bidang jaringan saraf buatan di Department of Electrical and Electronic engineering, School of engineering, Chukyo University, (SECU) Jepang menyatakan salah satu penyebab arah pengembangan AI di Indonesia belum matang adalah karena kurangnya pemahaman teoritik seputar neural mathematics, linear aljabar dan sebagainya. Meskipun dirinya akademisi dan memang bukan seorang industrialis, ia sangat yakin tidak sedikit yang menggunakan AI di Indonesia pada bidang atau produk yang salah lantaran kurangnya pengetahuan akan essence AI itu sendiri.
Di luar itu, bisa dipastikan bahwa para pelaku e-commerce lainnya sedang menciptakan terobosan AI yang relevan dengan bisnisnya masing-masing. Dengan kata lain, teknologi AI memiliki prospek yang sangat baik di Indonesia.