FILOSOFI KOSTUM TARI REOG PONOROGO
Seni tari Reog Ponorogo merupakan tarian tradisional asal Indonesia tepatnya berasal dari Provinsi Jawa Timur bagian barat laut. Seni tari Reog ini dipercayai masih berbau mistik karena banya orang percaya sang penari bisa dirasuki oleh jin.
Tari Reog Ponorogo meiliki 5 komponen penari yaitu, Prabu Klono Sewandono, Singo Barong, Jathil, Warok, dan yang terakhir Bujang ganong.
Kostum – kostum yang digunakan oleh setiap penari Tari Reog Ponorogo ini memiliki arti dan cerita tersendiri pada setiap kostum penarinya. berikut beberapa filosofi dari Tari Reog Ponorogo.
Yang pertama yaitu, Prabu Kelono Sewandono.
Tokoh ini merupakan tokoh yang utama dalam Tari Reog Ponorogo, tokoh ini merupakan seorang raja sakti yang memiliki pusaka andalan berupa cemeti atau juga disebut sebagai Pecut Samandiman. Pusaka tersebut selalu ia bawa kemana pun ia pergi untuk melindungi dirinya. raja yang gagah ini deigambarkan dalam gerakan tari yang lincah serta berwibawa.
Yang kedua, Singo Barong.
Singo Barong atau bisa disebut sebagai Pembarong ini memiliki peranan yang paling penting dalam seni tari Reog Ponorogo. Penari dari tokoh ini yang membawa topeng berkepala macan yang dihiasi dan didominasi oleh bulu-bulu merak dengan tinggi sekitar 1,5 meter dan berat yang diperkirakan sekitar 50-60 kg. Topeng ini bisa disebut juga sebagai Dardak Merak. Pembarong ini memakai celana panjang hitam dan juga baju Kimplong dan harus menggigit kayu di bagian dalam topeng Dardak merak. Tokoh singo barong ini menyimbolkan sosok seorang raja yang berwibawa.
Yang ketiga ialah, Warok.
Warok berasal dari kata Wewarah, yang mempunyai arti manusia yang bertekat suci, ia memberikan tuntunan dan perlidungan tanpa rasa pamrih. Warok ini disebut sebagai wong sugih wewarah yang berarti orang yang kaya akan wewarah.
Karakter Warok ini sudah menjadi ciri khas dan jiwa masyarakat Ponorogo yang sudah mendarah daging karena sudah diwariskan oleh nenek moyang kepada generasi-generasi penerus sejak dahulu kala.
penari dari tokoh Warok biasanya yang memiliki badan yang besar. warok juga terbagi menjadi dua yaitu, Warok tua dan Warok muda. Perbedaannya dapat kita lihat dan kenali dari kostum yang dikenakan oleh sang penari. senjata pamungkas yang dimiliki oleh tokoh Warok adalah sebuah tali bewarna putih yang tebal. kostum yang dikenakan oleh warok melambangkan orang yang sakti dan mempunyai kekebalan terhadap senjata senjata tajam.
Selanjutnya yang ke empat ada Jathil.
Kostum yang digunakan oleh penari Jathil ini menggambarkan sebagai prajurit berkuda yang menari sambil berkuda. Tarian Jathilan ini dibawakan penari yang saling berpasangan.
Mulanya jathilan ini dibawakan oleh laki-laki yang halus, tampan atau mirip dengan wanita yang cantik. Namun sejak tahun 1980 tarian ini biasa dibawakan oleh perempuan. Karena ciri dari gerakan tari ini memiliki gerakan yang cenderung feminin dandinilai lebih cocok jika peran ini dibawakan oleh perempuan.
Tokoh yang terakhir ialah Bujang Ganong. Bujang Ganong memiliki nama lainnya yaitu bernama patih pujangga anom. arti dari kostum yang digunakan oleh penari ini merupakan tokoh yang sangat energik, jenaka namun memiliki keahlian di seni bela diri.
Bujang ganong menggambarkan tokoh sosok raja muda yang cekatan, memiliki kemauan yang keras, cerdik, jenaka, dan juga atraktif