Bad Habit

BAD HABIT

Virsandra Bella / Aktivis Badan Pendidikan dan Kajian Keilmuan HIMPSIKO 2017/ 2001571651

 

Hari ini kita akan membahas mengenai BAD HABIT. Apaan sih bad habit? Bad habit itu kebiasaan buruk hahaha itu sih Bahasa indonesianya ya. Jadi kebiasaan buruk itu…. Adalah kebiasaan yang tidak baik….hahahaha engga2, pake Bahasa psikologi aja biar kedengeran keren gitu ya, jadi bad habit itu adalah perilaku yang dilakukan berulang-ulang secara sadar maupun tidak yang memiliki dampak tidak baik dan sulit untuk dirubah atau dihentikan. Nah pasti nih ya kita semua secara sadar/ga sadar punya bad habit masing-masing. CONTOHNYA kayak bergadang, menunda-nunda, mandi sehari sekali, belajar SKS, gigitin kuku, terlambat, selingkuh juga bahaya tuh kalo keseringan! Gak sering aja bahaya ya hahaha, ayo pada punya bad habit apa? (tanya ke orang lain). Nah itu semua kan pasti punya dampak gak baik buat diri kita, bahkan bisa jadi mempengaruhi orang lain juga. APALAGI NIH, kadang kita tuh tau dan sadar ketika kita melakukan hal tersebut, parah banget kan?

Di dalam psikologi sendiri, hal ini sudah cukup dibahas. Ada argumen2 yang telah dibahas dan menyatakan bahwa manusia itu memiliki ketidak mampuan untuk berubah. (bisa sambung-sambungin ke konsep humanistic causality vs. teleology atau optimism vs. pessimism). Dan hal itu terjadi sebagian besar karena kecenderungan kita untuk menjadi ‘makhluk dengan kebiasaan’. Sekarang perumpamaannya gini deh biar tergambar. Dari 100% orang di dunia, 98% nya rutinitas mereka setiap pagi dari hari ke hari, bulan ke bulan, maupun tahun ke tahun, itu pasti sama. Kenapa? Ya bisa jadi kebiasaan dari kecil, atau bisa juga karena didikan orang tua, yang misalnya pas kecil kita bangun tidur, ke kamar mandi, sikat gigi, buang air, mandi, pakai serangam sekolah, sarapan, pergi ke sekolah, dst. Dan sebagaian besar rutinitas itu kebawa hingga dewasa, walaupun berubah sedikit ya…. Kayak misalnya bangun tidur, bukannya langsung ke kamar mandi, tapi malah main hp, atau tidur lagi gitu ya hahaha. Tapi sebenernya secara umum manusia akan gitu2 aja. Nah 2%nya lagi apaan dong? 2% orang di dunia, sisanya, adalah orang-orang yang berpikiran sangat sukses. Orang yang mengubah kebiasaan mereka secara konstan untuk memaksimalkan keberhasilan dalam kehidupan mereka. (kayak orang yang sudah mencapai tingkat self actualization). Jadi intinya mereka itu selalu sadar dan berusaha untuk mengubah diri mereka kea rah yang lebih baik. Gitu, udah lumayan tergambar lah ya?

Nah balik lagi soal bad habit nih, kenapa sih bad habit kita itu susah banget buat di hilangkan atau seenggaknya dikurangi? Padahal nih ya mungkin beberapa dari kita udah sadar dan udah niat mau berubah gitu ya, tapi tetep aja susah ngilanginnya. Kenapa tuh? Ya karena kenyamanan, ya… gimana sih ya…. Kalo udah nyaman kan susah pasti ya? Hahaha. Tapi ya itu intinya. Bahkan penelitian aja menyatakan bahwa semakin sering suatu kebiasaan dilakukan, semakin sulit kita untuk berubah. (kasih contoh makan indomie. Bahwa kita tau kalau indomie itu gak baik buat kita kalau sering2 dimakan, TAPI ENAK). Nah.. karena memang kenyataannya, yang enak itu kadang ga bagus, ya kan?

OLEH KARENA ITU, bengkel psikologi hadir hari ini untuk membantu teman-teman semua untuk mengubah persepsi atau mindset kalian2 yang hidupnya agak kacau ini karena masih melakukan kebiasaan2 buruk. Jadi jangan berpikir “ah yaudahlah gue emang orangnya kayak gini, gak bisa diapa-apain lagi.” NO! itu salah besar. Manusia itu, punya yang namanya self-control atau kontrol diri. Artinya, segala kendali diri kita ini adalah kita yang tentukan. Logikanya, kalau hal2 kurang baik yang dilakukan terus menerus aja bisa jadi kebiasaan, PASTI hal-hal yang baik pun bisa juga kita jadikan kebiasaan yang baru, yang tentunya akan memiliki dampak yang baik pula buat diri kita.

NAH, ada 3 hal yang harus kita pahami kalau mau merubah kebiasaan buruk, Apa aja sih yang perlu diperhatikan?

PERTAMA, Memahami kebiasaan dan bagaimana kebiasaan itu terbentuk.

Sebelum merubah suatu kebiasaan, kita harus tau dulu apa kebiasaan kita, dan bagaimana hal tsb dapat terbentuk. Seperti yang udah kita bahas tadi, kesimpulannya adalah kebiasaan itu terbentuk hanya dengan PENGULANGAN. Menurut University College London, dibutuhkan rata-rata 66 hari untuk membentuk kebiasaan baru. Hal ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan karena sifat manusia itu kalau sudah nyaman, pasti akan sulit berubah atau berpindah. Pikiran manusia itu dari dulu sudah  diprogram untuk berpikir dalam warna hitam dan putih. Ini artinya, kita diajarkan untuk percaya pada hal-hal yang biasa kita lakukan, betul kan? Bukannya mempercayai bahwa kita memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan berubah. (contoh orang merokok. Orang merokok tau bahwa rokok menyebabkan kematian, dll. Tapi ia juga melihat orang merokok sehat2 aja dan gaada yg meninggal. Jadi ia tetap merokok, dan akhirnya menyebabkan ia percaya bahwa rokok bukan masalah besar, tidak apa2 jika dilakukan, sehingga menjadikan rokok sbg kebiasaan, bahkan gaya hidup).

OLEH KARNA ITU, kita harus siap nih buat “perang” sama pikiran kita sendiri. anggapan kognitif manusia sangat penting untuk menciptakan kemauan yang diperlukan untuk mengubah kebiasaan. Karna pada dasarnya, kita sbg manusia tidak dibatasi oleh apapun. TAPI…. karena kebiasaan berpikir dan penafsiran kita tentang anggapan tersebut, maka kita jadi sering merasa bahwa diri kita gabisa merubah bad habits tsb.

KEDUA, cari tahu pemicu kebiasaan buruk tsb.

Niat aja dulu sih intinya. Ketika kita udah niat untuk merubah kebiasaan2 buruk tsb, hal utama yang harus dilakuin ya CARI PEMICUNYA. Cari penyebabnya “kenapa kok kebiasaan buruk saya gak bisa ilanga atau susah banget dikurangi.” (contoh nunda ngerjain tugas karna diajak nongkrong terus sama temen). Udah tau pemicunya? YA JAUHIN. Hindarin. Jangan sampai udah tau pemiccunya apa tapi kita malah diem aja dan gak melakukan apapun untuk menghindarinya. Ya.. kalau kayak gitu makin susah deh buat ngurangin kebiasaan buruknya.

KETIGA, alihkan fokus kita dari bad habit tsb ke hal2 yg lebih bermanfaat.

Nah. Cari deh tuh temen atau lingkungan yang positif, ikut kegiatan2 buat mengaktifkan diri, sbg upaya kita untuk mengalihkan perhatian dari kebiasaan2 buruk. Ini sebenernya gampang2 susah sih, makannya dr awal niatnya harus kuat.

Selain ketiga hal tadi, masih banyak hal2 yang sebenernya bisa kita lakukan untuk membantu diri kita menghentikan kebiasaan buruk. MISALNYA buat planning hal2 apa aja yg boleh atau tidak kita lakukan. Kasih reward buat diri sendiri kalau usaha ini sampai berhasil. Jangan lupa KOMITMEN. Nah loh susah tuh emang kalo udah masalah komitmen ya… Apalagi udah nyaman… hehe, pokoknya gitu. Terus ga perlu terburu-buru untuk berubah karena justru nanti malah memberatkan diri, terlebih lagi pasti akan susah juga. Kita bisa mulai lakukan perubahan kecil dan sedikit demi sedikit. Kebiasaan2 kecil bisa juga loh jadi besar nantinya, ya kan? Trus yang terakhir, yaudah, niat aja yang kuat. Janji sama diri sendiri kalau mau merubah diri kea rah yang lebih baik. Ini levelnya tingkat dewa sih, karna janji sama diri sendiri itu gaada yang ngawasin selain diri sendiri, Tuhan yang maha esa. Kalo gak dilakuin juga gaada yang tau. Makanya butuh komitmen yang kuat juga.

Kesimpulannya, bad habit atau kebiasaan buruk yang kita miliki itu SANGAT BISA untuk diubah. Kita sbg manusia sangat mampu untuk mengkontrol perilaku kita sendiri. Jadi, seperti yang udah dibahas, jika hal tidak baik aja bisa kita lakukan berulang2 hingga jadi suatu kebiasaan, maka PASTI hal2 baik pun juga bisa spt itu. Pelan-pelan mengurangi kebiasaan buruk dan menggantinya dgn yang lebih bermanfaat, lama-lama akan jadi kebiasaan baik buat kita. Dampaknya? Pasti luar biasa banget dong. Jadi marilah kita sama2 merubah diri kita ke arah yang lebih baik demi kebaikan diri kita sendiri dan orang lain.