KURA-KURA atau KUPU-KUPU?
Written by: Elis Febriana
Kata-kata diatas mungkin sudah sering kalian dengar atau baca sebelumnya. Tapi yang akan dibahas di artikel ini bukan masalah hewan kura-kura yang jalannya lambat atau kupu-kupu yang cantik, melainkan istilah yang akrab disandingkan kepada berbagai mahasiswa di kampus.
Jadi sebenarnya, apa itu kura-kura dan kupu-kupu?
Bagi teman-teman yang belum mengerti, istilah ini merupakan sebuah singkatan yang berarti
Kura-Kura = “Kuliah Rapat – Kuliah Rapat”
Sedangkan
Kupu-Kupu = “Kuliah Pulang – Kuliah Pulang”
Kedua istilah ini merupakan suatu hal yang berkontradiksi atau berlawanan, dimana kupu-kupu memilih untuk fokus pada kuliah sehingga sosoknya berada dikampus hanya untuk menuntut ilmu saja. Singkatnya kelar kelas, langsung pulang.
Sedangkan kura-kura memilih aktif di berbagai kegiatan sehingga waktunya dikampus pun cenderung lebih panjang karena disibukkan oleh berbagai kegiatan dan acara organisasi atau hal-hal lain diluar proses pembelajaran. Tak jarang mereka terlibat dalam rapat dalam persiapan event.
Dari kedua jenis mahasiswa ini, manakah yang lebih baik?
Sebenarnya menjadi kupu-kupu atau kura-kura adalah pilihan anda. Bukan berarti seorang kupu-kupu adalah siswa yang malas berinteraksi dan prestasi akademik seorang kupu-kupu akan lebih baik dibandingkan kura-kura.
Dan bukan berarti kura-kura yang lebih aktif dibandingkan kupu-kupu cenderung malas belajar dan lebih berpengalaman dalam berbagai hal dibandingkan kupu-kupu.
Solusinya adalah, campurkan antara kedua jenis ini.
Kita sebagai mahasiswa sebaiknya dapat menyeimbangkan antara nilai dalam pelajaran dan kehidupan sosial di kampus, karena kedua hal ini amat sangat penting dan dapat membantu mengembangkan diri kita untuk menjadi lebih baik.
Nilai yang baik tentu merupakan kebanggaan tersendiri dan dapat membuat kita lebih “dilirik” ketika lulus kuliah nantinya. Sedangkan dengan adanya pengalaman organisasi tentu dapat menambah relasi dan softskill yang kita miliki sebagai nilai tambah kita dalam dunia kerja nantinya, dimana softskill sangat dibutuhkan dalam segala aspek pekerjaan.
Pengalaman berorganisasi bukan hanya dapat kita peroleh dari organisasi di kampus saja, masih banyak wadah lain diluar kampus yang dapat menjadi ruang bagimu untuk berkembang seperti organisasi kemasyarakatan, organisasi kemanusiaan, dll.
Dan untuk memperoleh ilmu bukan hanya dapat kita peroleh dari kelas saja, tetapi bisa dari berbagai media seperti Youtube, Google, dan media lain yang sudah semakin canggih di era globalisasi ini.
Jadi manakah pilihan anda?
Menjadi kura-kura atau kupu-kupu?
Kalau saya sih, Kera-Kera alias “Kerja Rapat – Kerja Rapat” hehehe