Strategi Coping Seperti Apa yang Baik untuk Dimiliki?

Strategi Coping Seperti Apa yang Baik untuk Dimiliki?

Halo, apa kabar teman-teman semua? Semoga tetap sehat dan baik-baik saja ya! Wah udah lama banget ya kita ga membahas soal topik-topik psikologi yang menarik. Tapi, sebelum masuk ke topik pembahasan kita kali ini, aku mau nanya dulu nih, teman-teman pasti punya caranya sendiri kan untuk menghadapi situasi yang ga biasa dihadapi sama teman-teman? Situasi-situasi yang ga biasa terjadi itu contohnya ketika dalam situasi yang menekan, menantang, membebani, atau situasi lain yang terjadi di luar batas kemampuan kita. Nah, kalau teman-teman berhasil melewati situasi tersebut, berarti teman-teman mempunyai coping strategy tuh untuk menghadapinya. Kira-kira udah ketebak belum nih topik yang akan kita bahas kali ini? Hahaha. Yap, untuk pembahasan kali ini, kita akan bahas mengenai coping strategy nih.

Jadi, apa sih sebenarnya coping strategy itu? Sederhananya, coping merupakan perilaku seseorang yang dilakukan untuk mengatasi situasi atau hal-hal yang sedang dihadapi. Coping ini juga dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan ketegangan yang dirasakan ketika berada dalam situasi tertekan atau stres. Dalam perilaku coping, setiap individu mempunyai strateginya masing-masing untuk melakukannya. Strategi coping itu sendiri terbagi menjadi berbagai macam. Tidak semua orang dapat mengikuti strategi coping yang dilakukan orang lain. Banyaknya strategi coping yang dapat dilakukan ini membuat kita harus mengetahui apa saja sih strategi coping yang baik kita lakukan saat berada dalam situasi yang tidak menyenangkan tersebut? Tapi, sebelum menjawab pertanyaan tersebut, kita bahas mengenai strategi coping terlebih dahulu yuk!

Strategi coping itu sendiri menurut Lazarus dan Folkman terbagi menjadi 2 macam, yaitu strategi coping yang berfokus pada masalah dan strategi coping yang berfokus pada emosi. Pertama-tama, kita akan membahas tentang strategi coping yang berfokus pada masalah dulu nih teman-teman. Jadi, strategi ini biasa digunakan oleh individu untuk dapat menyelesaikan atau memecahkan masalah yang sedang terjadi. Individu yang menggunakan strategi coping ini biasanya melihat suatu permasalahan tersebut masih dapat ia kontrol dan diselesaikan. Strategi ini terbagi menjadi tiga macam, yaitu:

  • Planful problem solving

Individu yang melakukan planful problem solving sebagai strategi copingnya cenderung berusaha melakukan sesuatu untuk mengubah keadaan. Cara yang ia lakukan untuk mengubah keadaan tersebut biasanya menggunakan pendekatan analitis agar masalah tersebut dapat terselesaikan.

  • Confrontative coping

Strategi coping dengan menggunakan confrontative coping sebenarnya hampir mirip dengan planful problem solving. Keduanya berusaha untuk mengubah keadaan yang sedang terjadi. Namun, individu yang melakukan confrontative coping biasanya mencoba mengubah keadaan dengan adanya tingkat risiko yang harus diambil. Mereka akan melakukan hal-hal yang tidak wajar dan bertentangan dengan aturan yang berlaku, sehingga risiko dari tindakan tersebut bisa menjadi sangat besar

  • Seeking social support

Dalam menyelesaikan masalah, individu dengan strategi coping ini akan mencari dukungan dari pihak luar untuk membantu memberikan informasi, dukungan yang nyata, maupun dukungan secara emosional. Pihak-pihak yang biasanya terlibat adalah pihak selain keluarga, seperti teman, tetangga, pengambil kebijakan, dan juga pihak profesional.

Beralih ke strategi coping selanjutnya, yaitu strategi coping yang berfokus pada emosi. Strategi coping yang satu ini berusaha untuk mengubah fungsi emosi tanpa mengubah stressor secara langsung. Perilaku coping ini biasanya dilakukan jika individu merasa bahwa ia tidak dapat mengubah keadaan yang terjadi dan hanya bisa menerimanya. Strategi yang dilakukan dalam perilaku coping ini terbagi menjadi lima macam, yaitu:

  • Positive reappraisal

Individu yang melakukan strategi ini ketika menghadapi masalah biasanya berusaha untuk menciptakan makna positif dengan tujuan untuk mengembangkan diri sendiri. Kebanyakan dari mereka menerima permasalahan dengan lapang dada dan berpikir positif, serta cenderung mengambil hikmah dari keadaan yang dialaminya.

  • Accepting responsibility

Strategi yang digunakan pada perilaku coping ini biasanya bermulai dari kesadaran akan peran yang dimunculkan oleh individu itu sendiri terhadap masalah yang sedang terjadi. Seseorang yang memiliki strategi coping dengan accepting responsibility dapat menyesuaikan diri dengan segala situasi yang sedang dialaminya.

  • Self controlling

Dalam menghadapi masalah yang terjadi, individu yang menggunakan self controlling sebagai strategi copingnya akan melakukan regulasi terlebih dahulu, baik dengan perasaan, maupun tindakan yang akan dilakukan. Sebelum melakukan tindakan tertentu, mereka akan memikirkannya secara matang-matang agar tidak mengambil tindakan secara terburu-buru.

  • Distancing

Individu yang melakukan distancing sebagai strategi coping akan berusaha menjaga jarak agar tidak terjebak dalam permasalahan yang dihadapi. Sikap yang ditunjukkan oleh individu tersebut yaitu terlihat kurang peduli dengan masalah yang ada dan berperilaku seolah-olah permasalahan tersebut tidak pernah terjadi.

  • Escape avoidance

Strategi coping ini biasanya dilakukan dengan cara menghindar dari masalah atau situasi yang sedang dialaminya. Hal ini dapat terlihat dari sikap mereka yang selalu menghindar dan melibatkan diri dalam kegiatan atau perilaku yang negatif.

Itu dia teman-teman beberapa macam strategi coping yang dilakukan oleh orang-orang pada umumnya. Dari strategi-strategi coping tersebut, teman-teman sudah bisa menilai nih strategi apa saja yang baik dan juga menghasilkan energi yang positif ketika menghadapi permasalahan yang ada. Terdapat beberapa contoh kegiatan juga nih yang bisa teman-teman lakukan sebagai bentuk coping, diantaranya melakukan kegiatan yang menjadi hobi teman-teman, mendengarkan musik, bermain, meditasi, melakukan latihan pernafasan untuk menenangkan diri, membersihkan rumah, ataupun hal-hal positif lainnya yang sesuai dengan preferensi teman-teman.

Nah, segitu dulu pembahasan kita kali ini mengenai strategi coping yang baik. Semoga dapat bermanfaat bagi teman-teman semua ya!

 

Referensi
Maryam, S. (2017). Strategi coping: Teori dan sumberdayanya. Jurnal Konseling Andi Matappa, 1(2), 101-107.

Morin, A. (2020). Healthy coping skills for uncomfortable emotions. Verywell Mind. Diperoleh dari: https://www.verywellmind.com/forty-healthy-coping-skills-4586742

Feidora