Good? Bad? Who Knows?
DItulis oleh: Fedrico Oktafiano Saputra
Halo teman-teman se-Dhamma! Kembali lagi bersama saya di artikel KMBD. Pada artikel ini, saya ingin sedikit bercerita mengenai pengalaman saya akhir-akhir ini.
Pada saat kejadian tersebut terjadi, saya sedang berada di Thailand bersama keluarga dan didampingi oleh seorang bhikkhu dalam rangka beribadah mengunjungi beberapa vihara. Tentu saja saat saya melakukan hal baik tersebut saya merasa bahagia. Saat itu saya berpikir: dengan saya melakukan hal baik, maka saya akan mendapatkan karma baik, dan dikarenakan adanya karma baik tersebut maka segala hal akan terjadi di depan menjadi baik tanpa ada hal buruk terjadi.
Namun tentu saja hidup tidak sebaik itu. Tidak berapa lama kemudian saat saya berada di Thailand, saya ditipu oleh orang. Saya kehilangan uang yang seharusnya dapat saya gunakan untuk hal yang lebih berguna. Pada saat itu saya berpikir, kenapa hal ini bisa terjadi? Kenapa hal ini terjadi pada saya? Tentu saya merasa cukup marah karena saya merasa seharusnya hal ini tidak terjadi pada saya; saya telah melakukan banyak hal baik.
Rasa marah tersebut menyebabkan saya merasa sangat tidak ingin untuk berdoa pada hari itu. Saya merasa tidak pantas untuk berdoa dengan keadaan hati seperti itu. Namun, yang telah terjadi maka terjadilah, saya tidak bisa terus berlarut-larut dalam amarah. Saya harus bisa menerima hal yang telah terjadi berusaha untuk tidak mengulanginya kembali.
Setelah kejadian tersebut, saya merasa bahwa hal baik tidak akan terjadi lagi pada saya. Namun, ternyata hal itu tidak benar. Setelah kejadian itu, saya dapat bertemu dengan beberapa bhikkhu tua yang cukup terkenal dan mendapat blessing dari bhikkhu-bhikkhu tersebut.
Apa sebenarnya hal buruk diawal tersebut merupakan awal pembuka untuk hal baik yang akan datang selanjutnya? Hal yang menjatuhkan kita menjadi pengingat bahwa tidak semua hal buruk akan terus berlanjut buruk.
Apakah suatu hal tersebut baik? Apakah suatu hal tersebut buruk? Siapa yang tahu?