Apakah Sebenarnya Ada Pribumi Asli Nusantara?

Arkeolog Dr Harry Widianto mengatakan bahwa tidak ada yang bisa disebut benar-benar asli nusantara. Karena berdasarkan genetika, sekalipun berasal dari pohon evolusi yang sama, yakni ras Afrika dan Indonesia adalah campuran.

“Kami rumit karena kami datang dari seluruh dunia. Kami dari Afrika, dari Melanesia, dari Australia bagian tenggara, dan dari Taiwan dan China daratan. Banyak orang telah bermigrasi ke nusantara,” kata Harry dalam diskusi di Historia.id Sebuah acara tentang jejak nusantara dan warisannya yang diadakan di Museum Nasional Jakarta Pusat pada Selasa, 5 November 2019.

Harry menjelaskan, nenek moyang orang Indonesia berdasarkan genetika berasal dari beberapa gelombang migrasi yang dimulai ketika manusia modern atau Homo sapiens meninggalkan benua Afrika sekitar 150.000 tahun yang lalu.

Homo sapiens itu bermigrasi ke wilayah yang kini disebut sebagai Indonesia melewati jalur selatan Asia menuju Paparan Sunda sekitar 70.000-45.000 tahun lalu. Keturunan tersebut menetap di timur nusantara sekitar daerah Papua dan Halmahera, mereka kini disebut sebagai ras Melanesia.

Sekitar 4.000 tahun lalu terjadi migrasi oleh penutur Austronesia yang juga berciri subras Mongoloid yang berasal dari Taiwan. Kelompok yang keluar dari Taiwan itu sendiri sebenarnya berasal dari daerah Fujian yang berada di Cina modern saat ini.

Golongan-golongan yang keluar dari Taiwan inilah yang menjadi nenek moyang dari suku-suku dan bangsa-bangsa di Indonesia bagian barat, sehingga tidak heran jika banyak orang Tionghoa di wilayah ini.

Jika dirunut secara genetis, masyarakat Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur merupakan campuran dua ras.

“Jadi kita beragam. Ada evolusi lokal, dan ada juga pertemuan dua bentuk fisik yang mengarah pada pencampuran DNA. Ada juga imigran dari Taiwan, jadi kita tidak bisa menggeneralisasi. Tapi kita dari pohon evolusi yang sama, karena 70.000 tahun yang lalu,” katanya. Peneliti di Balai Arkeologi Yogyakarta.

Ia menegaskan harus bisa membedakan ras dan suku. Ras didasarkan pada fakta biologis, hereditas ada dalam tubuh, dan ras dan etnis adalah pembentukan budaya.