Memangnya Agama Buddha itu Menyembah Patung?

Memangnya Agama Buddha itu Menyembah Patung?

Written by Ruiza Morales Tanedy

Halo teman-teman se-Dhamma, kalian pasti sering sekali kan mendengarkan kata “hoaks”? Hoaks itu sendiri merupakan berita bohong atau fakta yang direkayasa untuk tujuan tertentu. Hoaks biasanya disebarkan lewat media sosial. Hal inilah yang membuat penyebarannya menjadi sangat mudah dan cepat.

Tapi, sebenarnya hoaks sudah ada sejak zaman dahulu. Dalam kehidupan Sang Buddha, berita palsu juga menerpa diri-Nya yang disebarkan oleh umat kepercayaan lain yang iri dan berusaha untuk menjatuhkan nama-Nya. Pada masa sekarang pun Agama Buddha masih sering sekali diterpa oleh hoaks. Beberapa diantaranya yaitu:

  1. Agama Buddha itu menyembah patung (berhala).

Saat upacara, kita pasti akan diperintahkan untuk menghormati bendera Merah Putih. Tetapi yang kita sebenarnya hormati bukanlah objeknya kan? Melainkan kita merenungkan nilai luhur yang terkandung. Jadi saat kita melakukan puja, patung yang ada di altar hanyalah suatu simbol atas kerinduan dan perenungan kita terhadap ajaran Sang Buddha.

  1. Kalau masuk Agama Buddha, harus jadi vegetarian.

Meskipun Sang Buddha tidak pernah mewajibkannya, namun Beliau sangat mendukung kita untuk melakukannya. Dengan menjadi vegetarian, kita bisa menghindari diri dari membunuh dan melatih diri untuk mengendalikan hawa nafsu.

  1. Umat Buddha katanya tidak boleh kaya.

Sebenarnya Agama Buddha menganjurkan kita untuk jadi orang kaya, kalau bisa. Sebab dengan menjadi kaya, kita bisa berdana dan membantu mereka yang membutuhkan. Saat kekayaan itu datang, yang jadi masalah bukanlah uangnya. Melainkan nafsu kitalah yang bisa merusak diri kita. Jadi kita sebagai umat Buddha yang baik, harusnya bisa melatih pola pikir kita dan menjadikan kekayaan tersebut sebagai media untuk berbuat kebajikan.

  1. Ajaran Buddha kuno, tidak bisa ikut perkembangan jaman.

Ajaran Buddha malah sangat mengikuti jaman. Semua ajarannya, seperti Pancasila masih relevan sampai sekarang.

  1. Umat Buddha orangnya pesimis semua, ajarannya dukkha terus.

Ajaran Buddha bersifat netral. Sang Buddha tidak ingin menakut – nakuti umatnya dengan ajaran yang penuh dukha atau menjanjikan iming – iming yang positif. Melainkan, Ia memberikan kita sebuah kenyataan kehidupan, sebuah ajaran yang realistis. Jika kita memang tidak percaya, maka bisa membuktikan sendiri semua ajaran-Nya.

  1. Borobudur itu “Tanah Suci”-nya Agama Buddha.

Dalam Agama Buddha tidak ada yang namanya konsep Tanah Suci. Jika suatu tempat, orang-orangnya berhati suci, maka tempat itu dengan sendirinya akan jadi tempat yang suci. Tapi jika tempat tersebut orang-orangnya berhati busuk, maka tempat itu hanya akan menjadi tempat yang rusak walaupun dianggap sesuci apapun.

Itulah beberapa hoaks Agama Buddha yang bisa dibahas dalam artikel kali ini. Semoga bisa bermanfaat untuk semua. Informasi apapun yang kita dapat, bahkan dari artikel ini, jangan langsung dipercaya, tapi buktikan sendiri.

Referensi :

 

  1. Bagus banget penjelasannya... Jangan mudah percaya hoaks dan kata2 orang.. hehe