Adik Kelas
Adik Kelas
Penulis : Bintang Sumargi
Hari ini adalah hari terakhir bazar di sekolah saya. Pada bazar kali ini saya dan teman – teman sekelas membuat suatu wahana bermain di salah satu ruangan sekolah. Wahana kelas saya pada bazar kali ini bisa dibilang cukup sukses karena dari pagi sudah banyak sekali orang yang mengantri di depan kelas.
Selama bazar ini, dari pagi hingga siang semua berjalan dengan lancar dan sesuai dengan prosedur. Namun, pada sore hari beberapa adik kelas saya marah-marah kepada teman-teman saya karena tidak bisa masuk ke wahana yang kelas saya buat. Disebabkan pihak sekolah menyuruh kelas saya untuk menutup wahana tersebut. Mendengar hal itu, saya dan teman-teman merasa kesal, akhirnya kami pun langsung bergegas untuk bertemu para adik kelas. Tetapi, saya dan teman-teman tidak dapat menemukan para adik kelas. Lambat laun kejadian ini pun saya lupakan.
Sampai pada suatu hari, saat jam pulang sekolah saya melihat adik kelas yang waktu itu saya cari sedang bersama temannya keluar dari sekolah dengan mengendarai motor. Saya pun mengikutinya dari belakang dan melihat dua adik kelas saya itu sedang kebut-kebutan di jalan. Sampai pada suatu jalan adik kelas saya memacu kendaraannya dengan sangat cepat dan disaat itu juga terdapat motor yang sedang menyebrang. Alhasil kejadian yang tidak saya inginkan terjadi, adik kelas saya menabrak motor yang sedang menyebrang tersebut. Saya melihat temannya adik kelas saya itu hanya berhenti dan hanya terdiam lalu langsung bergegas pergi, padahal di pikiran saya ia akan menolong temannya tapi ternyata tidak.
Kemudian, saya langsung memberhentikan motor saya dan memarkirkannya di tepi jalan. Saya pun bergegas mendatangi adik kelas saya untuk melihat keadaannya, ternyata ia terluka sangat parah. Terlihat dari wajahnya yang penuh dengan darah dan giginya banyak yang lepas. Melihat hal tersebut, saya langsung bergegas kembali ke motor dan meminta bantuan warga sekitar untuk menaikkannya ke motor saya agar bisa diantar ke rumah sakit. Sesampainya dirumah sakit, ia langsung dibawa ke UGD dan diobati oleh para perawat. Sesampainya di rumah sakit, saya langsung menelepon wali kelas saya untuk mengabari bahwa ada siswa yang kecelakaan. Saat wali kelas saya datang ke rumah sakit, ia langsung menyuruh saya untuk pulang karena hari sudah mau malam. Saya pun langsung bergegas pulang.
Keesokan harinya saat saya sedang bersantai bersama teman saya, tiba-tiba ada yang DM Instagram saya. Ternyata itu adalah adik kelas saya yang saya tolong kemarin. Dia langsung berterima kasih kepada saya dan memberi kabar tentang dirinya. Setelah kejadian tersebut kami menjadi dekat dan akrab.
Dari sini aku belajar bawha idak semua teman yang kamu punya akan menolongmu disaat kamu kesusahan. Temanmu bisa saja meninggalkanmu disaat kamu membutuhkannya. Jadi, tetap berhati-hatilah dalam segala hal dan tetaplah berbuat baik dimanapun dan kapanpun.
Lalu ini ada kutipan:
“Kebencian tidak akan pernah berakhir apabila dibalas dengan kebencian.
Tetapi kebencian akan berakhir apabila dibalas dengan cinta kasih.”
(Dhammapada 5)
Referensi :
https://www.berpendidikan.com/2015/11/contoh-cerita-pengalaman-pribadi-dan-cara-menceritakan-pengalaman-pribadi-yang-mengesankan-menarik-dan-menyenangkan.html
http://www.dhammacakka.org/?channel=ceramah&mode=detailbd&id=157