Empat Kesunyataan Mulia

Written By: Jesclyn

Empat kesunyataan mulia (Dhammaccakkappavattana Sutta) adalah sebuah kebenaran dalam agama Buddha yang berlaku kepada siapa saja tanpa membeda-bedakan suku, ras, budaya, dan agama. Hukum kebenaran ini terdiri dari empat, yakni :

  1. Dukkha Ariya Sacca (Kebenaran Adanya Dukkha)

Dukkha disebut juga sebagai penderitaan. Sang Buddha mengatakan bahwa hidup tidak bisa lepas dari sakit, sedih, dan kecewa. Dukkha adalah hal nyata dan tentunya dialami oleh semua manusia di muka bumi ini. Oleh sebab itu, kita sebagai manusia harus bisa belajar untuk menerima dan tidak bersedih secara berlebihan atas penderitaan yang kita alami.

  1. Dukkha Samudaya Ariya Sacca (Kebenaran Adanya Penyebab atau Sumber Dukkha)

Penderitaan atau dukkha muncul karena adanya penyebab yakni Tanha dan Avijja (keinginan dan kebodohan). Tanha (keinginan) terdiri atas kamatanha (kehausan akan kesenangan indria), bhava-tanha (kehausan akan penjelmaan hidup yang kekal), dan vibhava-tanha (kehausan akan kemusnahan, kehancuran hidup). Avijja merupakan kebodohan batin yakni melekat terhadap kekekalan objek-objek yang sementara, atau tidak dapat menempatkan secara tepat mana yang mutlak dan mana yang relatif, tidak tahu mana yang baik dan mana yang buruk.

  1. Dukkha Nirodha Ariya Sacca (Kebenaran tentang Lenyapnya Dukkha)

Dukkha lenyap apabila tercapainya Nibbana. Nibbana merupakan kebahagiaan tertinggi dalam agama Buddha. Sebelum meraih kebahagiaan tertinggi, kita juga bisa meraih kebahagiaan lainnya yang tercantum pada kitab suci Anguttara Nikaya, yakni bahagian karena memiliki kekayaan, bisa menikmati kekayaannya, tidak memiliki hutang, dan memiliki perilaku yang baik.

  1. Dukkha Nirodha Gamini Patipada Magga (Kebenaran Jalan Melenyapkan Dukkha)

Terdapat jalan dalam melenyapkan dukkha, yakni delapan jalan utama atau jalan ruas berunsur delapan (Ariya Athangika Magga). Jalan ruas berunsur delapan ini terdiri dari pandangan benar, pikiran benar, ucapan benar, perbuatan benar, penghidupan benar, usaha benar, perhatian benar, dan konsentrasi benar.

Referensi :

http://bsd.pendidikan.id/data/2013/kelas_7smp/siswa/Kelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Siswa.pdf

http://bse.mahoni.com/data/2013/kelas_12sma/siswa/Kelas_12_SMA_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Siswa.pdf

http://p2k.itbu.ac.id/ind/3071-2950/Empat-Kebenaran-Mulia_22827_itbu_empat-kebenaran-mulia-itbu.html

https://www.dhammacakka.org/?channel=ceramah&mode=detailbd&id=428

Jesclyn