Noh: Seni Teater Tertua di Jepang (2)

Masih ingat dengan Teater Noh yang sudah pernah kita bahas sebelumnya? Sekarang Minis mau kasih tau lebih detail nih tentang Noh itu sendiri. Yuk kita simak!

Pemain Noh (sc: Aleksandar Bondikov/Flickr)

Cerita-cerita yang dibawakan dalam teater Noh pada umumnya menceritakan tentang kaum kelas atas pada masa itu, tetapi juga disisipi dengan beberapa pesan moral. Tidak jarang juga ceritanya diadaptasi dari legenda setempat, unsur supranatural, cerita sejarah, sastra, dan cerita rakyat yang ada pada zaman itu sendiri. Gerakan-gerakan tarian pada teater Noh benar-benar teratur sesuai dengan lagunya, gerakannya pelan nan indah, menggunakan kata-kata yang puitis,  serta memiliki desain pakaian yang elit dan berlapis-lapis yang menunjukkan keanggunan dan kemewahan. Berikut adalah unsur-unsur penting dalam teater Noh

  1. Roles / Peran

    a. Pemain utama pada teater Noh atau shite (シテ) akan memainkan perannya di tengah panggung. Ia mengenakan topeng yang akan selalu diganti-ganti sesuai dengan perannya diatas panggung. Ada beberapa karakter yang ada di dalam teater kuno ini, diantaranya adalah:
    – Dewa / Kami (神),
    – Prajurit / Shuramono (修羅物),
    – Karakter wanita / Kazuramono (鬘物),
    – Wanita yang menjadi gila karena ditinggal orang yang dicintainya / Kyoujomono (狂女物),
    – Iblis / Kiri (切).

    b. Kemudian tsure (ツレ), atau pengikut tokoh utama adalah karakter pembantu yang dapat terdiri dari satu orang atau lebih.c. Pemain selanjutnya yang disebut waki (ワキ). Umumnya waki memerankan biksu atau samurai dan tidak mengenakan topeng. Waki pun memiliki pengikut yang disebut dengan waki-tsure (ワキツレ). Waki berada di panggung sebelah kanan.

    d. Pemeran utama juga memiliki asisten / kouken (後見) yang akan duduk di dekat para pemain musik. Kouken akan mengenakan pakaian serba hitam, serupa dengan teater masa kini, Kouken juga membantu aktor diatas panggung, misalnya dengan memberikan properti untuk membangun jalan cerita dari karakter utama.e. Para pemain musik adalah hayashi yaitu para musisi yang terdiri dari empat orang. Mengiringi pertunjukan dengan suling, gendang bahu, gendang pinggul, dan gendang tongkat.

    f. Yang terakhir adalah jiutai (地謡) atau tim paduan suara. Jiutai duduk di sebelah kiri panggung dan membantu pemeran utama dalam narasi cerita.

    2. Masks / Topeng

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, salah satu unsur terpenting dalam teater kuno ini adalah Topeng. Topeng berfungsi memberi tahu penonton karakter seperti apa yang sedang digambarkan. Topeng sering digunakan mewakili setan, roh, wanita, dan pria dari berbagai usia. Topeng diukir dari balok cemara Jepang dengan sifat tiga dimensi dan dari topeng tersebut memungkinkan aktor terampil untuk menginduksi berbagai ekspresi dengan perubahan orientasi kepala.

    3. Kostum dan Properti

Kostum dari teater Noh sendiri terdiri dari beberapa lapisan dan tekstur yang tidak hanya menciptakan efek keanggunan yang megah tetapi juga sosok yang besar. Nah, untuk properti sendiri dapat dibantu dengan beberapa alat peraga seperti kipas lipat untuk meningkatkan ekspresivitas baik tertutup, sebagian tertutup, atau terbuka. Kipas juga dapat mewakili objek apapun yang diinginkan oleh aktor atau sutradara, misalnya belati atau lentera.

   4. Kyougen

Kyogen adalah sebuah pentas kecil mengenai potongan komik yang dilakukan pada interval antara pertunjukan Noh satu dan lainnya. Kyogen bersifat komedi dengan menggunakan sindiran dan lelucon jenaka dan sering dibawakan dengan bahasa yang berirama dan terkadang tindakan yang dilebih-lebihkan untuk mengundang gelak tawa penonton. Kebanyakan potongan Kyuogen berlangsung selama sekitar 15-20 menit dan melibatkan dua atau tiga aktor. Plot biasanya tentang cerita kehidupan sehari-hari, seperti pria yang mengungkapkan keinginan mereka untuk mencari istri atau petani yang berdoa untuk keberuntungan.

  1. Stage / Panggung

Denah Auditorium Noh, bisa disebut Kensho atau Kenjo. (Sumber: the Noh)

Auditorium untuk memainkan Noh disebut Kenjo (見所). Adapun panggung/butai (舞台) berdiri berhadapan dengan penonton. Butai akan memiliki atap sendiri sehingga terlihat seperti pendopo di dalam rumah. Adanya atap di panggung ini dikarenakan Noh pada zaman dahulu sering dibawakan di luar ruangan, dan tetap dipertahankan  untuk tetap sampai saat ini. Di sisi kanan panggung, terdapat sebuah tempat untuk tim paduan suara/jiutai (地謡) yang luasnya sekitar tiga kaki. Di dinding belakang yang disebut kagami-ita (鏡板), terdapat lukisan pohon cemara. Sedangkan di sisi kiri, terdapat koridor sepanjang 53 kaki yang terdapat pagar yang mengarahkan pada belakang panggung. Ini adalah jalur yang biasa digunakan oleh para aktor dan pemusik. Sisi kiri koridor ini disebut jembatan / hashi-gakari (橋掛かり). Terkadang bagian ini digunakan sebagai bagian dari panggung. Di ujungnya terdapat atoza (後座). Ukurannya kurang lebih separuh dari panggung. Atoza biasa digunakan oleh para pemusik/hayashi-kata (囃子方) dan kouken.

Berikut adalah video tentang pementasan teater Noh yang ada di Kyoto.

Kyoto Event: Takigi Noh at Heian Shrine 2017 [4K]

Bagaimana Manis? Ternyata teater kuno Noh ini unik dan menarik ya!

Sumber:
– https://www.the-noh.com/en/world/stage.html
– https://www.fun-japan.jp/id/articles/11028
– https://www.tsubomihouse.com/post/noh-teater-musikal-jepang-tertua
– http://himade.fib.unpad.ac.id/2019/04/29/mengenal-noh-seni-teater-paling-tua-dari-jepang/
– https://www.japan-zone.com/culture/noh.shtml
– https://www.japan-guide.com/e/e2091.html