Perayaan Waisak 2564 B.E.
Perayaan Waisak 2564 B.E./2020
By: Panitia Waisak
Perayaan hari Waisak tahun ini, KMB Dhammavaddhana mengadakan beberapa acara yaitu mengadakan puja internal, webinar Dhammatalk , lomba daring, dan merayakan Waisak bersama dengan Cetiya Dhamma Manggala yang diisi dengan puja bakti detik waisak serta acara lainnya dari Cetiya Dhamma Manggala.
Waisak merupakan acara untuk memperingati tiga peristiwa penting, yaitu lahirnya Pangeran Siddharta, tercapainya Penerangan Agung oleh pangeran Siddharta, dan parinibbana Buddha Gautama.
Puja internal KMB Dhammavaddhana 2564 B.E. dilaksanakan secara daring melalui Ms. Teams tepat pada hari Waisak (Kamis, 7 Mei) pukul 10 pagi. Waisak puja ini ditujukan hanya untuk anggota KMBD, puja berlangsung lancar, khusyuk, dan terasa kebersamaannya meski tiap peserta berada pada kediamannya masing-masing.
Sembari masih dalam atmosfer hari raya tri suci Waisak, kami pun mengadakan Dhammatalk dengan tema “ Dhamma Guna Mengatasi Masalah Hati ” pada tanggal 17 Mei yang diisi oleh Y. M. Bhante Kamsai Sumano Mahathera.
Dari Dhammatalk tersebut kita dapat memetik beberapa poin seperti masalah yang datang pasti akan lenyap karena tidak ada yang kekal (anicca), masalah yang sudah berlalu jangan diungkit ataupun diulang kembali. Kita tunggu masalah yang sekarang selesai sembari kita mengalihkan pikiran ke arah positif. Masalah tidak bisa mengganggu kita apabila kita memiliki kesadaran (kebijaksanaan). Ketika kita memiliki kebijaksanaan, meskipun muncul masalah kita bisa manfaatkan masalah tersebut dengan baik.
Masalah hati terjadi karena hati kita menyangkut pada perasaan dan pikiran yang tidak benar atau tidak tepat. Jadi, dapat disimpulkan bahwa masalah hati adalah masalah pikiran. Ketika kita memikirkan masalah yang lampau, hati kita akan kacau. Apabila kita memikirkan masalah lampau selama satu jam, hati kita kacau satu jam, kalau satu hari, hati kita juga akan tidak tenang selama satu hari. Masalah yang lampau sudah selesai, sudah diperbuat. Masalah hati kedua yang bisa muncul yaitu permasalahan yang akan datang. Masalah yang akan datang belum datang dan belum terjadi, tetapi kalau kita sudah cemas atau khawatir (seperti mendengar isu atau ramalan) padahal apa yang akan terjadi di masa depan kita tidak tahu.
Kebodohan, kebencian, kemelekatan merupakan sumber kotoran batin dan dapat menyebabkan hidup yang bermasalah. Ketiga hal tersebut dapat berupa seperti keinginan yang tidak tercapai akan berubah menjadi pikiran benci, lalu jadilah masalah batin. Masalah fisik dapat dicek ke dokter dengan alat-alat canggih, namun masalah hati tidak dapat dicek. Kita perlu merawat penyakit hati, perasaan tidak nyaman dan tidak enak. Belum ada jawaban dalam hati seperti rasa takut dan khawatir akibat kebodohan, kebencian dan perbuatan kita sendiri berarti kita sudah salah jalan. Untuk mengatasi masalah hati, kita dapat menjaga sila dengan baik, melakukan perbuatan baik, dan menjaga ucapan benar. Pada pikiran tidak tenang kita bisa alihkan pada samadhi. Sila, samadhi, panna adalah obat.
Hati kita seperti atap, apabila tidak kita jaga dengan baik maka ketika hujan akan bocor dan mengganggu penghuninya. Hati apabila tidak ada sila, samadhi, panna akan mudah dimasuki loba, dosa, moha yang pada akhirnya akan berujung pada perbuatan buruk. Masalah yang datang atau masuk pasti akan berakhir karena anicca(ketidakkekalan) lebih kuat daripada penderitaan.
Masalah hati muncul karena manusia masih memiliki hati. Buddha muncul di dunia untuk mengobati hati yang menderita dengan memberi resep melatih kesadaran, berbuat, berpikir, berucap dengan benar.
Perlombaan daring KMB Dhammavaddhana berlangsung selama kurang lebih satu bulan, dari 3 Mei sampai 31 Mei. Kategori yang diperlombakan ada beragam seperti menyanyi Buddhis, menggambar Buddhis, story telling buddhis, infografis dan fotografi. Pendaftaran lomba daring Waisak pun tidak dipungut biaya dan berhadiah jutaan rupiah. Setelah satu bulan pendaftaran dibuka dan peserta lomba tentunya berusaha yang terbaik agar menjadi juara, pada tanggal 3 Juni pemenang dari tiap-tiap lomba pun diumumkan.
Untuk kategori story telling Buddhis, juara satu diraih oleh Citra, disusul oleh Lisa dan Edwin Hans Wijaya yang juga meraih juara favorit. Lomba menyanyi Buddhis dimenangkan oleh Janitra Yasodhara, lalu disusul oleh Dahlia dan Shely Ayu, dan juara Favorit diraih oleh Fiona dengan jumlah likes 2211. Kategori menggambar Buddhis dimenangkan oleh Amanda Visakha, Anjelica, dan Jessy Komala sedangkan juara favorit diraih oleh Fiona dengan likes sebanyak 4312. Lomba fotografi dijuarai oleh Elvin Patraleo, Richie Cruise Lim, Rama adi Tannaya dan Valencia untuk juara favorit. Lomba infografis Buddhis dijuarai oleh Irene Houward, Zhifa Kayla Putri, Ailee vich Houward dan Valencia untuk juara favorit.
Semoga perayaan Waisak tahun ini dapat mengingatkan kita untuk membawa ketenangan, bebas dari rasa benci serta permusuhan dan semakin meneladani guru agung kita, Buddha Gautama.