IMCB

“Share a Coke”: Strategi Marketing Personal yang Mendunia

Kampanye Share a Coke merupakan salah satu strategi pemasaran paling ikonik yang pernah dijalankan oleh Coca-Cola. Diluncurkan pertama kali pada tahun 2011 di Australia, kampanye ini menggantikan logo Coca-Cola di botol dengan 150 nama paling populer di negara tersebut. Tujuannya sederhana namun sangat berdampak: menciptakan koneksi personal antara konsumen dan produk. Dengan menyematkan nama seseorang di botol, Coca-Cola memberikan pengalaman emosional yang mendorong konsumen untuk membeli, membagikan, dan terhubung secara sosial dengan merek. Dalam waktu singkat, kampanye ini mampu meningkatkan konsumsi di kalangan remaja Australia hingga 7%, serta menghasilkan lonjakan engagement di media sosial berkat tagar viral #ShareACoke.

Keberhasilan di Australia menjadi pemicu ekspansi global. Coca-Cola menggulirkan kampanye ini ke lebih dari 80 negara, dengan menyesuaikan nama dan bahasa lokal, menciptakan efek global yang tetap terasa personal. Di Amerika Serikat, kampanye ini diluncurkan pada tahun 2014 dengan 250 nama paling populer. Efeknya luar biasa—lebih dari 6 juta botol yang dicetak dan lebih dari 500.000 foto yang dibagikan secara online menggunakan hashtag kampanye. Coca-Cola mencatat peningkatan penjualan produk pertamanya dalam lebih dari satu dekade. Dari sisi pemasaran, ini adalah contoh cemerlang bagaimana personalisasi dan emosionalisasi dapat memicu tindakan pembelian dan memperkuat loyalitas merek.

Lebih dari satu dekade kemudian, Coca-Cola menghidupkan kembali kampanye Share a Coke dengan sentuhan modern yang menargetkan generasi Gen Z. Versi terbaru dari kampanye ini tidak hanya menggunakan nama-nama individu, tetapi juga menampilkan kata-kata yang lebih ekspresif dan dekat dengan keseharian anak muda—seperti “My Bae”, “Bestie”, hingga nama lokasi atau komunitas tertentu. Bahkan di Indonesia pun sudah dapat kita temukan di supermarket terdekat, seperti foto diatas. Menurut Coca-Cola Company, kampanye ini kini hadir di lebih dari 120 negara pada tahun 2025 dengan pendekatan lebih relevan terhadap kebiasaan digital generasi muda. Kampanye ini dirancang untuk menginspirasi “momen kebersamaan” dalam kehidupan nyata maupun dunia digital.

Yang membedakan versi terbaru dari kampanye ini adalah integrasi antara dunia fisik dan digital. Botol Coca-Cola kini dilengkapi QR code yang dapat dipindai untuk membuka Share a Coke Digital Experience Hub. Di dalam platform ini, konsumen bisa membuat konten kustom seperti video, meme, dan animasi personal menggunakan nama mereka sendiri atau nama teman. Fitur “Memory Maker” bahkan memungkinkan pengguna membuat kompilasi kenangan dengan Coca-Cola untuk dibagikan di media sosial. Kampanye ini tidak hanya mendorong penjualan, tetapi juga menciptakan ekosistem digital yang memperluas pengalaman konsumen dan mendorong partisipasi aktif di dunia online.

Secara keseluruhan, kampanye Share a Coke membuktikan bahwa personalisasi adalah kunci penting dalam strategi pemasaran modern. Dengan menyatukan elemen emosional, personal, sosial, dan digital, Coca-Cola berhasil menciptakan pengalaman merek yang kuat dan relevan lintas generasi. Kampanye ini juga menunjukkan bahwa bahkan perusahaan besar seperti Coca-Cola tetap harus berinovasi mengikuti dinamika perilaku konsumen. Kini, di tengah gempuran digitalisasi dan persaingan pasar yang semakin ketat, Share a Coke tampil sebagai contoh nyata bagaimana strategi marketing dapat terus berkembang—dari sekadar nama di botol menjadi simbol koneksi, kenangan, dan identitas.

Referensi :

  • a-coke-campaign-refresh-gen-z- digital-experiences/743648/
  • https://www.marketingdive.com/news/coca-cola-share-
  • https://acesse.one/MqTzK
Jovanka Mayleen Bahar