7 Kesalahan dalam marketing
Hello IMers!!!
IMers disini ada yang mempunyai atau membangun usaha sendiri? Nah disini ada beberapa kesalahan dalam marketing yang harus IMers Hindari ,IMers merasa sudah melakukan aktivitas pemasaran dengan optimal, namun hasilnya belum ada juga? Mungkin saja IMers mengalami salah satu dari tujuh dosa terbesar dalam pemasaran berikut. Ini adalah daftar kesalahan-kesalahan utama yang seringkali dialami:
1. Mengharapkan Pelanggan Datang Sendiri
Pemikiran salah yang seringkali dimiliki oleh pemasar adalah dengan menyediakan produk dan jasa yang berkualitas, maka pelanggan akan datang dengan sendirinya. Hal ini tidak akan terjadi, kecuali jika brand IMers memang sudah terkenal dan punya pelanggan yang memang sudah lama loyal. Meskipun toko IMers terletak di lokasi yang strategis, tampilan toko menarik, punya produk berkualitas dan layanan yang spektakuler, namun pelanggan tidak akan datang selama IMers tidak melakukan pemasaran.
Produk-produk baru selalu membanjiri pasar, menghadirkan banyak pilihan kepada konsumen. Jika IMers tidak melakukan pemasaran, maka awareness konsumen terhadap produk IMers akan semakin pudar dimakan waktu, kalah dengan awareness terhadap produk pesaing. Ciptakan value proposition unik bagi target pasar IMers.
2. Tidak Punya Target Pasar Spesifik
Kesalahan kedua yakni IMers meyakini bahwa produk dan jasa IMers cocok untuk semua orang. Sehingga, dalam aktivitas pemasaran IMers tidak menyasar ke target pasar tertentu. Sesungguhnya, perusahaan tidak menyasar target pasar tertentu karena takut kehilangan segmen pasar yang potensial. Namun, akibatnya justru pasar malah tidak menangkap value dari produk/layanan tertentu baginya.
Meskipun IMers berusaha untuk menjaring banyak segmen pasar, namun fokuslah pada target pasar utama IMers. Siapkan value proposition unik bagi tiap segmen pasar yang potensial, sehingga mereka juga melihat bahwa produk IMers juga memberikan value.
3. Meniru Pemasaran Pesaing
Kesalahan ketiga yakni pemasar seringkali terjebak untuk mengikuti strategi pemasaran pesaing. Pesaing melancarkan strategi pemasaran, yang kemudian sukses besar, sehingga pemasar tergoda untuk melakukan hal yang sama. Padahal, mungkin pesaing IMers lebih besar, sehingga jika IMers bersaing langsung dengannya, maka peluang IMers menang kecil.
Jangan mengikuti strategi pemasaran sukses dari pesaing begitu saja. Misalnya pesaing mengajak untuk perang harga, biarkan saja. Sebaiknya IMers lebih berfokus pada value, bukan hanya harga. Berikan value terbaik untuk konsumen, dengan menyediakan kebutuhan dan keinginan mereka yang belum terpenuhi. Lakukan diferensiasi, dan berikan alas an-alasan bagi pelanggan untuk memilih produk IMers dibandingkan pesaing.
4. Riset dan Pengujian yang Kurang
Kesalahan keempat adalah riset dan pengujian yang tidak memadai sebelum dilakukannya aktivitas pemasaran. Pemasaran sudah dilaksanakan, namun ternyata hasil tidak sesuai dengan ekspektasi. Sebelum menjalankan aktivitas pemasaran, sebelumnya harus dilakukan riset serta pengujian. Caritahu apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan pelanggan. Lakukan due diligence terlebih dahulu sebelum IMers mengambil keputusan terkait dengan pemasaran, baik itu harga, penawaran, kemasan, promo, dan lainnya. Dapatkan feedback dari para pelanggan IMers sebelumnya.
5. Menganggap Pemasaran Sebagai Beban
Kesalahan yang juga fatal adalah perusahaan seringkali memIMersng pemasaran sebagai beban, bukannya investasi. Akibatnya, perusahaan tidak mengalokasikan sumber daya yang cukup ke bidang pemasaran. Pemasaran tidak menjadi bagian penting dari strategi bisnis. Sehingga, akibatnya uang yang masuk ke perusahaan juga kurang.
Sementara itu, pemasaran berbeda, karena justru menarik uang masuk ke perusahaan, tidak hanya sekedar menghabiskan anggaran. Oleh karena itu, sudah seharusnya perusahaan mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk pemasaran, sehingga aktivitas pemasaran dapat dilakukan dengan optimal dan memberi kontribusi pendapatan kepada perusahaan.
6. Tidak Tahu Acquisition Cost Pelanggan
Kesalahan yang juga sering terjadi adalah manajemen tidak mengetahui betul berapa biaya untuk mengakuisisi seorang pelanggan. Sehingga, tidak ada pula statistic yang mengukur customer lifetime value. Padahal, informasi ini penting untuk mengambil keputusan pemasaran. Dengan mengetahui biaya akuisisi pelanggan dan customer lifetime value, maka IMers akan tahu seberapa banyak IMers harus berinvestasi di pemasaran.
Seringkali perusahaan berinvestasi lebih besar dibandingkan dengan customer lifetime value, sehingga mengakibatkan kondisi finansial memburuk. Jadi, sebelum melakukan aktivitas pemasaran, ketahui terlebih dulu customer lifetime value dari pelanggan.
7. Hanya Fokus Pada Akuisisi Pelanggan, Bukan Mempertahankan
IMers harus memahami bahwa bisnis IMers bisa berjalan baik saat ini sebagian berasal dari pelanggan lama, dan sebagian kecil dari pelanggan baru. Kesalahan yang sering terjadi adalah pemasar hanya berfokus untuk mengakuisisi pelanggan baru, dan melupakan pelanggan lama. Hubungan yang sudah terjalin dengan pelanggan lama tidak dibina dengan baik, sebaliknya malah mengejar pelanggan baru. Pelanggan lama hilang, sementara biaya akuisisi pelanggan baru lebih tinggi, akibatnya tentu kurang baik secara financial.
Nah bagaimana IMers? Semoga artikel ini dapat membantu IMers mengoptimalkan strategi pemasaran untuk bisnis IMers ya! Sukses selalu IMers.
Editor : Davin