Bedah tuntas Netflix dan Disney+ dalam menjual paket menonton film

Layanan streaming film dan acara televisi telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari banyak orang di era digital saat ini. Netflix dan Disney+ adalah dua raksasa industri ini yang telah berhasil menarik jutaan pelanggan di seluruh dunia dengan menawarkan paket menonton film yang menarik. Dalam artikel ini, kami akan mempelajari strategi pemasaran yang digunakan oleh kedua perusahaan ini, serta metode yang mereka gunakan untuk menjual paket menonton film.

  1. Model Bisnis dan Paket Berlangganan: Netflix dan Disney+ memiliki model bisnis berbasis langganan yang memungkinkan pengguna membayar biaya bulanan untuk mengakses konten. Di Netflix, ada beberapa paket berlangganan, mulai dari yang dasar hingga yang premium. Paket dasar memungkinkan menonton di satu perangkat dengan kualitas standar, sedangkan paket premium memungkinkan menonton di beberapa perangkat sekaligus dengan kualitas Ultra HD. Di sisi lain, Disney+ menawarkan paket berlangganan yang serupa dengan fokus pada konten yang lebih beragam, termasuk film dan acara dari Disney, Pixar, Marveaux, dan Disney+.
  2. Konten yang Menarik dan Eksklusif: Konten eksklusif yang ditawarkan oleh masing-masing platform adalah komponen utama yang menarik langganan pelanggan. Produksi orisinal Netflix yang luar biasa seperti “Stranger Things”, “The Crown”, dan “Bridgerton” menarik perhatian penonton dan sering mendapatkan penghargaan, meningkatkan reputasi Netflix sebagai penyedia konten berkualitas.

Sementara itu, Disney+ memiliki keunggulan dalam hal warisan konten, dengan akses ke seluruh katalog film dan acara dari Disney, Pixar, Marvel, dan Star Wars. Selain itu, Disney+ juga membuat konten orisinal sendiri, seperti “The Mandalorian” dan “WandaVision”, yang telah menjadi fenomena budaya pop.

  1. Strategi Pemasaran dan Promosi: Berbagai strategi digunakan oleh kedua platform ini untuk menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama. Netflix sering menggunakan pendekatan pemasaran berbasis data, menganalisis perilaku menonton pengguna untuk memberikan rekomendasi konten yang sesuai dengan preferensi mereka. Dengan algoritma yang canggih, Netflix dapat memberikan rekomendasi yang sangat personal, meningkatkan kemungkinan pengguna menemukan konten yang mereka sukai.

Sebaliknya, Disney+ menggunakan kesetiaan merek yang kuat dari mereknya untuk menarik langganan penggemar yang sudah ada dengan menampilkan konten dari franchise terkenal seperti Marvel dan Star Wars. Selain itu, Disney+ sering kali menawarkan promosi bundling dengan platform lain, seperti Hulu dan ESPN+, untuk memberi pelanggan lebih banyak nilai.

  1. Aksesibilitas dan Kemudahan Penggunaan: Kedua platform ini sangat mudah diakses dan digunakan. Netflix dan Disney+ dapat diakses di banyak perangkat, seperti komputer, smartphone, tablet, dan smart TV. Pengalaman menonton menjadi lebih menyenangkan dengan antarmuka pengguna yang mudah digunakan dan mudah dinavigasi.

Misalnya, Netflix memiliki fitur “download” yang memungkinkan pengguna mengunduh konten dan menontonnya secara offline, yang sangat bermanfaat bagi mereka yang sering bepergian. Disney+ juga memiliki fitur yang serupa, yang memungkinkan pengguna mengunduh film dan acara untuk ditonton tanpa koneksi internet.

  1. Pengalaman Pelanggan dan Layanan Pelanggan: Kedua platform ini memprioritaskan kepuasan pelanggan. Netflix dan Disney+ menawarkan layanan pelanggan yang ramah dengan berbagai saluran komunikasi, seperti email dan chat langsung. Selain itu, mereka memiliki pusat bantuan yang menyeluruh di mana pengguna dapat mendapatkan bantuan dengan masalah teknis atau pertanyaan lainnya.

Selain itu, kedua platform ini sering melakukan survei untuk mengetahui bagaimana pelanggan berinteraksi dengan mereka. Mereka dapat terus meningkatkan layanan dan konten dengan mendengarkan pelanggan.

  1. Penetrasi Pasar dan Ekspansi Global Netflix dan Disney+ juga memiliki rencana penetrasi pasar yang agresif. Netflix telah beroperasi di lebih dari 190 negara, dan perusahaan terus memperluas jangkauannya dengan menyesuaikan kontennya untuk memenuhi kebutuhan setiap orang di negara tersebut. Selain itu, mereka berinvestasi dalam produksi konten asli di berbagai negara, termasuk film dan serial Korea.

Meskipun lebih baru dibandingkan Netflix, Disney+ telah dengan cepat menyebar ke banyak negara. Disney+ memanfaatkan kekuatan merek Disney yang sudah ada untuk menarik pelanggan global. Untuk memenuhi kebutuhan pasar yang berbeda, mereka juga berencana meluncurkan lebih banyak konten lokal.

  1. Tantangan dan Persaingan: Kedua platform ini memiliki kesuksesan yang luar biasa, tetapi mereka juga memiliki beberapa tantangan dan persaingan yang signifikan. Pasar semakin ketat dengan munculnya layanan streaming baru seperti Amazon Prime Video, Hulu, dan HBO Max. Setiap platform berupaya membuat konten dan paket yang lebih menarik untuk pelanggan mereka.

Misalnya, Netflix harus terus menjadi pemimpin pasar dengan menghasilkan konten baru dan menarik. Sementara itu, Disney+ harus terus memperluas katalog konten dan menawarkan pengalaman yang lebih baik.

Kesimpulan: Netflix dan Disney+ telah berhasil menciptakan model bisnis yang menarik dan berhasil dalam menjual paket menonton film dengan menawarkan konten eksklusif, taktik pemasaran yang efektif, dan pengalaman pengguna yang luar biasa. Netflix memiliki kekuatan konten orisinal, dan Disney+ memiliki warisan merek yang kuat. Kedua platform ini telah menarik jutaan pengguna di seluruh dunia. Meskipun menghadapi tantangan dari persaingan yang semakin ketat, kedua platform ini terus mengembangkan dan menyesuaikan diri untuk memenuhi preferensi pengguna. Oleh karena itu, mereka terus menjadi pemimpin industri streaming film dan acara televisi.

Sumber :

  1. https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSMMDyPC6oQxmf3aB-m874e1dBST-UIdZe1C14nnzkd8-EY855xcvoVkbVM4LHZtC9wJpg&usqp=CAU
  2. https://tirto.id/perbedaan-disney-dan-netflix-dari-biaya-berlangganan-hingga-fitur-f4CS
  3. https://www.temata.id/netflix-vs-disney-platform-streaming-mana-yang-lebih-worth-it-untuk-ditonton/
Aliya Rizqan Karima