Musik Lo-fi Untuk Relaksasi

Musik adalah suatu hal yang dinamis dan senantiasa mengalami perkembangan seiring waktu. Sama halnya dengan fashion atau film, musik memiliki bermacam-macam genre yang berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Misalnya, pada tahun 1990an, genre yang berkembang adalah pop dan dance. Pada tahun 2000an, genre electronic mulai populer. Sekitar tahun 2015, terdapat satu jenis musik yang tengah menjadi tren karena terkenal dapat membuat setiap orang yang mendengarnya menjadi lebih santai dan fokus. Musik ini dikenal dengan nama musik Lo-fi.

Musik Lo-fi sebenarnya sudah ada sejak sebelum tahun 1990, dengan penyebutan “low-fi” atau low fidelity. Artinya, kualitas suara dari karya musik lo-fi yang lebih rendah dari musik- musik lain pada umumnya.

Musik Lo-fi memiliki berbagai keunikan dibandingkan dengan jenis musik lainnya. Musik lo-fi biasanya terdiri atas nada-nada yang rendah dan disusun sedemikian rupa sehingga terasa menenangkan. Selain terdiri dari nada-nada yang dikeluarkan oleh alat musik, biasanya karya-karya bergenre lo-fi mengandung suara-suara yang terdapat dalam kehidupan nyata. Baik suara-suara di alam maupun dari kehidupan sehari-hari. Misalnya, suara gemericik air, suara daun-daun yang bergesekan karena tertiup angin, suara kicauan burung, suara sendok dan gelas yang beradu, dan lain sebagainya. Gabungan dari instrumen dan suara-suara di kehidupan nyata ini biasanya membuat pendengarnya merasakan berbagai macam sensasi, misalnya suasana berjalan di alam, suasana sarapan di pagi hari, dan suasana berada di tepi pantai.

Sensasi-sensasi inilah yang membuat pendengarnya merasa tenang. Karena efek menenangkannya inilah musik lo-fi seringkali dijadikan musik latar saat belajar, bersantai, maupun musik pengantar tidur. Musik lo-fi didengarkan untuk menemani pendengarnya dalam melakukan berbagai aktivitas. Selain itu, musik lo-fi tidak mengandung lirik. Hal ini membantu pendengar untuk fokus pada suasana yang diciptakan dalam musik, bukan berfokus pada isi dari lirik lagu.

Saat ini, musik Lo-fi sudah merambah ke berbagai platform, misalnya YouTube, Soundcloud, dan Spotify. Di platform YouTube, lo-fi mulai terkenal sekitar tahun 2017. Channel-channel YouTube yang memutarkan playlist lo-fi beragam. Misalnya, LofiGirl/ atau yang dulu dikenal sebagai ChilledCow, dengan 8,59 juta subscribers. Channel ini memutarkan berbagai lagu lo-fi selama 24 jam nonstop. Selain itu, ada juga channel The Bootleg Boy, dengan 4,27 juta subscribers. Selain YouTube, musik lo-fi juga populer di Spotify. Ada banyak sekali musisi lo-fi yang mengunggah karyanya di Spotify. Misalnya, Yuhei Miura, Shingo Sekiguchi, Jinsang, Pandrezz, dan masih banyak lagi. Ada erbagai macam playlist berisi lagu lo-fi. Baik yang dibuat untuk menemani pendengarnya saat belajar, bersantai, menyetir mobil, sebagai pengantar tidur, bahkan untuk menikmati suasana hujan. Dan kebanyakan pendengar musik lo-fi adalah kawula muda yang berada dalam hiruk pikuk kesibukannya baik dalam belajar, bekerja, maupun aktivitas lainnya. Mereka mencari ketenangan dengan cara mendengarkan musik lo-fi. Oleh karena itu, musik lo-fi memiliki makin banyak pendengar dan masih eksis sampai saat ini. Di salah satu platform musik terbesar di dunia, yaitu Spotify, musik lo-fi masih menjadi salah satu musik yang paling sering diputar oleh para penggunanya.

 

Karya: Charista Edyth Jelita

Referensi
https://www.idntimes.com/hype/entertainment/monika-dini-m/fakta-tren-musik-lo-fi-rileks-
c1c2/6
https://www.authenticity.id/read/musik-lofi-mencari-kesempurnaan-dalam-ketidak-sempurnaan