Magha Puja 2562 B.E.
Written By : Hendri Kurniawan
Keluarga Mahasiswa Buddhis Dhammavaddhana mengadakan kegiatan tahunan dalam rangka memperingati hari raya besar umat Buddha yang dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2019. Kegiatan yang diprakarsai oleh Keluarga Mahasiswa BuddhisDhammavaddhana (KMBD) ini dilakukan untuk menyambut hari raya Magha Puja, yang merupakan salah satu hari raya terpenting umat Buddha. Pada hari raya Magha Puja, umat Buddha memperingati terjadinya 4 peristiwa penting, yaitu:
- Berkumpulnya seribu dua ratus lima puluh orang Bhikkhu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
- Para Bhikkhu yang berkumpul telah mencapai tingkat kesucian arahat.
- Mereka semuanya memiliki enam abhinna.
- Mereka semua ditasbihkan oleh Sang Buddha dengan ucapan “Ehi Bhikkhu”.
Untuk kegiatan Magha Puja tahun ini, Keluarga MahasiswaBuddhis Dhammavaddhana (KMBD) mengambil tema “Be United by Buddha Dhamma”. Tema ini dibuat dengan tujuan mempererat jalinan persaudaraan, baik antar sesama umat Buddha maupun antar umat beragama, guna menjaga keharmonisan hidup. Untuk mendiskusikan tema tersebut, KMBD mengundang 2 anggota Sangha sebagai pembicara, yaitu Bhikkhu Ratanadhiro dan Bhiksu Sakya Nimitta. Kedua anggota Sangha tersebut menganut 2 aliran ajaran Buddha yang berbeda, yaitu aliran Buddha Theravada dan aliran Buddha Mahayana. Hal ini sengaja dilakukan agar kita dapat mendengarkan paparan ajaran Buddha dari sudut pandang yang berbeda sehingga kita dapat memahami inti dari ajaran Buddha secara lebih dalam lagi. Dhamma Talk ini dimoderatori oleh Saudara Terra Samiddha Liu.
Kegiatan formal, yang terdiri dari Puja Bakti dan Diskusi Dhamma, dilaksanakan mulai pukul 13.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Pada sesi Diskusi Dhamma, Bhikkhu Ratanadhiro dan Bhiksu Sakya Nimitta menyampaikan beberapa amanah mengenai “Bersatu di dalam Buddha Dhamma”. Bhikkhu Ratanadhiro mengatakan bahwa persatyan bukan hanya didefinisikan dengan agama yang sama ataupun suku yang sama, namun persatuan juga dapat terbentuk dari ajaran yang sama, yaitu Dhamma. Beliau juga berpandangan bahwa perbedaan bukanlah pemecah persatuan, melainkan bagian dari persatuan. Dengan adanya perbedaan di dalam persatuan, itulah yang membuat persatuan tersebut menjadi lebih indah, lebih baik dan lebih kokoh. Kemudian Bhiksu Sakya Nimitta juga memberikan pandangannya, Beliau mengatakan bahwa untuk bersatu, kita memerlukan keharmonisan dan kedamaian di dalamnya. Beliau berpendapat bahwa Buddha Sakyamuni adalah kunci dari persatuan umat Buddha. Ajaran yang dipaparkan oleh Buddha Sakyamuni, sebagai Guru Agung agama Buddha, jika dijadikan pedoman dalam kehidupan kita sehari-hari, maka dapat membangun persatuan. Bhiksu Sakya Nimitta juga mengatakan bahwa sumber dari segala permasalahan adalah ego yang ada dalam diri setiap manusia. Semakin besar ego yang muncul, maka semakin lemah persatuan.
Selesai kegiatan formal, Acara Magha Puja 2019 dimeriahkan dengan kegiatan informal yang diisi dengan penampilan-penampilan menarik dari DV Theater KMBD. DV Theater KMBD menampilkan sebuah roleplay dengan judul “Anak yang Hilang”. Roleplay ini menceritakan seorang anak yang menyadari akan berharganya kasih sayang orangtua setelah melalui berbagai rintangan hidup. Disela-sela roleplay, DV Theater KMBD juga menampilkan beberapa nyanyian dan tarian yang tidak kalah menarik. Penampilan dari DV Theater ini sekaligus menjadi kegiatan penutup dari Acara Magha Puja 2019.