Perubahan Gaya Hidup Saat Pandemi Covid-19
Written by: Monika Felicia
Semenjak merebaknya COVID-19 di Indonesia, kehidupan semua orang mulai berubah. Gaya hidup yang diterapkan mulai jauh berbeda dibandingkan dengan yang biasanya. Mulai dari kebiasaan anak muda yang sering berpergian ke tempat perbelanjaan seperti mall atau tempat nongkrong seperti kafe sampai orang-orang yang biasanya pergi keluar kota maupun negeri untuk berwisata. Semua orang seakan terkurung dalam rumahnya masing-masing karena peraturan pemerintah yang ditetapkan.
Beberapa waktu lalu organisasi kesehatan dunia (WHO) memberikan pedoman bagi masyarakat yang ingin tetap berolahraga pada saat pandemi ini. Waktu olahraga yang direkomendasikan adalah 2,5 jam setiap minggunya. Olahraga tetap dianjurkan pada saat pandemi seperti ini disebabkan kita tetap perlu menguatkan fisik kita untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Gerakan yang dilakukan dapat berupa peregangan, lari santai, bersepeda, dan beberapa gerakan lainnya yang terpenting adalah tubuh kita tetap bergerak dan mengeluarkan keringat di situasi pandemi saat ini.
Belakangan ini juga mulai terdengar gaya hidup baru yaitu gaya hidup minimalis. Gaya hidup ini membuat seseorang melepaskan kemelekatannya pada barang pribadi yang mereka miliki. Ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk memulai gaya hidup minimalis ini. Yang pertama adalah dengan peduli pada diri sendiri. Ini adalah hal terpenting yang harus diterapkan karena jika kita dapat peduli dengan diri kita sendiri maka kita akan terbiasa membersihkan perlengkapan yang sudah kita pakai bahkan membersihkan dan menata pribadi kita sendiri secara teratur. Yang kedua adalah bekerja dengan efektif dan efisien. Jangan membuang waktu yang ada di saat pandemi seperti ini. Yang terpenting juga jangan membuang waktu terlalu lama di luar rumah. Disebabkan keadaan lingkungan di luar rumah kita memiliki kemungkinan besar lebih berbahaya karena kita tidak mengetahui mungkin ada pasien Covid-19 yang masih berkeliaran atau tidak menyadari akan kondisi tubuhnya. Maka dari itu ketika bekerja, jika bisa dilakukan di rumah maka kerjakan di rumah agar tidak memakan waktu lama di luar rumah dan di perjalanan. Yang ketiga adalah dengan peka terhadap diri sendiri. kita tentunya harus peka dengan kesehatan kita sendiri. Jika menemukan gejala-gejala yang mencurigakan pada kesehatan kita, segera lakukan pengecekkan ke dokter. Yang terakhir adalah dengan memperhatikan makanan yang kita makan. Jangan makan makanan atau jajanan sembarangan yang kita tidak tahu bagaimana kebersihannya atau proses pengolahannya. Jika memikirkan kondisi terburuknya mungkin saja proses pengolahan makanan tersebut tidak higienis dan tentu dapat membuat kesehatan kita terganggu. Perbanyaklah konsumsi makanan yang mengandung vitamin dan protein tinggi agar daya tahan tubuh kita semakin kuat.
Perlu ditingkatkan juga kesadaran bahwa rumah adalah tempat yang paling aman selama masa pandemi ini. Diketahui bahwa beberapa orang merasa tidak nyaman di luar rumah mereka di masa pandemi ini. Kita dapat menjadikan beberapa orang tersebut sebagai contoh yang dapat kita ikuti untuk tetap di rumah saja selama pandemi ini berlangsung. Kita harus menumbuhkan rasa aman jika berada di rumah saja. Kewaspadaan kita terhadap virus ini perlu ditingkatkan dengan mencuci tangan dan mandi segera setelah pulang dari luar rumah.