BINUS Immersion 2024: Goes to Thailand

IMCB BINUS University mengadakan Immersion Trip dari 15 hingga 18 Oktober 2024. Peserta diundang ke dua tempat menarik di Thailand: Bangkok dan Pattaya. Sejumlah besar mahasiswa, pengurus, dan dosen dari berbagai jurusan menghadiri acara tersebut dengan tujuan mempelajari budaya, memperluas wawasan, dan melakukan kunjungan edukatif ke universitas dan tempat bersejarah. Trip Immersion ini menggabungkan aktivitas rekreasi dan pendidikan untuk memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi seluruh peserta.

Hari Pertama: Perjalanan ke Bangkok Hari pertama dimulai pada dini hari tanggal 15 Oktober 2024, ketika seluruh peserta berkumpul di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Kegiatan dimulai pada pukul 01.30 dengan briefing singkat dari panitia tentang perjalanan, jadwal kegiatan, dan pengaturan logistik. Peserta siap terbang menuju Kuala Lumpur untuk transit selama satu jam sebelum menuju Bangkok setelah proses check-in dan boarding.

Penerbangan dari Jakarta ke Kuala Lumpur berlangsung sekitar dua jam dengan transit singkat sebelum penumpang tiba di Bandara Svarnabhumi, Bangkok, pada pukul 10.15 pagi. Pemandangan modern bandara dan proses imigrasi yang cepat menyambut peserta saat mereka tiba di Bangkok. Setelah tiba di bandara, pengunjung segera menuju Museum Nasional Bangkok, yang merupakan salah satu museum terbesar di Thailand.

Lihat Sejarah dan Budaya Bangkok Setelah makan siang di restoran lokal, perjalanan menuju Museum Nasional Bangkok. Museum ini menampilkan artefak dari zaman kerajaan hingga modern, dan pemandu lokal membantu pengunjung memahami lebih dalam tentang budaya Thailand.

Peserta kemudian melanjutkan perjalanan mereka ke Wat Arun, salah satu kuil Buddha paling terkenal di Thailand. Ini adalah destinasi spiritual yang sangat memanjakan mata karena arsitekturnya yang megah dan pemandangan sungai Chaophraya yang indah. Diberikan waktu untuk peserta untuk menjelajahi area kuil, mengambil foto, dan melihat kota Bangkok dari tepi sungai.

Perjalanan hari pertama berakhir dengan kunjungan ke pasar malam Bangkok yang terkenal, Jodds Fairs Night Market. Peserta dapat membeli souvenir, menikmati makanan khas Thailand, dan menikmati suasana malam yang menyenangkan di tempat ini. Setelah menikmati waktu bebas di pasar malam, peserta kemudian pergi ke Madison Hotel Bangkok untuk beristirahat dan mempersiapkan diri untuk hari berikutnya.

Hari Kedua: Kunjungan Edukatif ke Panyaphiwat Institute of Management—Salah satu universitas swasta terkemuka di Thailand—dimulai dengan sarapan pagi di Madison Hotel. Kemudian, peserta akan pergi ke institusi ini, yang terkenal dengan program-programnya yang luar biasa dalam manajemen dan bisnis. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk memberi mahasiswa BINUS wawasan tentang sistem pendidikan Thailand dan peluang kerja sama akademik di masa depan.

Setelah sesi diskusi dan tur kampus selesai, perjalanan dilanjutkan ke kota Pattaya, yang sekitar dua jam perjalanan dari Bangkok. Peserta yang berada di Pattaya memiliki kesempatan untuk mengunjungi Laser Buddha Hill, sebuah lokasi bersejarah yang menampilkan gambar Buddha raksasa yang diukir pada permukaan bukit menggunakan laser. Tempat ini memiliki nilai agama dan pemandangan indah di sekitarnya.

Peserta kemudian pergi ke Erawadee Herbal Store, yang menjual produk herbal dan produk kesehatan asli Thailand. Di toko ini, mereka dapat membeli oleh-oleh khas Thailand sambil belajar tentang manfaat berbagai produk herbal yang dijual di sana.

Malam di Pattaya: Melihat Pantai dan Pasar Malam Selama waktu bebas, peserta dapat menjelajahi pantai, bermain air, atau bersantai menikmati angin sepoi-sepoi. Pantai ini terkenal dengan pasir putihnya dan banyak pengunjung dari berbagai negara.

 

Setelah menikmati pantai, pengunjung menuju restoran sekitar untuk makan malam sebelum akhirnya masuk ke Hotel Empress Pattaya. Malam hari di Pattaya memiliki waktu luang untuk beristirahat di hotel atau menjelajahi sekitarnya.

Hari Ketiga: Wisata Alam dan Belanja di Pattaya Peserta diajak mengunjungi taman tropis terkenal Nongnooch di Pattaya. Pemandangan taman yang indah serta berbagai atraksi yang menghibur seperti Pertunjukan Cabaret dan Pertunjukan Elephant membuat pengunjung menikmati pertunjukan ini sambil melihat keindahan alam di sekitar taman.

Setelah itu, perjalanan dilanjutkan ke Toko Perhiasan Terbesar di Dunia—toko perhiasan terbesar di dunia yang menjual berbagai jenis batu mulia dan perhiasan. Tempat ini menjadi surga bagi pecinta perhiasan dan batu berharga.

Setelah makan siang, peserta diajak ke Big Bee Honey Store dan Bow Thip Dried Food Store untuk membeli madu asli Thailand dan berbagai makanan kering. Kegiatan belanja tidak berhenti di sini.

Peserta pergi ke Icon Mall of Siam, salah satu pusat perbelanjaan terbesar dan paling kontemporer di Bangkok, pada sore hari. Peserta memiliki waktu luang untuk berbelanja, melihat mal, dan menikmati Water Fountain Show, pertunjukan air mancur yang menakjubkan di pusat mall.

Hari Terakhir: Menutup Perjalanan dengan Belanja di Bangkok: Hari terakhir perjalanan dimulai dengan sarapan di hotel sebelum peserta check-out. Kemudian mereka pergi ke Platinum Fashion Mall, pusat belanja yang terkenal dengan berbagai barang fashion berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Selama waktu yang diberikan, peserta memiliki kesempatan untuk berbelanja oleh-oleh dan barang fashion untuk diri mereka sendiri atau orang-orang yang mereka sayangi.

Setelah puas berbelanja, peserta menuju Bandara Svarnabhumi untuk kembali ke Jakarta. Peserta kembali ke Indonesia dengan penerbangan sore dari Bangkok, melewati Kuala Lumpur, dan tiba di Jakarta pada pukul 23.05 malam.

Kesimpulan: Pengalaman Immersion Trip IMCB BINUS 2024 yang Menginspirasi dan Berkesan tidak hanya memberi peserta kesempatan untuk melihat budaya dan keindahan Thailand, tetapi juga memberikan pengalaman pendidikan yang berharga. Dengan waktu luang untuk rekreasi dan kunjungan ke universitas dan tempat bersejarah, belajar dan bersenang-senang dapat diimbangi. Setiap peserta mendapatkan wawasan baru dan kenangan manis dari perjalanan ini.

Aliya Rizqan Karima