BIC

Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi

           

Sebagai anak organisasi, komunikasi merupakan hal yang paling penting dalam berorganisasi. Bayangkan bila dalam suatu organisasi conotohnya dalam group chat LINE, jarang ada yang membalas atau mengirimkan chat bila ketua organisasi sedang berbicara. Semakin sulit lagi bila di jaman yang sudah maju ini dengan bertebarannya apps-apps chat di ponsel kita jadi seperti tidak berguna bila kita tidak memanfaatkannya dengan baik.

Tidak hanya dalam organisasi saja tapi ketika kita bekerja nanti, komunikasi seperti presentasi, menyampaikan laporan, melakukan negosiasi, melakukan diskusi saat rapat, sangatlah penting agar kita bisa menyampaikan apa yang kita maksudkan dan tersampaikan dengan baik kepada audiens yang mendengar sehingga mereka paham betul akan apa yang ingin kita katakana.

Maka dari itu, penting untuk kita mengetahui dan menghargaib setiap informasi dan jalin komunikasi yang ada. Sebelumnya yuk kita simak dulu kenapa si perlu adanya komunikasi? Sebenarnya apa sih fungsinya?

 

  1. Fungsi Informatif: Seluruh anggota organisasi berharap mendapatkan informasi yang lebih banyak, lebih baik, dan tepat waktu.
  2. Fungsi Regulatif: Berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku pada suatu organisasi
  3. Fungsi Persuasif: Melakuakn persuasi dibandingkan perintah untuk hasil kerja dan komunikasi yang lebih baik.
  4. Fungsi Intefratif: Menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melakukan tugas dan perkerjaannya dengan baik

Memahami komunikasi dan gaya komunikasi

  1. Controlling Style: Gaya komunikasi yang ebrsifat mengendalikan dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan menatur perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain. Orang dengan gaya komunikasi ini dikenal sebgai komunikasi satu arah.
  2. Equalitarian Style

Aspek penting adanya landasan kesamaan. Hal ini ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah. Tidak komunikasi dengan gaya ini dilakukan secara terbuka, dalam arti setiap anggota organisasi dapat mengungkapkan gagasan ataupun perndapat dalam suasana yang rileks dan informal. Dalam suasana demikian maka setiap anggota organisasi mencapai kesepakatan dan pengertian bersama.

 

  1. Structuring Style

Gaya komunikasi berstruktur memanfaatkan pesan-pesan vverbal secara tertulis maupuhn lisan guna menetapkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur oraganisasi. Pengirim pesan lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk memp[engaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur yang berlaku dalam organiasi tersebut.

 

  1. Dynamic Style

Gaya komuniaksi dinamis cenderung agresif, Karena pengirim pesan atau sender memhami bahwa lingkungan kerjanya berorientasi pada tindakan. Gaya komunikasi ini sering dipakai oleh juru kampanye ataupun supervisor yang membawa para wiraniaga. Tujuan utama gaya ini untuk merangsang perkerja untuk bekerja lebih cepat dan lebih baik.

 

  1. Relinguishing Style

Gaya komunikasi yang lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat, ataupun gagasan orang lin daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun pengirim mempunyai hak untuk memberikan perintah dan mengontrol orang lain. Pesan dalam gaya komunikasi ini akan efektif bila pengirim pesan sedang berkerja sama dengan orang yang berpengetahuan luas, berpengelaman, teliti, serta bersedia bertanggung jawab atas semua tugas atau perkejaan yang dibebankan kepadanya.

 

  1. The Withdrawal Style

Akibat muncul gaya ini digunakan Karena lemahnya tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang yang memiliki gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain. Aslasannya ada beberapa persoalan atau kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut.

Kemampuan berkomunikasi mutlak harus dimiliki setiap individu yang ingin mencapai kesuksesan. Kemampuan berkomunikasi akan memudahkan individu untuk mencapai ide cemerlangnya kepada atasan, rekan kerja, dan bawahan sekalipun. Ide-ide dapat menjadi terealisasi secara baik bila dapat dikomunikasikan dan dipahami oleh semua orang sehingga memberikan dampak positif dan hasil yang sesuai dengan apa yang kita kehendaki. Maka itu kita perlu mengasah keahlian komunikasi kita agar ide-ide cemerlang kita tidak menguap begitu saja.

Sumber Penulisan / Daftar Pusaka : “THINK and GROW SUCCESS by Soft Skill” – Annisa Mardatikah, S.Sos, M.Si

 

Sumber Penulisan/Daftar Pustaka : buku berjudul “THINK and GROW SUCCESS by Soft Skill” oleh Annisa Mardatikah, S.Sos, M.Si

Samuel