Apa itu Banjir?

Written By: Monika Felicia

           Banjir adalah kejadian alam di mana suatu daerah yang biasanya kering menjadi terendam air. Sederhananya, banjir adalah luapan air dalam jumlah besar ke daratan yang biasanya kering. Banjir tentu sangat merugikan bagi banyak orang terutama bagi mereka yang terdampak. Mereka harus rela dengan kerusakan dan kerugian yang mereka alami. Bahkan tidak jarang kita mendengar berita mengenai korban jiwa akibat dari banjir.

            Banjir memang sudah lama menjadi bagian dari kehidupan di kota Jakarta. Hampir setiap hujan turun, beberapa kota pasti tergenangi oleh air khususnya bagi daerah yang memang sudah menjadi langganan banjir tiap tahunnya. Banjir menjadi salah satu masalah yang selalu dihadapi oleh para pemimpin kota Jakarta. Banyak pencegahan serta penanggulangan yang telah dilakukan oleh pemerintah DKI Jakarta. Namun, nampaknya memang banjir ini adalah masalah yang sangat serius bagi pemerintah kota Jakarta.

            Lalu apa yang sebenarnya menyebabkan terjadinya banjir di kota Jakarta? Sebenarnya penyebab banjir dipengaruhi oleh banyak hal. Contohnya seperti drainase yang rusak, curah hujan yang tinggi, daerah yang rendah, hingga kelalaian manusia itu sendiri. Di kota Jakarta sendiri penyebab banjir bercampur menjadi satu. Di satu sisi curah hujan yang tinggi turun selama berhari-hari. Di sisi yang lainnya adalah kelalaian manusia sendiri yang membuang sampah sembarangan sehingga drainase menjadi tersumbat. Pencegahan sudah berkali-kali diupayakan tetapi, tampaknya masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan. Jika kita bandingkan dengan selokan yang ada di negara Jepang, selokan di sana sangatlah bersih bahkan ikan dapat hidup di dalamnya. Berbeda sekali dengan selokan yang ada di kota Jakarta yang kebanyakan dipenuhi oleh lumpur dan sampah.

            Beberapa waktu lalu pernah terdengar isu bahwa Jakarta akan tenggelam. Hal ini disebabkan kota Jakarta yang dikelilingi oleh perairan. Para pakar juga mengatakan hal ini semakin memburuk setiap tahunnya. Menurut seorang pakar ITB bernama Heri Andreas, 95% wilayah Jakarta Utara akan terendam. Saat ini tanah di Jakarta Utara memang sudah anjlok 2,5 meter selama 10 tahun. Jakarta secara keseluruhan mengalami penurunan tanah sedalam 1-15 cm per tahun dan hampir separuh dari dari ibukota berada dibawah permukaan laut. Dampak yang paling besar lebih terasa di Jakarta Utara. Tanah yang semakin anjlok ini membuat ketinggian air saat banjir semakin bertambah setiap tahunnya.

            Lalu apa yang dapat dilakukan oleh warga Jakarta untuk mencegah terjadinya banjir? Banyak yang dapat dilakukan oleh kita sebagai warga kota Jakarta. Contohnya seperti membuang sampah pada tempatnya, rajin bergotong-royong untuk membersihkan saluran air, tidak membangun rumah di pinggiran sungai, melakukan sistem tebang pilih pada pohon yang sudah tua, hingga menjaga lingkungan sekitar. Lalu jika sudah terjadi banjir apa yang dapat dilakukan? Jika sudah terjadi banjir, kita dapat mengungsi ke tempat yang lebih tinggi atau lebih aman, memindahkan atau menyelamatkan barang berharga, dan tunggu hingga bantuan datang. Diusahakan ketika banjir terjadi jangan panik karena akan menambah suasana tegang sehingga akan menimbulkan hal yang tidak diinginkan.

Monika Felicia