Rempah-Rempah Indonesia Menjadi Salah Satu Jalur Budaya UNESCO
Indonesia dikenal menjadi pembuat rempah terbesar pada global yg menciptakan bangsa Eropa menghidupkan jalur perdagangan pada di tanah air. Kementerian Pendidikan & Kebudayaan Republik Indonesia menggagas rekonstruksi perdagangan rempah bernama Jalur Rempah. Tujuannya, supaya rakyat jangan lupa bahwa rempah berperan krusial menjadi bukti diri bangsa.
Rempah-rempah adalah komoditas krusial pada global terdapat masa sebelum masehi sampai sekarang . lantaran dalam masa kemudian rempah selain menjadi obat pula adalah simbol status sosial. Interaksi antar budaya membangun peradaban global yg saling bertaut membangun jaringan. baik pada pedalaman menjadi pembuat rempah juga pelabuhan & pada laut. Ia pula mengakui terdapat faktor penghambat pada pengajuan Jalur Rempah menjadi warisan global.
Salah satunya merupakan penghambat buat menggerakkan semua stake holder pemerintah sentra antar pemerintah provinsi, Pemerintah Daerah & komunitas perlu pemahaman beserta & semangat beserta. Rempah-rempah merupakan sejarah masa kemudian. sekarang & akan datang.
Indonesia juga sudah diklaim menjadi surganya jenis rempah lantaran posisinya yg strategis. Seperti cengkih yg tumbuh pada Pulau Ternate & Tidore, pala yg tumbuh alami pada Pulau Banda atau Sumatra yg dikenal menjadi pembuat kemenyan, kayu anggun & lada.
Jalur Rempah bahkan jadi cikal bakal perdagangan komoditas yg melibatkan majemuk suku & membangun Nusantara. Lantaran pentingnya posisi Jalur Rempah, Indonesia mengusulkan Jalur Rempah ke UNESCO menjadi world heritage atau warisan global dalam November 2020.
Jalur Rempah merupakan peninggalan yg sangat signifikan pada sejarah kita, lanjut Hilmar, & selama ini sejarah maritim belum poly menerima perhatian, jadi nominasi Jalur Rempah ini pula memperkuat narasi budaya maritim pada sejarah kita. Alasan lainnya, lantaran UNESCO pula mulai lebih memperhatikan kisi-kisi & route. Selama ini fokusnya lebih ke situs/bangunan & kawasan.
Terdapat sejumlah faktor penghambat & pula pendukung pada bisnis mengajukan Jalur Rempah ke UNESCO. Salah satu faktor penghambat merupakan nir poly peninggalan berdasarkan masa pra-kolonial. Paling poly peninggalan berdasarkan periode kolonial , ad interim periode kolonial itu hanya sebagian berdasarkan cerita.
Sedangkan faktor pendukungnya merupakan antusiasme berdasarkan pemerintah wilayah yg terhubung pada jalur rempah. Para pemimpin wilayah & jajarannya sangat kooperatif buat mendukung planning nominasi Jalur Rempah ini.Pengakuan UNESCO diperlukan akan menaikkan perhatian terhadap cagar budaya & peninggalan bersejarah, memperkuat narasi sejarah maritim pada Indonesia.