Efek Buruk Pemakaian Buzzer untuk Marketing
Pernahkah kamu melihat beberapa konten yang muncul di fyp tiktok mu mengenai satu brand yang memiliki review yang kata-kata atau pola yang sama?
Seperti “wah, barang ini bagus banget” atau biasanya mereka menggunakan gimmick yang sama. Jika iya, bisa jadi brand tersebut menggunakan buzzer untuk mempromosikan barangnya. Apa itu buzzer sendiri? Buzzer merupakan individu atau kelompok yang dibayar untuk menyebarkan opini tertentu. Memang menggunakan buzzer bisa menaikan engagement serta meningkatkan penjualan namun ternyata memiliki beberapa efek buruk. Apa saja efek buruknya? Mari kita care tahu bersama!
1. Merusak Reputasi Brand
Reputasi brand merupakan hal yang penting karena itu merupakan image dari brand itu sendiri jika reputasi brand rusak dapat berakibat fatal. Penggunaan buzzer dapat merusak reputasi suatu brand dikarenakan review untuk produk mereka tidak kredibel atau tidak jujur. Hal ini membuat masyarakat menjadi meragukan brand tersebut semisal posisikan kita di posisi konsumen yangsedang mencari review suatu barang lalu menemukan fakta bahwa review yang beredar bukan review jujur pasti itu membuat kita meragukan kualitas dari barang tersebut atau bahkan brand yang membuat kita tidak jadi membeli barangnya.
2. Hilangnya Kepercayaan Konsumen
Kepercayaan konsumen terhadap suatu brand merupakan hal yang penting. Kenapa? Karena kepercayaan yang ada dapat membuat konsumen tersebut melakukan repurchasing atau melakukan pembelian lagi atau kepercayaan juga bermanfaat untuk engagement brand. Contohnya, Konsumen A mempercayai suatu brand memang bagus lalu ia menyebarkan hal tersebut ke teman-temannya untuk mencoba produk dari brand tersebut, Hal ini membuat engagement dari brand tersebut meluas. Jika suatu brand menggunakan buzzer untuk barangnya bisa menyebabkan kepercayaan konsumen yang hilang. Kenapa? Hal ini dikarenakan review yang dibuat merupakan review yang tidak jujur. Semisal, brand A sudah membangun kepercayaan konsumen dengan keras namun karena pemakaian buzzer saat meluncurkan produk baru ini, membuat kepercayaan konsumen yang sudah dibangun dari awal seketika saja menghilang.
3. Melanggar Etika dan Hukum
Penggunaan buzzer bisa dianggap menjadi pembohongan publik. Hal ini terjadi dikarenakan review yang dibuat-buat dan tidak adanya kejujuran, membuat publik merasa dtipu atau dibohongi. Selain itu terdapat beberapa negara yang membuat regulasi bahwa endorsement wajib bersifat transparan, sehingga penggunaan buzzer dapat dianggap tidak ada transparansi. Oleh karena itu, dianjurkan untuk brand sebaiknya menggunakan influencer yang kredibel seperti Tasya Farasya jika brand tersebut merupakan brand kecantikan. Karena menggunakan influencer yang kredibel pasti dari influencer tersebut juga sudah mempunyai standar yang kredibel untuk produk yang direview.
Nah, setelah kita mengetahui efek buruk dari penggunaan buzzer, pasti membuat kita semua lebih aware terhadap cara marketing sebuah brand. Karena salah satu kesalahan bisa berdampak fatal. Oleh karena itu, jika kalian ingin membuat suatu produk sebisa mungkin menghindari penggunaan buzzer ya, Teman-teman! Mari kita menggunakan metode marketing yang tepat agar terhindar dari kesalahan-kesalahan diatas.