Efek ditariknya Kerjasama PSSI dengan Mills untuk penjualan dan pemasaran

PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) dan Mills, merek pakaian lokal yang menjadi sponsor resmi tim nasional Indonesia, telah bekerja sama untuk membuat proyek yang sangat penting dalam industri sepak bola Indonesia. Dengan menyediakan seragam dan perlengkapan resmi untuk tim sepak bola nasional, Mills berhasil memposisikan dirinya sebagai merek yang mendukung kemajuan sepak bola nasional. Namun, keputusan untuk menarik kerjasama ini menimbulkan banyak pertanyaan tentang efeknya pada penjualan produk, pemasaran, dan prospek Mills dan PSSI.

Tidak diragukan lagi, penarikan kerjasama ini mempengaruhi tidak hanya hubungan kedua pihak, tetapi juga beberapa aspek strategis, seperti loyalitas pelanggan, penjualan barang tim nasional, dan strategi pemasaran yang telah dibuat sebelumnya. Dalam artikel ini, kami akan membahas berbagai cara penarikan kerjasama ini dapat mempengaruhi penjualan dan pemasaran.

  1. Dampak terhadap Penjualan Merchandise Resmi Tim Nasional Indonesia: Penjualan barang resmi tim nasional Indonesia adalah salah satu hal yang paling terpengaruh oleh penarikan kerjasama ini. Mills adalah orang yang bertanggung jawab untuk menyediakan jersey, celana, dan perlengkapan lainnya yang digunakan oleh pemain timnas sebagai sponsor resmi mereka. Penggemar sepak bola Indonesia, yang ingin mendukung tim negara mereka dengan membeli dan mengenakan perlengkapan resmi, juga membeli barang-barang ini.

PSSI harus mencari merek pakaian baru untuk menggantikan Mills setelah kerjasama berakhir. Transisi ini dapat memakan waktu, dan penjualan barang mungkin menurun selama prosesnya. Penggemar sepak bola mungkin lebih suka membeli barang yang dikenakan pemain sepak bola saat ini. Penggemar mungkin menunda pembelian seragam baru atau tidak membeli sama sekali jika tidak ada ketersediaan seragam baru.

Selain itu, ada kemungkinan penggemar yang telah membeli barang-barang Mills akan dirugikan oleh perubahan ini. Setelah masuknya merek baru, jersey yang mereka beli mungkin dianggap “tidak lagi relevan”. Keputusan pembelian pelanggan dapat dipengaruhi oleh ketidakpastian ini, dan di masa depan, minat mereka untuk membeli barang tim nasional dapat berkurang.

 

  1. Loyalitas Pelanggan dan Recognition Brand Mills: Kerjasama dengan PSSI memberikan eksposur yang signifikan bagi Mills karena popularitas sepak bola di Indonesia yang tinggi. Mills mendapatkan pengakuan sebagai merek lokal yang mendukung kemajuan olahraga Indonesia sebagai sponsor resmi tim nasional. Ini meningkatkan loyalitas pelanggan dan meningkatkan reputasi Mills di pasar domestik.

Namun, dengan berakhirnya kerjasama ini, Mills akan kehilangan salah satu daya tarik utamanya bagi pelanggan yang adalah penggemar sepak bola. Hubungannya dengan tim nasional menjadi salah satu sumber penjualan utama perusahaan, dan Mills mungkin harus mengubah strategi untuk mempertahankan basis pelanggannya tanpa hubungan ini.

Sangat penting untuk diingat bahwa kerjasama dengan PSSI menjadikan Mills sebagai merek “nasionalis” yang mendukung tim nasional. Setelah kerjasama ini berakhir, Mills mungkin harus mencari cara lain untuk mempertahankan reputasi ini, seperti berkolaborasi dengan klub sepak bola lokal atau berkonsentrasi pada cabang olahraga lain.

  1. Pengaruh Terhadap Strategi Pemasaran Mills: Dalam hal pemasaran, kerjasama dengan PSSI memberi Mills akses eksklusif ke penggemar sepak bola Indonesia. Dengan mendukung tim nasional, Mills dapat menggunakan kampanye pemasaran yang sangat terarah seperti “Dukung Timnas dengan Jersey Resmi”, yang menarik basis penggemar yang luas di Indonesia.

Tetapi dengan penarikan kerjasama ini, Mills harus merevisi pendekatan pemasarannya. Mills mungkin kesulitan menerapkan taktik pemasaran yang sama untuk menarik pelanggan jika tidak memiliki dukungan langsung dari PSSI dan tim nasional. Mereka harus mengganti cerita “dukungan timnas” dengan cerita yang menarik konsumen seperti kualitas produk atau inovasi desain.

Untuk tetap terhubung dengan pelanggan, Mills juga mungkin perlu meningkatkan profilnya di platform online dan media sosial. Menggandeng atlet, influencer, dan selebritas mungkin salah satu cara.

  1. Sulit bagi PSSI untuk Mencari Mitra Apparel Baru: Penarikan kerjasama ini tidak hanya berdampak pada Mills; PSSI juga harus segera mencari mitra apparel baru yang dapat memenuhi kebutuhan tim. Proses negosiasi dengan merek baru pasti membutuhkan waktu, dan jika negosiasi tersebut tertunda, PSSI mungkin menghadapi masalah untuk menyediakan seragam baru untuk tim nasional.

Selain itu, PSSI harus mempertimbangkan nilai merek dari mitra baru. Sebuah merek internasional mungkin lebih menarik bagi PSSI, terutama jika mereka ingin memperluas jangkauan tim nasional di seluruh dunia. Namun, nilai nasionalisme merek internasional mungkin tidak setinggi nilai merek lokal Mills. Hal ini dapat berdampak pada hubungan PSSI dengan penggemar sepak bola, yang bangga dengan olahraga ini.

Untuk memperkenalkan produk baru ke pasar, kerja sama dengan merek baru juga harus dibarengi dengan kampanye pemasaran yang kuat. PSSI harus memastikan bahwa penggemar tetap tertarik pada merek pakaian baru dan penjualan tetap tinggi meskipun sponsor berganti.

  1. Peluang bagi merek pakaian lain: Penarikan kerjasama antara PSSI dan Mills membuka peluang bagi merek pakaian lain untuk masuk dan menggantikan posisi Mills. Ini mungkin menjadi kesempatan yang bagus bagi merek yang ingin meningkatkan eksposur mereka di pasar Indonesia dengan menjadi sponsor resmi tim nasional Indonesia, yang memiliki basis penggemar yang kuat.

Brand-brand besar seperti Nike, Adidas, dan Puma mungkin berpotensi mengambil alih peran Mills. Dengan sumber daya dan pengalaman global mereka, merek-merk ini dapat membantu PSSI memperluas pasar merchandise tim nasional, baik di Indonesia maupun di tingkat internasional. Mengingat semangat nasionalis yang kuat di kalangan penggemar sepak bola Indonesia, merek lokal lainnya juga dapat mengambil peluang ini.

 

  1. Efek pada Penggemar Sepak Bola: Penggemar sepak bola Indonesia pasti memiliki hubungan emosional yang kuat dengan tim nasional mereka. Penggemar mungkin memiliki pendapat yang berbeda tentang pergantian merek pakaian. Penggemar, di sisi lain, mungkin menyambut perubahan ini dengan antusias, terutama jika merek baru yang masuk memiliki reputasi di seluruh dunia. Penggemar yang setia pada produk Mills, di sisi lain, mungkin marah dan khawatir tentang kualitasnya.

PSSI dan merek pakaian baru harus terus berkomunikasi dengan penggemar. Penggemar yang merasa dirugikan oleh perubahan ini mungkin lebih puas dengan kempanye yang transparan dan bekerja sama.

Kesimpulan: Penarikan kerjasama antara PSSI dan Mills akan berdampak besar pada kedua belah pihak, terutama dalam hal penjualan dan pemasaran. Bagi Mills, kehilangan afiliasi dengan PSSI berarti mereka kehilangan bagian penting dari strategi pemasaran mereka, yang mengharuskan mereka mengembangkan strategi baru untuk meningkatkan penjualan dan loyalitas pelanggan. Bagi PSSI, tantangan besar adalah menemukan mitra baru yang dapat memenuhi kebutuhan tim nasional dengan standar yang tinggi.

Dalam jangka panjang, bagaimana kedua belah pihak menyesuaikan diri dengan perubahan ini akan menentukan keberhasilan mereka di pasar.

Sumber :

  1. https://rm.id/images/berita/med/dukung-apparel-lokal-pssi-kerja-sama-dengan-mills_28246.jpg
  2. https://olenka.id/menilik-sepak-terjang-brand-mills-eks-apparel-timnas-indonesia-yang-kini-mendunia/all
  3. https://progresifjaya.id/lepas-mills-pssi-ganti-jersey-timnas-dengan-erspo/

 

Aliya Rizqan Karima