Siwaratri

Ketika ke Bali, pernahkah Anda ikut merasakan atau bakan merayakan Hari Raya Siwaratri yang kerap diadakan umat Hindu? Secara hakikat, hari raya ini tak beda jauh dengan hari-hari besar keagamaan lainnya dimana bertujuan untuk mengagungkan Tuhan Yang Maha Kuasa dan menyucikan diri.

Ibu ibu bali

Hari Raya Siwaratri ialah hari suci yang digunakan dalam rangka melakukan pemujaan terhadap Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa) dalam wujud Dewa Siwa. Peringatan hari raya ini biasanya dilakukan setahun sekali. Dalam pengertian yang lain, Siwaratri juga mengandung makna sebagai malam renungan suci atau malam pengampunan dosa. Kata Siwaratri sendiri berasal dari kata “Siwa” dan “Ratri”. Dimana Siwa artinya Tuhan, atau dalam bahasa sansekerta berarti baik hati, harapan dan memaafkan.

Sedangkan Ratri ialah malam atau kegelapan. Jadi kalau digabungkan akan membentuk kata “Siwaratri” dengan makna puncak malam. Ketika malam puncak inilah umat Hindu tak boleh tidur dan diwajibkan untuk melakukan serangkaian kegiatan keagamaan. Beberapa kegiatan yang biasanya dilakukan ketika tibanya malam Siwaratri ialah sebagai berikut;

Persembahyangan

– Monabrata atau berdiam diri dan tak berbicara. Pelaksanaannya dilangsungkan di pagi hari dan dilakukan selama 12 jam tepatnya dari jam 06.00 – 18.00.
– Mejagra atau tidak tidur selama semalaman. Pelaksanaannya berlangsung dari pagi sampai pagi hari di keesokan harinya yang dilakukan selama 36 jam dari jam 06.00 – 18.00 di keesokan harinya.
– Upawasa atau tidak makan dan tidak minum. Puasa ini dilakukan selama 24 jam dari jam 06.00 – 06.00. Apabila sudah 12 jam maka diperbolehkan untuk makan dan minum dengan syarat bahwa nasi yang dimakan ialah nasi putih.

Nah, diakhir kegiatannya, para pelaksana Siwaratri ini akan sembahyang dan memohon kepada Sang Hyang Siwa supaya diberikan berkah dan ampunan, dan juga dikembalikan menjadi manusia yang suci dan paripurna. Dipercaya bahwa dari keseluruhan rangkaian yang dilakukan tersebut ditujukan untuk meningkatkan keimanan kepada Sang Pencipta. Diharapkan ketika melaksanakan Hari Raya Siwaratri ini, Umat Hindu bisa mengisinya dengan berbagai kegiatan yang bersifat kerohanian dengan mengadakan diskusi keagamaan serta mendalami ajaran agama dan lebih rajin membaca Kitab Weda.Tarian topeng

Sumber: http://bali.panduanwisata.id/pura-hindu-bali/hari-raya-siwaratri/

Putu Gede Wiranjana