Basic Photography Skill yang Perlu Dimiliki
Written by. Fedrico Oktafiano Saputra
Halo teman-teman semua, kembali lagi bersama saya di artikel KMBD pada bulan ini. Teman – teman pasti pernah mengambil foto, namun foto itu terlalu terang (Overexposed) atau terlalu gelap (Underexposed). Nah, pada artikel kali ini, kita akan belajar mengenai basic photography skill yang dapat teman-teman gunakan untuk mengambil foto dengan exposure yang tepat. Basic photography skill yang akan kita bahas kali ini adalah segitiga exposure. Sesuai dengan namanya, segitiga exposure terdiri dari 3 hal yaitu Shutter Speed, ISO, dan yang terakhir yaitu Aperture. Segitiga exposure biasanya digunakan bersamaan untuk mengatur bagaimana exposure atau cahaya saat kita mengambil foto.
Shutter speed sesuai dengan namanya adalah kecepatan shutter kamera menutup. Shutter speed yang cepat akan memberikan exposure yang lebih singkat atau dalam kata lain cahaya yang masuk kedalam sensor kamera menjadi sedikit yang menyebabkan foto yang dihasilkan menjadi gelap. Sedangkan jika kita menggunakan shutter speed yang lambat maka cahaya yang masuk akan semakin banyak dan menyebabkan foto yang lebih terang. Hal ini juga dapat dimanfaatkan jika kamu ingin mengambil foto yang blurry atau saat ingin mengambil foto di malam hari seperti light trail. Shutter speed dituliskan dengan hitungan detik atau pecahan detik seperti 1/500 s, 1/4 s, atau 5 s.
Yang kedua ada ISO speed, ISO speed menandai seberapa peka kamera pada cahaya, biasanya digunakan untuk mengatur pencahayaan atau memberikan kesan cahaya redup. Keterangan ISO ditulis dengan besaran angka seperti ISO 100, 150, 400, 800, 1600, dst.
Yang terakhir adalah aperture atau bukaan lensa. Aperture atau bukaan diafragma adalah pengaturan kamera yang mengendalikan seberapa besar bukaan dari lensa. Aperture dapat digunakan untuk membuat foto blur di bagian latar belakang subjek atau biasa dikenal dengan bokeh. Aperture ditandai dengan penulisan f/angka seperti f/1.8, f/5.6. Semakin kecil f/ yang digunakan maka bukaan yang terbentuk semakin besar; semakin besar angka f/ yang digunakan maka semakin kecil bukaan aperture-nya. Jika menggunakan bukaan yang besar, maka foto akan menjadi terang dan background foto akan semakin blur atau bokeh. Sedangkan saat menggunakan bukaan yang kecil maka foto yang dihasilkan akan memiliki depth-of-field yang dangkal sehingga semua objek yang ada di foto akan fokus, baik di latar depan maupun latar belakang.
Nah, teman-teman sekarang sudah tahu mengenai segitiga exposure dan bagaimana cara menggunakannya. Semoga artikel ini dapat membantu kamu dalam hunting foto kamu., ya. Sampai jumpa di lain waktu teman-teman semua.