Bahasa-Bahasa Asing yang Tidak Kalah Penting dengan Bahasa Inggris

Ditulis oleh: Lavia Tamrin

Teknologi informasi saat ini sudah tidak dapat dibandingkan dengan pendahulunya. Teman-teman se-Dhamma, kita tengah hidup dalam sebuah dunia tanpa batas—a borderless world—yang seakan-akan memandang rendah batasan geografi maupun batasan wilayah antar negara. Berita dan perkembangan teknologi yang dulu perlu waktu berbulan-bulan untuk diterima, sekarang hanya memerlukan waktu beberapa detik saja. Dunia saat ini menuntut kita untuk berwawasan global, agar kita tidak ketinggalan zaman.

Memang betul, untuk mengakses informasi internasional, yang kita butuhkan hanyalah sebuah mobile phone yang mendukung internet. Berita-berita internasional telah banyak yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh para ahli. Namun, apabila kita menguasai bahasa asing, kita dapat dengan lebih mudah mengerti ilmu-ilmu dari negara lain. Seorang filosof Inggris-Austria, Ludwig Wittgenstein, mengatakan, “The limit of my language means the limit of my world.” Seseorang yang mampu bercakap dalam bahasa selain bahasa ibunya tentu juga mampu berwawasan global dengan lebih leluasa, karena orang tersebut mampu mendapatkan pandangan alternatif tentang suatu isu global melalui komunikasi dengan individu maupun media negara lain. Akibatnya, pandangan kita tidak hanya dibatasi oleh sekat-sekat lokal.

Karena itu, penting bagi kita untuk belajar bahasa asing. Dewasa ini, bahasa asing yang paling popular adalah bahasa Inggris. Meski begitu, selain bahasa Inggris, masih ada bahasa-bahasa lain yang tak kalah bergunanya untuk dipelajari.

  • Bahasa Mandarin

Bahasa Mandarin adalah bahasa formal China, yang dulunya adalah aksen Beijing. Bahasa Mandarin digunakan oleh lebih dari satu miliar orang, yang membuat bahasa ini menjadi bahasa dengan penutur terbanyak. Tidak heran, mengingat banyaknya jumlah penduduk China, disertai etnis China yang hidup di negara lain. Saat ini, perusahaan-perusahaan China tengah mengembangkan ranahnya sampai ke seluruh pelosok dunia, dan ini termasuk Indonesia. Tidak sedikit perusahaan China yang ada di Indonesia, yang membuka lapangan kerja dengan tuntutan karyawannya dapat berbahasa Mandarin. Selain itu, China juga menjadi the leading e-commerce market pada tahun 2019. Karena faktor-faktor inilah, waktu dan tenaga untuk menguasai bahasa Mandarin tidak akan sia-sia.

  • Bahasa Spanyol

Apabila menguasai bahasa Spanyol, dapat membuka jendela menuju berita-berita dan informasi dari Spanyol, serta negara Latin Amerika seperti Meksiko, Peru, Paraguay, dan Ekuador. Ini karena bahasa Spanyol adalah bahasa dengan penutur terbanyak kedua di dunia. Tidak tanggung-tanggung, bahasa Spanyol juga adalah bahasa kedua paling populer di negara Paman Sam.

  • Bahasa Prancis

Bahasa Prancis adalah bahasa yang paling banyak dituturkan kedua di Eropa, dan menjadi salah satu dari bahasa kerja dan bahasa resmi PBB, Uni Eropa, UNESCO, NATO, Komite Olimpiade Internasional, Palang Merah Internasional, dan pengadilan Internasional. Karena kolonialisme, bahasa Prancis juga menjadi bahasa resmi di Sebagian besar negara-negara di Afrika.

  • Bahasa Jerman

Jerman adalah negara yang memiliki perkembangan teknologi dan otomotif yang luar biasa. Bahasa Jerman juga menjadi salah satu dari tiga bahasa kerja dan bahasa resmi di European Union dan organisasi internasional lainnya. Selain itu, Jerman juga adalah negara ketiga yang berkontribusi paling besar terhadap research and development. Apabila seseorang menguasai bahasa Jerman, ia akan mampu mendapatkan informasi terkini mengenai teknologi dan otomotif.

 

Referensi:

Lavia Tamrin