Mahkota Kepala (Kusomer) Suku Asmat

Mahkota Kepala (Kusomer) Suku Asmat

 

 

            Mahkota Kepala (Kusomer) berasal dari Provinsi Papua (Kabupaten Asmat). Ada banyak mahkota kepala yang berasal dari Provinsi Papua tetapi yang akan dibahas adalah Mahkota kepala yang berasal dari (Kabupaten Asmat), biasanya dalam bahasa daerah disebut dengan Kusomer yang artinya Mahkota kepala. Kabupaten Asmat merupakan daerah terpencil dibagian Provinsi Papua (Papua Selatan), Suku Asmat dikenal dengan keunikan budayanya yang yang masih sangat kental

          Mahkota Kepala (Kusomer) telah ditetapkan dan di akui sebagai suatu warisan nenek moyang secara turun temurun yang dilestarikan oleh suku Asmat. Mahkota Kepala (kusomer) terbuat dari kulit kus-kus, bulu kasuari dan kulit kayu yang dirangkai sedemikian rupa sehingga menyerupai sebuah mahkota yang indah.

 

Mahkota kepala (Kusomer) biasaya digunakan pada saat acara-acara adat ataupun acara-acara yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah setempat. Maka dari itu Mahkota kepala (Kusomer) memiliki peran penting dalam setiap acara yang diselenggarakan.

Masyarakat Papua kususnya suku Asmat memiliki talenta dalam diri masing-masing yang membuat masyarakat suku Asmat dapat membuat hiasan kepala yang sangat indah sehingga dapat menarik perhatian masyarakat suku lain. Membuat Mahkota Kepala (Kusomer) tidaklah mudah. Bahan-bahan yang diperlukanpun sangat sulit untuk didapatkan, oleh karena itu masyarakat sering pergi kehutan untuk mencari bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat Mahkota kepala sebab bahan-bahanya hanya terdapat didalam hutan. Bahan-bahan yang harus dipakai jarang juga didapatkan karena hampir punah maka dari itu Suku Asmat biasanya menjual atau membuat pada saat acar Lelang atau disebut dengan “PESTA BUDAYA” biasanya hiasan kepala tidak hanya sendiri tetapi masih ada kesenihan yang dapat dibuat antara lain Ukiran dari kayu, Cawat (Pakaian Adat) yang dibuat dari Pucuk daun sagu muda. Bahan yang dipakai untuk membuat kusomer antara lain; buluh-buluh kasuhari, serapu kayu, kulit kus-kus, manik-manik putih (Tisen), manik-manik merah (Di) dan tali yang biasanya dibuat dari daun sagu muda atau pohon Genemon. Tetapi tidak semua buluh-buluh kasuari diamil semua yang diambil hanyalah yang tertentu, sama seperti seraput kayu diambil juga yang baik dan sangat kuat, dan kulit kus-kus juga diambil yang juga dipilih tidak semua diambil tetapi harus dipilih terlebih dahuluh sebelum pembuatan hiasan kepala. Mahkota kepala (Kusomer) memilik arti dan makna tersendiri bagi suku Asmat.

Sisilia Fernaubun