Proses Anita Roddick dalam membangun dan mengembangkan penjualan The Body Shop

The Body Shop, yang didirikan pada tahun 1976 dan menganut prinsip etika dan keberlanjutan, didirikan oleh pengusaha visioner Anita Roddick. Dengan lebih dari 1.980 gerai di seluruh dunia, perusahaan kosmetik ini telah berkembang menjadi salah satu merek kosmetik terkemuka di dunia, melalui proses yang menarik dan inovatif yang dilalui oleh Anita Roddick untuk membangun dan mengembangkan penjualan.

  1. Visi dan Misi yang Kuat: Anita Roddick mendirikan The Body Shop dengan tujuan jelas: membuat produk kecantikan yang efektif dan ramah lingkungan yang tidak diuji pada hewan. Semua keputusan yang dia buat untuk perusahaannya didasarkan pada visi ini. Roddick berpendapat bahwa kecantikan tidak hanya berasal dari produk yang digunakan, tetapi juga dari proses produksi produk tersebut dan dampak yang ditimbulkannya terhadap masyarakat dan lingkungan. Roddick berhasil menarik perhatian konsumen yang peduli terhadap masalah sosial dan lingkungan dengan tujuan ini.
  2. Inovasi Produk dan Pemasaran: Inovasi produk adalah bagian penting dari keberhasilan The Body Shop. Roddick memperkenalkan berbagai produk berbasis bahan alami yang tidak banyak dikenal pada saat itu. Misalnya, minyak esensial, sabun herbal, dan lotion yang terbuat dari bahan bahan alami.

Roddick menggunakan strategi pemasaran yang berbeda dari perusahaan kosmetik lainnya. Nilai-nilai merek dikomunikasikan melalui cerita. Setiap produk memiliki kisah tentang komunitas lokal dan praktik perdagangan yang adil. Metode ini membuat hubungan emosional antara produk dan pelanggan selain menarik perhatian mereka.

  1. Penggunaan Media dan Komunikasi yang Efektif: Anita Roddick sangat memahami bagaimana komunikasi dan media sangat penting untuk membangun merek. Untuk menyebarkan pesan merek The Body Shop, Roddick sering muncul di media, baik dalam wawancara maupun artikel, untuk membahas hak asasi manusia, keberlanjutan, dan perlindungan lingkungan. Dengan cara ini, ia berhasil membangun reputasi The Body Shop sebagai merek yang bertanggung jawab dan peduli lingkungan.

Selain itu, Roddick memanfaatkan iklan inovatif yang menekankan prinsip keberlanjutan dan moral. Iklan ini tidak hanya menjual barang, tetapi juga memberi tahu pelanggan tentang pentingnya memilih produk yang ramah lingkungan. The Body Shop menggunakan pendekatan ini untuk membedakan diri dari pesaingnya dan menarik pelanggan yang berpendidikan sosial.

  1. Membangun Jaringan dan Kemitraan: Roddick menyadari bahwa membangun jaringan dan kemitraan yang kuat penting untuk mengembangkan penjualan. Untuk mendapatkan bahan baku secara langsung, The Body Shop berkolaborasi dengan berbagai komunitas di seluruh dunia, terutama di negara-negara berkembang. Roddick memastikan bahwa petani dan produsen lokal mendapatkan imbalan yang adil untuk produk mereka melalui program perdagangan yang adil. Ini tidak hanya meningkatkan kualitas produk, tetapi juga berdampak baik pada masyarakat.

Selain itu, kemitraan ini menghasilkan cerita yang menarik untuk dipasarkan. Konsumen tidak hanya membeli barang, tetapi mereka juga berkontribusi pada masyarakat yang terlibat dalam produksi barang tersebut.

  1. Fokus pada Keberlanjutan dan Etika: Roddick mengutamakan keberlanjutan dan etika dalam setiap aspek bisnis The Body Shop. Dia berkomitmen untuk menggunakan bahan-bahan yang tidak merusak lingkungan dan tidak melakukan pengujian pada hewan. Selain itu, ia meluncurkan inisiatif yang mendukung keberlanjutan, seperti mengurangi penggunaan plastik dan peningkatan pengelolaan limbah.

Roddick berhasil menarik perhatian konsumen yang semakin peduli terhadap masalah lingkungan dengan menekankan keberlanjutan. Ini memainkan peran utama dalam meningkatkan penjualan The Body Shop, terutama di kalangan remaja.

  1. Pengembangan Brand yang Kuat: Anita Roddick bertanggung jawab untuk membangun merek The Body Shop yang kuat dan terkenal di seluruh dunia. The Body Shop menjadi simbol dari produk kecantikan yang etis dan ramah lingkungan melalui konsistensi dalam pesan merek dan nilai-nilai yang diusung. Roddick memastikan bahwa setiap gerai The Body Shop mencerminkan nilai-nilai merek dengan desain yang menarik dan suasana yang ramah.

Brand yang kuat ini menarik pelanggan lama dan menarik pelanggan baru. Konsumen yang merasa terhubung dengan nilai-nilai merek cenderung kembali membeli barang tersebut dan menyarankan orang lain untuk membeli barang tersebut.

  1. Adaptasi terhadap Perubahan Pasar: Anita Roddick dan timnya di The Body Shop selalu berusaha untuk menyesuaikan diri dengan perubahan pasar seiring dengan waktu. Mereka siap untuk mengembangkan produk baru dan strategi pemasaran serta terus mengamati tren dan permintaan konsumen. Sebagai contoh, The Body Shop segera mengubah daftar produk mereka untuk memenuhi permintaan yang meningkat untuk produk yang tidak mengandung bahan kimia dan vegan.

Untuk mempertahankan relevansi merek di pasar yang kompetitif, adopsi ini sangat penting. The Body Shop dapat mempertahankan posisinya sebagai pemimpin industri kosmetik dengan selalu mengikuti tren dan berinovasi.

  1. Pemasaran Melalui Pengalaman Pelanggan: Anita Roddick menyadari pentingnya pengalaman pelanggan dalam meningkatkan penjualan. Akibatnya, The Body Shop menciptakan pengalaman belanja unik dan menyenangkan. Setiap gerai dirancang untuk memberikan pelanggan pengalaman interaktif di mana mereka dapat mencoba produk, berkonsultasi, dan belajar tentang manfaat bahan alami.

Pengalaman positif dengan The Body Shop meningkatkan kepuasan pelanggan dan mendorong mereka untuk kembali dan menyarankan orang lain. Roddick berhasil membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan dengan memberikan pengalaman yang berkesan.

  1. Kampanye Sosial dan Aktivisme: Anita Roddick dikenal sebagai seorang aktivis sosial yang mendukung berbagai masalah lingkungan dan sosial. Untuk mengangkat suara-suara yang sering kali terabaikan, ia menggunakan platform The Body Shop. Roddick berhasil menarik perhatian publik dan meningkatkan kesadaran akan masalah penting melalui kampanye sosial, seperti kampanye perlindungan hak asasi manusia dan melawan perdagangan manusia.

Kampanye ini meningkatkan reputasi The Body Shop sebagai merek yang peduli selain memberikan manfaat sosial. Konsumen yang percaya pada prinsip-prinsip ini cenderung lebih setia dan terus membeli produk The Body Shop.

  1. Warisan dan Dampak Jangka Panjang: Meskipun Anita Roddick meninggal pada tahun 2007, keturunannya tetap hidup melalui The Body Shop. Prinsip-prinsip yang ditetapkan perusahaan masih menjadi panduan bagi tim dan karyawan. Dalam jangka panjang, hasil dari proses yang dilakukan Roddick dalam membangun dan mengembangkan penjualan The Body Shop dapat dilihat dari keberhasilan merek dalam mempertahankan posisinya di pasar global, dengan lebih dari 3.000 toko di lebih dari 60 negara, dan komitmennya untuk terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Contoh nyata dari bagaimana visi yang kuat, inovasi, dan komitmen terhadap nilai-nilai sosial dapat menciptakan merek yang sukses dan berkelanjutan adalah hasil dari proses Anita Roddick dalam membangun dan mengembangkan penjualan The Body Shop. Roddick mendirikan perusahaan yang berdampak positif pada masyarakat dan lingkungan dengan menekankan keberlanjutan, pengalaman pelanggan, dan pemasaran etis. Dia masih menjadi inspirasi bagi generasi baru pengusaha untuk menjalankan bisnis mereka dengan cara yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Sumber :

  1. https://biografi.kamikamu.co.id/wp-content/uploads/sites/41/2018/04/Dame-Anita-Perella-Roddick-bodyshop.png
  2. https://bisnis.tempo.co/read/1843948/sekilas-tentang-anita-roddick-dan-the-body-shop-yang-dikabarkan-bangkut
  3. https://blog.hellostepchange.com/blog/hgs-dame-anita-roddick

 

Aliya Rizqan Karima