Catcalling Pada Perempuan

Caroline Wynne Surya
200153634
Aktivis Badan Pendidikan Kajian dan Keilmuan

Catcalling Pada Perempuan

Haiiii semua! Balik lagi bersama kami di Bspeak yeaaay, so hari ini kita akan ngebahas tentang Sexual Harrasment yang bahasa lainnya itu adalah pelecehan seksual, hmm kayaknya bakalan menarik dan banyak yang bakalan dibahas yaa hehe, tapi untuk topik kali ini kita akan lebih kepada cat calling. Jadi, catcalling itu artinya siulan yang dilontarkan oleh seorang pria yang memiliki kecenderungan seksual. Terutama buat kalian nih cewek-cewek yang lagi jalan sendirian, tiba-tiba ada yang isengin kayak “neng, mau kemana?”, “hai cewek”. Kalian pasti akan ngerasa risih dong iya gak sih? Ternyata, udah banyak banget kasus ini yang dialamin sama para cewek. Ini merupakan sebuah fenomena yang udah mendarah daging di masyarakat kita ini loh hmm. Tentunya, dari fenomena ini membuat para cewek pasti males jalan sendirian, dan pergi sendirian deh.

Catcalling ini terjadi ke semua cewek loh guys gak peduli dia lagi pake baju apa, walaupun berhijab juga bisa kena catcalling loh hmm miris ya. Disini kita jadi melihat, ternyata catcalling itu gak Cuma sebatas baju guys, tapi emang ya karena dia itu seorang cewek. Korban catcall yang terjadi di jalanan pada umumnya memang tidak mengalami kekerasan secara fisik, melainkan kekerasan verbal. Pelecehan ini bahkan dapat menimbulkan efek trauma bagi korbannya yang mayoritas merupakan kaum wanita. Seperti dilansir Beritagar.id, catcall telah menambah kejahatan berdasar misoginis (pandangan merendahkan perempuan) dalam daftar kategori hate crime (kejahatan berdasarkan kebencian). Kalian taugak sih catcalling ini juga termasuk dalam sifat agresi loh! Jadi, menurut teori agresi merupakan perilaku yang bertujuan untuk menyakiti orang lain secara fisik maupun psikis! Nah jadi agresi itu gak Cuma melalui fisik, tapi bisa juga melalui non fisik. Hal ini biasa dilakukan supaya si laki-laki merasa puas atau hanya sekedar bercanda. Belum lagi ada penlitian di Amerika yang menyatakan bahwa dalam suatu kejadian catcalling, pelaku bisa dikatakan melakukan sexual objectification, yang berarti orang tersebut menggambarkan tubuh perempuan tersebut baik itu sebagian ataupun seluruhnya sebagai objek untuk mengungkapkan perasaan seksualnya, hal itu bisa berdampak sangat buruk bagi perempuan korban catcalling. Depresi dan trauma adalah salah satu dampak yang paling sering terjadi apda korban catcalling, namun pada beberapa kasus, ada korban yang sampai mengalami gangguan mental yang lebih spesifik seperti PTSD.

Banyak dari korban catcalling ngerasa risih atau terganggu karena mereka tidak bisa melewati jalanan dengan tenang dan nyaman ketika ada gerombolan lelaki nongkrong. Bahkan, ada beberapa wanita yang lebih memilih jalan memutar hanya untuk menghindari gerombolan lelaki tersebut! Wah sampe segininya ya. Hal ini menunjukkan bahwa catcalling sangat menakutkan bagi sebagian kaum wanita. Meski begitu, ada juga wanita yang gak menggubris godaan para lelaki tersebut.

Meski kerap dianggap remeh, persoalan pelecehan catcall gaboleh dibiarkan gitu aja. Jika generasi-generasi berikutnya masih melakukan catcalling, maka hal tersebut dapat memicu tindak pelecehan yang lebih merujuk pada kekerasan seksual. Misalnya, mencolek dan mencubit wanita yang lewat di jalanan. Hmm jangan sampe ini terjadi ya guys. Bahkan tidak jarang ditemui pula lelaki yang gemar mengambil gambar atau memotret wanita yang lewat di depannya! Walaupun hal ini dilakukan untuk kesenangan pribadi, hal ini dianggap tidak pantas dan melanggar norma etika dan kesopanan.

Budaya Catcalling harus diubah dan laki-laki harus mengerti dan mengakui hal yang mereka lakukan salah dan mereka harus menyampaikan itu ke teman-teman, tetangga, keluarga dan rekan. Tentunya semua berawal dari pendidikan yang harus mulai sejak dini di sekolah. Pesan untuk para laki-laki, cukup dengan menghargai dan memperlakukan wanita dengan baik dan sopan pun sudah merupakan perwujudan adanya penghargaan lelaki terhadap kesederajatan wanita dengan kaum lelaki. Coba deh kalian rasain gimana kalo adek, kakak atau pacar kamu digituin? pasti gaenak kan, maka itu buat kalian para lelaki yuk kita sama-sama untuk menghargai setiap wanita demi kebaikan kita semua loh, buat para wanita untuk nyaman ketika dijalan sendirian, kalo bukan kita yang jaga siapa lagi kan?