BISEXUALISM

BISEXUALISM

Trisa Mulya Putri / 2001609455 / Aktivis Badan Pendidikan dan Kajian Keilmuan HIMPSIKO 2017

Hai,  kembali lagi di Bengkel Psikologi! Nah, kali ini kita bakal bicarain topik yang mungkin bagi sebagian orang masih taboo untuk di bicarakan, atau bahkan masih ada yang gatau kali ya dengan hal ini? Jadi, topik hari ini adalah Biseksualitas! Wah apa tuh biseksual? Mirip-mirip sama homoseksual ya?

Lesbian-Gay-Biseksual dan Transgender (LGBT) akhir-akhir ini emang lagi jadi isu hangat dan kontroversial banget nihh disekitar kita. Siapa sih yang gak pernah denger kata ‘LGBT’? Yakin deh setidaknya kalian pernah denger istilah ini walaupun hanya sekali. Istilah LGBT ini digunakan untuk menggantikan panggilan komunitas gay, yaitu kelompok yang punya orientasi seksual terhadap sesama jenisnya. Seperti kepanjangannya, istilah LGBT ini mewakilkan kelompok-kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transgender. Tapi, disini masih ada yang merasa asing gak sih dengan biseksual?

Kalo gay itu sebutan untuk laki-laki yang punya orientasi seksual ke laki-laki dan lesbian adalah perempuan yang orientasi seksualnya juga ke perempuan (alias menyukai sesama jenis), maka biseksual itu sebutan untuk orang yang bisa tertarik sama laki-laki dan perempuan sekaligus. Sederhananya, biseksual adalah orientasi seksual di mana seseorang tertarik baik kepada lawan jenis maupun sesama jenis. Waduh, kok bisa ya?

Menteri Kesehatan RI Nila Djuwita F Moeloek pernah menegaskan, bahwa perilaku lesbian, gay, biseksual, dan transgender atau biasa yang disingkat LGBT dari sisi kesehatan tidak dibenarkan dan bukan gangguan kejiwaan melainkan masalah kejiwaan.

Kalo kata Sigmund Freud (ahli psikoanalisis), umur 4-6 tahun itu jadi fase paling menentukan untuk terjadinya penyimpangan seksual. Karna, di umur segini ada yang namanya fase genital, dimana si anak suka mainin alat genitalnya sendiri. Sebenarnya, proses genital ini tergolong normal KALAU anak bisa melaluinya dengan baik dan juga ada kontrol dari orangtua. Tapi, bakal berbahaya kalau proses identifikasi pada dirinya (yang memegang alat genital) gagal.

Tapi eh tapi… kalo dari ahli lain, biseksual bisa terjadi saat kita lagi pubertas lho. Masa pubertas tuh ibaratnya kita ngalamin banyak hal, dari persahabatan yang super deket, suka-sukaan dengan temen sendiri sampe ngalamin pengalaman seksual yang baru… Contohnya, kalo di anak laki-laki mereka suka banding-bandingin alat kelamin mereka, saling melakukan onani dan lain-lain. Intinya sih, si laki-laki ini bakal ngerasa, “wah dengan cowok pun gue bisa dapet kegembiraan seksual”. Begitu..

Hampir mirip dengan laki-laki, perempuan biasanya punya hubungan yang supeeer deket sama temen sesama jenis, alias persahabatan cewek-cewek. Biasanya, anak perempuan tuh udah paling ngerti kalo masalah curhat. Kedekatan mereka ini bisa berakhir jadih saling ketergantungan. Hubungannya sama biseksual? Si perempuan tertarik dengan laki-laki secara seksual, tapi terkadang ada masa dimana ia bakal teringat dengan teman perempuannya yang sayang sama dia. Apalagi nih, kalo perempuan yang pernikahannya gagal, kemungkinan untuk jadi biseksual akan lebih besar lagi.

Dari hasil penelitian, wanita yang biseksual itu lebih mendapatkan kebutuhan emosi yang berbeda dan lebih baik dari partner wanitanya ketimbang yang diberikan oleh pria. Sama halnya dengan pria biseksual, cuman mereka lebih mengarah kepada kepuasan seksualnya.

Untuk tindakan pencegahan biar ga terjerumus ke lingkungan biseksual itu sendiri sebenarnya balik lagi ke diri masing-masing. Tapi, sekiranya ada 3 hal nih yang perlu kalian semua perhatiin. Pertama, kalo menjaliin persahabatan mau itu sesama perempuan atau laki-laki, jangan sampai timbul rasa ketergantungan. Kedua, hindari ajakan untuk menambah pengalaman seksual. Ketiga, hindari pergaulan yang menjurus kearah biseksual.

Intinya, kita harus pintar-pintar untuk menentukan lingkungan pergaulan mana yang baik untuk diri kita. Kita bebas untuk memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Dan juga, satu hal yang penting adalah, JANGAN pernah menjauhi atau mengucilkan orang-orang dari komunitas LGBT. Kenapa? Karena mereka sama seperti kita, Cuma orientasi seksual mereka aja yang berbeda.

 

Trisa Mulya Putri