Samsara dan Karma
Written by. Leaane Pingkan
Apa itu Samsara?
Dalam ajaran agama Buddha, Samsara adalah lingkaran tumimbal lahir dari kelahiran berulang-ulang. Buddha melihat kondisi kelahiran kembali dan berbagai keadaan kehidupan lainnya yang terjadi disebabkan oleh ketidaktahuan, kemelakatan pada nafsu keinginan, dan karma atau perbuatannya di kehidupan lampau atau masa kini. Segala sesuatu di dunia ini adalah hasil gabungan dari sebab jodoh dan hukum karma.
Mengapa bisa ada Samsara?
Seperti yang sudah sempat disebutkan tadi, samsara terjadi karena adanya karma. Perbuatan baik menghasilkan karma baik yang lalu menghasilkan hal baik, begitu pula dengan karma buruk. Lalu mengapa karma dapat sampai menyebabkan terjadinya tumimbal lahir? Singkatnya, segala yang kita lakukan selama kita hidup, baik itu kehidupan lampau atau sekarang, pasti membentuk karma, baik itu karma baik atau buruk.
Tapi mengapa mereka harus menanggung karma? Jawabannya adalah karena merekalah pemilik yang bertanggung jawab atas karmanya sendiri, menjadi ahli waris dari karmanya, lahir dari karmanya (penyebab bawaan), berhubungan dengan karmanya (keluarga, teman, dan bentuk jodoh lainnya), dan terlindung oleh karmanya sendiri.
Tapi mengapa karma dapat menyebabkan banyaknya kelahiran kembali? Permainan tanpa akhir dari karma dan kamma-lah jawabannya. Sebagai contohnya: dari karma buruk, kita mendapat suatu balasan yang membuat kita merasa tidak adil atau senang. Selanjutnya niat jahat atau perbuatan jahat timbul untuk membalas. Terciptalah karma buruk baru dan berlanjut dalam gerakan tanpa henti dalam kehidupan yang disebut samsara.
Kita tidak tahu sudah berapa kali kita lahir dan berbuat buruk di kehidupan lampau kita, berapa lama waktu kita akan hidup, dan ke mana kita akan pergi, maka sudah baiknya kita memanfaatkan kehidupan ini untuk membina diri; membayar karma buruk yang ada, menghindari membentuk karma buruk yang baru, dan membuat karma baik sebanyak-banyaknya.
Apa tujuan lepas dari Samsara?
Tujuan akhir para praktisi Buddhis untuk lepas dari Samsara adalah mencapai Nibbana akhir dan lepas dari belenggu (Samyojana), tercabut dari akar kemelekatan, dan terpotong dari tumimbal lahir, serta lepas dari nafsu indra maupun keinginan.
Bagaimana agar dapat lepas dari Samsara?
Cara pertama adalah melatih dan mempraktikkan Sila dalam kehidupan sehari-hari dengan tekun. Contohnya menghalau, menghapus, dan meninggalkan pikiran atau niat seperti berbuat atau berperilaku dengan kekerasan, keserakahan, kemalasan, kelambanan, kegelisahan, kecemasan, dan hal negatif lainnya; niat jahat; ataupun buah pikir sensual. Dengan mengatasi pemikiran-pemikiran ini mereka meningkatkan kewaspadaannya dalam bertindak; pikirannya terkonsentrasi dan terpusat; lalu mencapai ketenangan pikiran, yang mana dapat berujung pada tercapainya Pencerahan pada tingkat Arahat.
Selain melatih moralitas, kita juga dapat melatih kebijaksanaan dalam berpikir dan berperilaku sehingga dapat mengikis karma yang ada dan menghindar dari membuat karma buruk yang baru. Kita juga dapat melakukan Dana, yang mana menanam karma baik.
Referensi:
- https://samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/doktrin-kelahiran-kembali/
- https://samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/kelahiran-kembali/
- https://pustaka.dhammacitta.org/ebook/umum/Dasar-Dasar%20Agama%20Buddha.pdf
- https://student-activity.binus.ac.id/kmbd/2021/05/karma-dalam-agama-buddha/
- https://samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/kehidupan-dan-alam-kehidupan-2-2/
- https://samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/download/komik-buddhis/milinda-panha-2-6/
- https://samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/download/komik-buddhis/pengenalan-singkat-tentang-meditasi/
- https://samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/milinda-panha/
- https://suttacentral.net/sn15?view=normal
- http://www.suttas.com/chapter-4-anamatagga-samyutta-on-without-discoverable-beginning8203.html
- http://mahayanaindonesia.blogspot.com/2017/08/sn15-id.html
- https://samaggi-phala.or.id/tipitaka/catukka/
- https://samaggi-phala.or.id/tipitaka/kisah-kata-kata-kebahagiaan-sang-buddha/