TRADISI UNIK MENCARI JODOH DI BALI

Apakah kalian pernah mendengar Tradisi Omed-Omedan? Biasanya pada jaman sekarang, kita dapat mencari jodoh pada sebuah aplikasi yang menyediakan fitur untuk berkenalan untuk menjadikan teman hidup. Tetapi Bali memiliki cara unik untuk mencari jodoh atau kenalan yang dilaksanakan di Desa Sesetan, Denpasar. Tradisi ini dinamakan tradisi omed-omedan. Tradisi omed-omedan sendiri dalam bahasa Indonesia diartikan tarik-menarik.

Tradisi ini digelar sehari setelah Hari Raya Nyepi. Biasanya tradisi ini diikuti oleh usia 17-30 tahun dengan syarat belum menikah. Tradisi omed-omedan dibuka dengan persembahyangan bersama di Pura setempat yang kemudian dilanjutkan dengan penampilan barong bangkung jantan dan betina. Setelah rangkaian acara tadi selesai, barulah kelompok peserta memasuki pelataran pura. Nantinya ada dua kelompok yang terlibat omed-omedan, yakni kelompok laki-laki dan kelompok perempuan yang dibuat saling berhadapan. Acara inti akan diawali dengan musik gamelan. Kemudian, dilanjutkan dengan arahan dari pembimbing agar kelompok saling berdekatan. Nantinya, masing-masing kelompok akan saling berpelukan, bahkan sampai berciuman lalu nantinya disiram air sehingga peserta lain akan tarik menarik pasangan yang sedang berhadapan tersebut yang pada akhirnya berubah menjadi saling merangkul.

Unik bukan tradisi mencari jodoh ini? Namun, tradisi ini sempat diberhentikan. Saat tradisi ini diberhentikan ada kejadian aneh, yaitu perkelahian dua ekor babi di depan pelataran pura. Karena kejadian tersebut, omed-omedan pun kembali dilaksanakan.

Referensi:

Kinapti, T. T. (2021, August 31). SerunyaUpacaraOmed-Omedan, TradisiUnikCariJodohdiBali. merdeka.com. Retrieved November 29, 2021, from https://m.merdeka.com/travel/serunya-upacara-omed-omedan-tradisi-unik-cari-jodoh-di-bali.html.

Omed-Omedan,RitualUnikPengikatKeakrabanMasyarakatSesetan. IndonesiaKaya. (2021, July 21). Retrieved November 29, 2021, from https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/omed-omedan-ritual-unik-pengikat-keakraban-masyarakat-sesetan/.

I Gusti Ayu Tresza Dharmayani