Dampak Covid-19 Terhadap Lingkungan

Source: https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-52755813

Virus corona atau disebut juga dengan covid-19 merupakan virus yang menyerang sepanjang saluran pernapasan mulai dari rongga hidung, mulut, sampai ke paru-paru.pertama kali ditemukan di kota Wuhan China pada akhir Desember. Penyebarannya yang cepat dan menyerang seluruh kalangan usia, sehingga pada tanggal 9 maret 2020 WHO mendeklarasikan Covid-19 sebagai pandemi dan menganjurkan setiap negara untuk menerapkan protokol kesehatan dimulai dari membiasakan cuci tangan, menggunakan masker, dan menghindari kerumunan serta menjaga jarak, bahkan sampai dilakukan pembatasan sosial berskala besar yang menyebabkan segala aktivitas berpindah ke rumah untuk memutus rantai penyebaran. 

Sebelum adanya pandemic covid-19 keseimbangan ekosistem alam sangat terganggu dikarenakan eksploitasi secara berlebihan seperti alih fungsi hutan, pencemaran udara, pencemaran air laut dan sungai sampai perburuan satwa liar. Dikutip dalam (Ilyas, Ferli, Mar’atus, & Astri, 2020), Plotkin menyatakan bahwa penularan zoonosis terbanyak menular ke manusia bukan karena satwa yang berpenyakit yang menggigit manusia, akan tetapi akibat aktivitas manusia seperti memburu, menyimpan, memelihara, menjual, serta mengkonsumsi satwa liar sehingga menjadi penyebab penularan zoonosis, termasuk covid-19. 

Kondisi alam yang semakin mengkhawatirkan karena kegiatan manusia yang terus-terusan mengeruk sumber daya alam tanpa memperbaikinya kian memperkeruh keadaan. Menurut (Kordi, 2018) Hampir 85% terumbu karang Indonesia terancam rusak, yang sekitar 50%-nya mendapat ancaman kerusakan yang tinggi. Aktivitas pembangunan di wilayah pesisir seperti pertanian, industri, pengerukan pantai, penangkapan ikan dengan racun dan bahan peledak, dan lainnya serta didukung oleh peristiwa-peristiwa alam seperti badai, tsunami, gempa bumi, dan kenaikan suhu (El Nino) menyebabkan kerusakan ekosistem terumbu karang. Dalam (Kadek & I Gusti, 2020), Westmacott menyatakan bahwa pemulihan hanya terjadi bila tekanan tambahan akibat tekanan manusia dibatasi. Sehingga dengan adanya kebijakan PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar yang menghentikan aktivitas manusia di luar rumah akan memberikan memberikan potensi pemulihan ekosistem terumbu karang. 

Dikutip dalam (Ilyas, Ferli, Mar’atus, & Astri, 2020), Noviana Menyatakan bahwa terlaporkan dari media sosial menunjukkan perbaikan kebersihan kanal-kanal sungai di kota Venesia yang menjadi tujuan utama para turis. Kanal-kanal yang biasanya gelap karena hilir mudik perahu wisata berubah menjadi jernih bahkan ikan yang sedang berenang di dalamnya bisa langsung terlihat. Hal ini tentunya sangat baik untuk pemulihan ekosistem sungai tersebut. Disamping itu, di kota Cagliari yang memberlakukan kebijakan lockdown menyebabkan peristiwa langka terjadi yaitu lumba-lumba yang terekam berenang di pelabuhan Cagliari yang biasanya padat oleh manusia karena aktivitas pariwisata. Hal ini tentunya sangat baik bagi kehidupan satwa di ekosistem alaminya, karena memberikan ruang terbuka untuk aktivitas satwa yang akan memberikan dampak positif bagi ekosistem secara keseluruhan.

Selain berdampak pada ekosistem alam, adanya covid-19 juga berdampak besar pada produksi sampah. Adanya PSBB menyebabkan produksi limbah sampah padat rumah tangga dengan jenis sampah seperti masker, sarung tangan, APD dan lainnya meningkat. Akan tetapi untuk jumlah volume rata –rata harian sampah mengalami  penurunan yang cukup signifikan, hal tersebut dibuktikan dengan Grafik  rata -rata  volume  sampah  harian  pada  Kawasan  Summarecon  Serpong mengalami  penurunan  pada  saat  PSBB (Rachmat & Rendy, 2021). Penekanan serta pembatasan aktivitas manusia di luar rumah ternyata memberikan dampak baik bagi ekosistem untuk melakukan pemulihan serta perbaikan kerusakan yang diakibatkan oleh tangan manusia. 

References:

  • Ilyas, R., Ferli, S. I., Mar’atus, S., & Astri, Y. (2020). Dampak dan Pencegahan Wabah Covid-19 : Perspektif Sains dan Islam. Jurnal Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M).
  • Kadek , Y. S., & I Gusti, A. R. (2020). POTENSI PEMULIHAN EKOSISTEM TERUMBU KARANG: DAMPAK POSITIF PANDEMI COVID-19 TERHADAP LINGKUNGAN. Jurnal Emasains: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains, 206-215.
  • Kordi, M. (2018). Mengenal dan Mengelola Terumbu Karang. Jakarta: Indeks.
  • Rachmat, T. H., & Rendy, A. (2021). PENGARUH PANDEMICOVID 19 TERHADAP KARAKTERISTIK SAMPAH PADATPADA KAWASAN SUMMARECON SERPONG. Jurnal Ilmiah Teknologi dan Desain Universitas Pradita, 94-103.
Tibian Emmanuel Gallant, Jonathan, Intan Fatika Cahyani, Nur Indah Amalia, Jesline Kesya