Tornado Pertama di Indonesia

Halo teman-teman se-Dhamma, Namo Buddhaya. Hari ini saya akan memberitakan suatu kejadian alam yang unik dan baru saja terjadi di Indonesia, tepatnya pada tanggal 21 Februari 2024 di daerah wilayah Bandung-Sumedang. Peristiwa tersebut merupakan suatu kejadian angin tornado pertama yang telah tercatat di wilayah negara Indonesia ini. Awalnya, sempat dianggap sebagai angin puting beliung biasa, tetapi telah dikonfirmasi oleh peneliti Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).

Seorang ahli klimatologi dari BRIN tersebut, Erma Yulihastin, menjelaskan bahwa peristiwa yang terjadi di wilayah tersebut mirip dengan angin-angin tornado. Dia pun juga lanjut menjelaskan berbagai macam perbedaan dari tornado dengan angin puting beliung dimana angin tornado biasanya memiliki skala angin yang lebih kuat dan radius yang lebih luas, sementara angin puting beliung sebaliknya dan memiliki durasi waktu yang lebih pendek.

Sang ahli pun lanjut menjelaskan bagaimana struktur tornado yang terjadi di Rancaekek, Indonesia dengan melakukan perbandingan terhadap angin-angin tornado yang biasa terjadi di bagian negara Amerika Serikat yang dimana ditemukan kemiripan sebesar 99,99% atau dikatakan lain sebagai sama persis.

Beberapa penyebab-penyebab yang mampu mengakibatkan terjadinya angin tornado di Indonesia ini terdiri atas:

Pertama, suhu laut di sekitar wilayah Indonesia yang relatif hangat, yang mampu mendukung peningkatan suplai uap air ke dalam wilayah Indonesia, termasuk wilayah Jawa Barat dan daerah sekitarnya.

Kedua, adanya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia barat Pulau Sumatera yang mengakibatkan terbentuknya area yang netral poin dan area pertemuan,  perlambatan pada angin serta belokan angin yang terjadi di wilayah Jawa Barat. Menurut BMKG Jawa Barat, kondisi tersebut mampu menimbulkan peningkatan atau pertumbuhan pada awan di wilayah sekitar konvergensi dan belokan arus angin tersebut.

Ketiga, di sebagian wilayah Jawa Barat, indeks labilitas berada dalam kategori labil sedang hingga tinggi sehingga memicu aktivitas pada pertumbuhan awan konvektif mengalami peningkatan di dalam skala yang lebih lokal.

Referensi:

Bencana Rancaekek, Cek 10 Fakta Tornado yang Jarang Diketahui. (2024, February 22).   CNBC Indonesia. Retrieved February 22, 2024, from https://www.cnbcindonesia.com/tech/20240222140826-37-516756/bencana-rancaekek-cek-10-fakta-tornado-yang-jarang-diketahui

Pakar BRIN Sebut Angin Kencang Rancaekek Tornado Pertama di Indonesia. (2024, February 21). CNN Indonesia. Retrieved February 22, 2024, from https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20240222043556-641-1065732/pakar-brin-sebut-angin-kencang-rancaekek-tornado-pertama-di-indonesia

Tornado Rancaekek Jadi yang Pertama di Indonesia, Ini Bedanya dengan Puting Beliung. (2024, February 22). detikcom. Retrieved February 22, 2024, from https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7206199/tornado-rancaekek-jadi-yang-pertama-di-indonesia-ini-bedanya-dengan-puting-beliung

Russel Haristhio