Kesetaraan dalam Kesehatan Jiwa untuk Semua

Kesetaraan dalam Kesehatan Jiwa untuk Semua

 

Apa kabar, semua? Berjumpa lagi di artikel Psikopedia pada bulan Oktober ini di mana pada tanggal 10 Oktober diperingatinya Hari Kesehatan Mental Sedunia. Menarik, kan? Maka dari itu, kami tentunya tidak akan melewatkan kesempatan ini untuk membahas mengenai tema World Mental Health Day untuk tahun 2021, yaitu ‘Mental Health in an unequal world’. Tunggu apa lagi, yuk langsung kita simak saja artikelnya!

Asal-usul Hari Kesehatan Mental Sedunia

Hari Kesehatan Mental Sedunia pertama diperingati pada tanggal 10 Oktober 1992. Pada saat itu, belum diadakan tema untuk hari tersebut. Namun, mulai dari tahun 1994, Hari Kesehatan Mental Sedunia diadakan sebuah tema yaitu “Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Jiwa di Seluruh Dunia”. Hari Kesehatan Mental Sedunia pun bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran serta mengedukasi masyarakat global mengenai isu-isu kesehatan mental.

Peningkatan masalah kesehatan mental

Pada era pandemi ini, kesehatan mental telah menjadi sebuah hal yang menjadi sorotan dunia. Bahkan, kesehatan mental sudah dimasukkan ke dalam Sustainable Development Goals. Ini dikarenakan pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu pemicu stres terpenting yang telah memberikan dampak besar terhadap kesehatan mental orang-orang dari seluruh kalangan usia. Peningkatan jumlah orang-orang yang mengalami masalah kesehatan mental ini memerlukan sebuah solusi untuk mengatasinya. 

Jenis-jenis masalah kesehatan mental yang sering dialami oleh orang-orang adalah gangguan depresi, gangguan kecemasan, dan penyalahgunaan zat. Ditemukan juga bahwa masyarakat yang kurang mampu, serta kurang berpendidikan lebih rentan mengalami  masalah-masalah kesehatan mental tersebut.

Layanan kesehatan mental di Indonesia

Menurut Direktur Regional WHO Wilayah Asia Tenggara, mayoritas dari orang-orang yang terkena oleh masalah kesehatan mental ini berasal dari negara-negara yang terbelakang dan berkembang, termasuk Indonesia. Karena Indonesia merupakan negara yang berkembang, layanan-layanan kesehatan mental yang ada di Indonesia terbatas, dan hanya mereka yang menengah ke atas yang dapat memiliki akses ke layanan-layanan tersebut. Padahal, rakyat-rakyat yang menengah ke bawah juga sangat rentan untuk mengalami masalah kesehatan mental, terutama karena masalah finansial juga merupakan salah satu pemicu stres di kalangan masyarakat.

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, ada lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional serta  lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun yang memiliki masalah depresi. Menurut Kemenkes, walau jumlah penduduk yang mengalami masalah kesehatan mental tergolong banyak, jumlah psikiater, yang merupakan sumber daya manusia tenaga profesional untuk pelayanan kesehatan jiwa, hanya mencapai 1.053 orang. Isu tersebut juga ditambah dengan adanya beberapa provinsi di Indonesia yang belum memiliki rumah sakit jiwa. 

Sejak pandemi, sudah lebih banyak layanan-layanan konseling yang dilakukan secara daring yang tergolong lebih rendah harganya dibandingkan layanan psikologis lainnya yang dilakukan secara tatap muka. Dengan diadakannya layanan daring tersebut, diharapkan membuka akses yang lebih luas kepada seluruh kalangan penduduk di Indonesia untuk meminta bantuan jika memang sedang mengalami masalah. Adanya BPJS juga diharapkan dapat mempermudah akses masyarakat untuk menerima bantuan layanan kesehatan mental dan jiwa. 

Layanan kesehatan mental untuk semua: Mari kita wujudkan!

Maka dari itu, tema yang diangkat untuk Hari Kesehatan Mental Sedunia tahun 2021 ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan yang semakin meningkat antara mereka yang memiliki privilege dan mereka yang tidak, serta memenuhi kebutuhan untuk menangani masalah kesehatan mental sedunia.

Salah satu upaya untuk mengurangi kesenjangan tersebut adalah dengan menjadikan program dan pelayanan kesehatan sebagai fokus pemerintah daerah, dan juga penyediaan sarana serta prasarana yang dapat mendukung penyebaran edukasi mengenai pentingnya kesehatan mental.

Bagaimana, teman-teman? Sangat insightful ya tema Hari Kesehatan Mental Sedunia tahun ini. Jadi penasaran tidak kira-kira tema tahun depan apa? Semoga teman-teman jadi semakin sadar ya mengenai kesenjangan yang ada di Indonesia dan juga di negara-negara lain. Teman-teman juga bisa, lho membantu mengurangi kesenjangan tersebut dengan membantu mengedukasi orang di sekitar kalian agar stigma negatif yang ada di Indonesia mengenai kesehatan mental bisa mengurang, atau bahkan menghilang. Sampai bertemu lagi di artikel selanjutnya!

Referensi:

Desk, L. (2021, Oktober 10). World Mental Health Day 2021: Theme, History and Significance. News18https://www.news18.com/news/lifestyle/world-mental-health-day-2021-theme-history-and-significance-4305665.html 

India.com Lifestyle Staff. (2021, Oktober 10). World Mental Health Day 2021: Theme, History And Everything You Need to Know. India News, Breaking News | India.Com. https://www.india.com/festivals-events/world-mental-health-day-2021-theme-history-and-everything-you-need-to-know-5048043/ 

Rokom. (2021, Oktober 7). Kemenkes Beberkan Masalah Permasalahan Kesehatan Jiwa di Indonesia. Sehat Negeriku. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20211007/1338675/kemenkes-beberkan-masalah-permasalahan-kesehatan-jiwa-di-indonesia/ 

Mehrotra, S. (2021, Oktober 10). World Mental Health Day 2021: Can Mental Illness Cause Physical Symptoms? Expert Explains. NDTV.Com. https://www.ndtv.com/health/world-mental-health-day-2021-can-mental-illness-cause-physical-symptoms-expert-explains-2570387 

Putri, G. S. (2021, Oktober 10). Hari Kesehatan Mental Sedunia, Ini Tema Tahun Ini dan Sejarahnya Halaman all – Kompas.com. KOMPAS.Com. https://www.kompas.com/sains/read/2021/10/10/110100223/hari-kesehatan-mental-sedunia-ini-tema-tahun-ini-dan-sejarahnya?page=all 

Whiteboard Journal. (2020, Agustus 25). Tentang Akses Pelayanan Kesehatan Mental di Negara Kita. https://www.whiteboardjournal.com/ideas/human-interest/tentang-akses-pelayanan-kesehatan-mental-di-negara-kita/ 

Penulis: Talulla Salma

Talulla Salma