IMCB

Pengaruh Konten Media Sosial terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Gen Z

Perkembangan teknologi dan internet telah mengubah cara perusahaan berinteraksi dengan konsumen. Salah satu perubahan paling signifikan adalah munculnya media sosial sebagai alat utama dalam strategi pemasaran digital. Saat ini, media sosial bukan hanya sarana komunikasi, tetapi juga platform yang sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku dan keputusan pembelian konsumen, khususnya gen Z.

Gen Z, yang umumnya lahir antara tahun 1997 hingga 2012, dikenal sebagai kelompok yang sangat aktif di dunia digital. Mereka tumbuh bersama internet, smartphone, dan berbagai platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube. Karena itu, keputusan mereka dalam membeli produk sering kali dipengaruhi oleh konten yang mereka lihat setiap hari. Menurut penelitian dari Djafarova dan Bowes (2021), gen Z lebih percaya pada user-generated content seperti ulasan, testimoni, dan rekomendasi dari influencer dibandingkan iklan konvensional. Dalam konteks pemasaran digital, konten yang autentik dan relevan memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi persepsi konsumen. Misalnya, video singkat di TikTok yang menampilkan pengalaman nyata menggunakan produk sering kali lebih efektif daripada iklan profesional. Hal ini karena gen Z lebih menghargai keaslian (authenticity) daripada kesempurnaan visual (Turner, 2015).

Selain itu, media sosial juga memberikan ruang interaksi dua arah antara merek dan konsumen. Strategi seperti membuat tantangan viral (hashtag challenge), konten edukatif, atau behind-the-scenes dari proses produksi dapat meningkatkan keterlibatan (engagement) dan membangun hubungan emosional antara merek dan audiens. Menurut Kaplan dan Haenlein (2010), komunikasi yang interaktif dan partisipatif merupakan kunci utama dalam menciptakan loyalitas konsumen di era digital. Namun, perusahaan perlu berhati-hati dalam menciptakan konten agar tidak terkesan manipulatif. Gen Z sangat peka terhadap pesan yang berlebihan dan tidak jujur. Oleh karena itu, strategi pemasaran yang berfokus pada transparansi, nilai sosial, dan empati akan lebih mudah diterima oleh mereka.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media sosial bukan sekadar alat promosi, melainkan juga medium untuk membangun kepercayaan dan hubungan jangka panjang dengan konsumen. Dalam menghadapi generasi Z, kunci sukses terletak pada kemampuan merek untuk beradaptasi, berkomunikasi secara autentik, dan menciptakan pengalaman digital yang bermakna.

Christopher Alden Sofyan