Kalau Bukan Kita, Siapa Lagi?
Kalau Bukan Kita, Siapa Lagi?
Penulis : Eric Hansen
Budaya bukan hanya hal konkret seperti lagu daerah atau rumah adat, namun juga menyangkut hal yang lebih dalam berupa nilai-nilai yang kemudian tertuang dalam simbol berupa karya. Oleh karena itu, ketakutan bahwa budaya tidak memiliki kekuatan tidaklah tepat. Justru, budaya merupakan elemen paling lengkap yang mampu memberikan dampak pada apa pun byang manusia sentuh.
Salah satunya adalah di wilayah Indonesia yaitu Bali, warisan atau peninggalan budaya masa lampau tersebut, yang banyak berasal dari warisan Bali kuno dan menjadi salah salah satu cara hidup sekelompok masyarakat yang masih tradisional dan menjadi sesuatu hal yang sangat menarik untuk diketahui, tidak hanya bagi wisatawan, bahkan juga bagi warga lokal.
Berikut macam-macam tradisi unik yang ada di beberapa tempat di pulau Bali, serta penjelasan detailnya berikut :
- Tradisi Mekare-Kare
Mekare-kare ini dikenal juga dengan perang pandan, tradisi unik di pulau Bali hanya dilakukan di desa tradisional Tenganan, Karangasem yang dikenal juga sebagai desa Bali Aga. Perang dilakukan berhadap-hadapan satu lawan satu dengan masing-masing memegang segepok pandan berduri sebagai senjata. Desa Tenganan juga merupakan salah satu desa Bali Aga, yang mengklaim sebagai penduduk Bali Asli. Mekare-kare atau perang Pandan digelar saat Ngusaba kapat (Sasih Sambah) atau sekitar bulan Juni.
- Tradisi Perang Air Di Gianyar
Tradisi ini dikenal juga dengan nama Siat Yeh, digelar setiap setahun sekali tepatnya saat tahun baru Masehi dimulai yaitu tanggal 1 Januari di desa Suwat Gianyar. Ini merupakan sebuah budaya dan tradisi unik dan berbeda terutama lagi saat hari perayaannya, sangat jarang sekali ritual di pulau Bali menggunakan kalender Masehi sebagai patokannya. Tujuan dari digelarnya Tradisi Perang Air di Gianyar ini adalah sebagai bentuk pembersihan diri dari hal-hal negatif yang sudah terjadi pada tahun sebelumnya agar di tahun yang baru ini diharapkan tidak menimpa warga kembali. Menurut warga Suwat di awal tahun yang baru wajib bagi mereka untuk melakukan pembersihan pada alam sekitar dan diri sendiri agar pengaruh negatif yang ada di lingkungan sekitar ataupun di dalam diri kita sendiri dapat segera dimusnahkan.
- Makepung
Balapan/ pacuan kerbau di Jembrana, rutin diselenggarakan sekali setiap tahunnya saat panen raya tiba. Pacuan kerbau, sepasang hewan ini dipacu dan ditunggangi oleh seorang sais atau joki, melecut hewan pacuannya untuk bisa meraih kemenangan. Dalam pertarungan ini memang dibutuhkan nyali besar, karena resikonya tinggi bagaimana kepiawaian seorang joki melecut hewan pacuannya serta menjaga keseimbangan agar tidak terhempas.
Berikut adalah contoh-contoh dari tradisi yang ada di Bali. Sebagai warga Indonesia kita sepatutnya harus bangga dan wajib mengembangkan budaya yang ada di Indonesia. Karena Indonesia memiliki banyak budaya yang unik dan beranekaragam. Kita dapat melihat bahwa banyak budaya kita yang diklaim oleh negara lain karena kita tidak mencintai budaya tersebut. Kalau bukan kita yang mengembangkan maka siapa lagi?
References :
https://www.balitoursclub.com/berita_133_Tradisi_Unik_di_Bali.html
https://www.balitoursclub.net/tradisi-unik-di-bali/
http://setnas-asean.id/site/uploads/document/magazine/5e2813434c249-revisi-asean-magazine-02-alternatif-2-display-compressed-1.pdf