Marketing Baru Ala Asia
Hallo Imers!! Marketers Speak ……….
Apakah hari ini marketing di Asia masih berkiblat Amerika, dan kemudian melakukan modifikasi sesuai dengan gaya hidup dan perilaku konsumen di negara masing-masing? Sejak lima tahun terakhir ini, saya melihat perubahan besar. Ilmu-ilmu pemasaran dari Barat sudah mulai tidak mendominasi lagi, terutama bagi para pelaku bisnis di China. Mungkin juga berlaku untuk marketer di Indonesia, tetapi tentu saja dengan intensitas transisi yang tidak secepat marketer di China.
Apa penyebab semuanya ini? Di tempat pertama sudah pasti karena teknologi digital, terutama mobile technology. Teknologi telah mengubah banyak konsep dan strategi marketing. Strategi komunikasi berubah total akibat mobile technology ini. Tidak mengherankan kalau semua marketer kemudian mulai belajar dari awal. Tidak jarang, justru marketer Asia sudah memiliki case study yang lebih cepat dibandingkan dengan apa yang terjadi di Amerika Serikat.
Lihat saja apa yang terjadi di China. Banyak hal yang hebat di sana, justru kemudian menjadi proses pembelajaran yang dianggap berharga oleh pakar-pakar di Amerika. Alibaba sudah menjadi case study yang menarik bagi mereka.
Kedua adalah semakin mudanya para manajer di bidang marketing. Di era marketing kovensional, diperlukan usia di atas 30 tahun atau 40 tahun untuk menjadi manajer. Diperlukan usia di atas 40 tahun atau 50 tahun untuk menjadi CMO. Hari ini, kita melihat banyak manajer yang berusia 20 tahun lebih. Mereka justru langsung belajar digital marketing. Mereka justru lebih paham digital marketing dibandingkan para seniornya. Karena itu, sangat beralasan kalau mereka justru tidak sempat memahami banyak konsep dan strategi marketing di dekade 1980-an.
Ketiga, memang harus diakui bahwa banyak teori marketing yang tidak relevan. Dalam hal ini, teori justru baru akan dibentuk berdasarkan studi kasus yang sudah ada. Adakah hari ini text book yang bisa mengajarkan konsep digital marketing? Sangat sulit dicari karena memang perubahan yang sangat cepat membuat banyak konsep berganti setiap tahunnya. Jurnal-jurnal akademis baru berupaya untuk mengupas apa yang disebut strategi digital marketing yang efektif melalui berbagai observasi dan penelitian.
Keempat, adanya ledakan startup di Asia dan termasuk di Indonesia. Perusahaan-perusahaan ini biasanya banyak belajar dari trial and error. Mereka justru saling belajar bersama komunitas dan network mereka. Buat pelaku bisnis startup, konsep marketing konvensional sudah pasti tidak banyak relevansinya. Mereka bisa menemukan jalannya sendiri, dan justru kemudian menciptakan konsep sendiri yang dianggap relevan bagi pengembangan bisnis mereka.