How Hackers Can Track You Using Only Wi-Fi Signal Strength
Pendahuluan
Di era digital yang makin canggih privasi kita semakin terancam oleh metode yang tak terduga. Salah satu ancaman yang mungkin belum banyak didengar adalah kekuatan sinyal Wi-Fi di sekitar kita dapat dimanfaatkan oleh peretas untuk memantau dan juga melacak keberadaan kita. Sinyal Wi-Fi yang kita gunakan setiap hari untuk menghubungkan kita ke internet, ternyata menyimpan banyak informasi tentang keberadaan dan gerakan kita. Peretas menganalisis perubahan kecil pada kekuatan sinyal Wi-Fi yang disebabkan oleh tubuh kita saat bergerak. Ini memungkinkan peretas untuk mengetahui keberadaan, lokasi, bahkan hingga mengidentifikasi orang tersebut, semuanya dilakukan hanya dengan kekuatan sinyal Wi-Fi. Ancaman ini menunjukkan bahwa keamanan digital tidak lagi hanya soal perangkat lunak, tetapi juga soal sekitar kita.
Apa itu Wifi?
Wi-Fi merupakan teknologi komunikasi nirkabel yang memungkinkan perangkat elektronik saling bertukar data atau terhubung ke internet melalui gelombang radio, tanpa memerlukan kabel. Perangkat router Wi-Fi berfungsi sebagai pemancar gelombang radio. Router ini mengambil koneksi internet yang biasanya disediakan melalui kabel oleh penyedia layanan internet (ISP), lalu mengubahnya menjadi sinyal nirkabel. Sinyal ini kemudian ditangkap oleh perangkat seperti smartphone, laptop, atau tablet, yang sudah dilengkapi dengan adaptor Wi-Fi. Adaptor ini mengonversi sinyal radio menjadi data digital yang bisa diproses oleh perangkat.
Melalui mekanisme tersebut, terbentuklah koneksi nirkabel antara perangkat dan router, memungkinkan pengguna mengakses internet secara bebas selama berada dalam jangkauan sinyal.
Bagaimana Sinyal Wi-Fi “Melihat” Kita?
Untuk memahami bagaimana peretas dapat melacak kita dengan hanya melalui sinyal Wi-Fi, bayangkan sinyal tersebut bukan sekadar jalur koneksi internet yang tak tampak, tetapi lebih seperti gelomban seperti suara. Saat kita berbicara, suara kita akan memantul dari berbagai permukaan seperti dinding atau benda di sekitar. Begitu juga dengan sinyal Wi-Fi router kita yang memancarkan gelombang radio ke seluruh area sekitarnya secara terus-menerus.
Sama seperti suara, saat gelombang ini bertabrakan dengan objek seperti tembok, perabot, atau bahkan tubuh manusia, gelombang tersebut akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa berupa pelemahan sinyal, pantulan, atau pergeseran dalam bentuk gelombangnya. Sinyal Wi-Fi yang terganggu serupa dengan air di kolam yang tenang dilempar dengan batu, pola gelombangnya akan berubah.
Gangguan-gangguan kecil ini dikenal sebagai Channel State Information (CSI) atau Informasi Kondisi Saluran, yang mencerminkan bagaimana sinyal berinteraksi dengan lingkungan. Setiap gerakan tubuh baik saat kita berjalan, duduk, berdiri, bahkan saat bernapas menyebabkan perubahan yang bisa dideteksi dalam sinyal Wi-Fi. Dengan bantuan sistem khusus yang menggabungkan perangkat keras sederhana dan analisis perangkat lunak canggih, perubahan ini bisa dipantau secara langsung. Melalui pemrosesan sinyal ini, sistem dapat “membaca” aktivitas dalam ruangan tanpa kamera, seolah-olah melihat bayangan digital dari gerakan kita hanya melalui perubahan sinyal di udara.
Bagaimana serangan ini bisa dilakukan?
Langkah pertama bagi peretas adalah menyiapkan peralatan. Peretas tidak memerlukan alat yang rumit atau mahal. Cukup dengan:
- Penerima Sinyal Wi-Fi Modifikasi: Ini bisa berupa adapter Wi-Fi biasa yang sedikit dimodifikasi, atau perangkat keras receiver yang lebih sensitif. Fungsi utaman dari alat ini adalh menjadi sebuah “telinga”, mampu menangkap setiap detail kecil dari sinyal Wi-Fi, termasuk yang tidak terenkripsi atau tidak dimaksudkan untuk komunikasi data.
- Komputer atau Mikrokomputer: Perangkat seperti laptop akan terhubung ke penerima sinyal. Laptop ini akan digunakan sebagai “otak” yang akan memproses data sinyal.
- Perangkat Lunak Analisis Canggih: Ini adalah bagian paling vital. Peretas akan menggunakan software khusus. Software inilah yang akan menerjemahkan perubahan-perubahan halus pada sinyal Wi-Fi menjadi informasi berupa graph yang memberitahu keberadaan dan gerakan kita.
Setelah peralatan siap, peretas akan menempatkan diri mereka dalam jangkauan sinyal Wi-Fi target. Peretas tidak perlu masuk ke dalam jaringan untuk melakukan serangan ini. Peretas biasanya akan menempatkan diri mereka di luar rumah tetapi tidak terlalu jauh dari sumber sinyal Wi-Fi untuk mendapatkan hasil yang akurat. Alat penerima peretas akan mulai mendengarkan gelombang Wi-Fi yang dipancarkan oleh router dan dipantulkan oleh perangkat-perangkat lain di rumah Anda (ponsel, laptop, smart TV, dll.). peretas secara terus-menerus merekam bagaimana sinyal-sinyal ini berubah saat berinteraksi dengan lingkungan. Data mentah yang terkumpul akan diumpankan ke perangkat lunak. Software akan mencari pola perubahan spesifik pada sinyal Wi-Fi. Setiap kali tubuh Anda bergerak, Anda menciptakan gangguan unik pada gelombang.
Setelah informasi gerakan dan keberadaan berhasil didapatkan, peretas bisa memanfaatkannya untuk berbagai tujuan jahat:
- Memantau Keamanan Rumah: Mengetahui kapan rumah kosong (tidak ada gerakan yang terdeteksi) bisa menjadi informasi berharga bagi pencuri yang merencanakan pembobolan.
- Pengawasan Individu: Untuk tujuan stalking, pengawasan industri (memata-matai karyawan atau pesaing), atau bahkan pengumpulan intelijen.
- Menentukan Pola Hidup: Mempelajari kebiasaan rutin seseorang (kapan mereka bangun, makan, tidur, keluar rumah) yang bisa digunakan untuk serangan social engineering di masa depan atau eksploitasi lainnya.
- Targeting Serangan Fisik atau Siber: Informasi lokasi dan pola gerakan bisa melengkapi upaya peretasan lain, seperti menentukan waktu terbaik untuk mencoba masuk ke sistem atau melancarkan serangan siber yang lebih terarah.
Penggunaan yang Telah Dilakukan di Dunia Nyata
Riset Akademis dan Demonstrasi Keamanan:
- Proyek “WhoFi” (Italia): Ini adalah salah satu contoh riset paling terkenal yang secara aktif berupaya menggunakan sinyal Wi-Fi untuk mengidentifikasi individu berdasarkan “sidik jari” unik yang mereka tinggalkan pada sinyal saat bergerak atau bahkan bernapas. Meskipun masih dalam tahap penelitian, ini menunjukkan potensi teknologi yang mengerikan jika jatuh ke tangan yang salah.
- Penelitian Universitas Chicago: Para peneliti di University of Chicago dan UC Santa Barbara telah menunjukkan bagaimana “serangan pengawasan senyap” dapat dilakukan menggunakan penerima Wi-Fi murah. Mereka bisa memantau gerakan dan keberadaan di dalam gedung tanpa mengirimkan sinyal aktif, membuktikan bahwa pelacakan pasif ini sangat mungkin dilakukan. Penelitian semacam ini, meskipun untuk tujuan keamanan, secara tidak langsung mendemonstrasikan bagaimana teknologi ini bisa dieksploitasi.
Penggunaan Komersial untuk Analisis Perilaku dan Navigasi:
- Pusat Perbelanjaan dan Toko Retail: Banyak toko besar seperti Nordstrom atau Macy’s (di luar negeri) telah menggunakan pelacakan Wi-Fi (melalui kekuatan sinyal dari ponsel pelanggan) untuk menganalisis pola lalu lintas pelanggan, berapa lama mereka menghabiskan waktu di area tertentu, dan rute mana yang paling sering mereka lalui. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan tata letak toko atau promosi. Meskipun ini bukan pelacakan individu secara nama, ini adalah contoh nyata pengawasan massal berbasis Wi-Fi yang bisa melanggar privasi jika tidak dijelaskan dan diatur dengan baik.
- Bandara dan Tempat Umum Besar: Bandara seperti Gatwick di Inggris telah menggunakan sistem navigasi dalam ruangan berbasis Wi-Fi untuk membantu penumpang menemukan jalan. Sistem ini bekerja dengan mendeteksi kekuatan sinyal perangkat Anda terhadap banyak access point Wi-Fi yang berbeda untuk memetakan lokasi Anda. Ini menunjukkan akurasi yang bisa dicapai teknologi ini.
Implikasi yang Mengkhawatirkan dari Sistem Penentuan Posisi Wi-Fi (WPS):
- Baru-baru ini, ada penelitian yang mengungkapkan bagaimana sistem penentuan posisi Wi-Fi (WPS) yang digunakan oleh perusahaan teknologi besar seperti Apple dan Google (untuk membantu ponsel menentukan lokasi bahkan tanpa GPS) dapat berpotensi membocorkan data lokasi miliaran orang. Peneliti menunjukkan bahwa dengan terus-menerus menanyakan database lokasi Wi-Fi ini, seseorang bisa mendeteksi pergerakan router Wi-Fi dari waktu ke waktu, bahkan melihat migrasi rumah, liburan keluarga, atau lebih mengkhawatirkan lagi, pergerakan pasukan atau pengungsi di zona konflik. Ini bukan pelacakan melalui sinyal tubuh, tapi melalui lokasi router Anda yang terekam secara global.
Cara Menghindari Pelacakan Wi-Fi
Melindungi diri dari pelacakan berbasis sinyal Wi-Fi memang menjadi tantangan karena sifatnya yang “tak terlihat” dan pasif. Namun, berikut merupakan langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut:
- Pindahkan Router dari Area Luar yang Terlihat: Jika memungkinkan, letakkan router Wi-Fi Anda di bagian tengah rumah dan jauh dari jendela atau dinding luar. Semakin tersembunyi sinyal Anda dari luar, semakin sulit bagi pengamat pasif untuk menangkap dan menganalisisnya.
- Gunakan Enkripsi Kuat pada Jaringan Wi-Fi Anda: Selalu pastikan jaringan Wi-Fi rumah Anda menggunakan enkripsi terkuat yang tersedia, seperti WPA3 atau setidaknya WPA2 (AES). Enkripsi yang kuat akan melindungi data yang Anda kirimkan dan mencegah peretas masuk ke jaringan untuk tujuan lain seperti menginstal malware atau mencuri data.
- Matikan Wi-Fi pada Perangkat Saat Tidak Digunakan: Ponsel, tablet, dan laptop akan terus-menerus mencari jaringan Wi-Fi, bahkan saat tidak digunakan. Ini berarti perangkat akan terus-menerus memancarkan sinyal yang bisa dilacak. Mematikan Wi-Fi pada perangkat saat tidak diperlukan dapat mempersulit pengamat pasif dalam menganalisa.
- Sinyal Penutup (Cover Signals): Beberapa riset menyarankan penggunaan sinyal Wi-Fi tambahan atau perangkat yang memancarkan noise Wi-Fi acak. Tujuannya adalah untuk menciptakan terlalu banyak gangguan sehingga algoritma pelacakan kesulitan membedakan antara gerakan Anda dan sinyal latar belakang. Namun, solusi ini masih dalam tahap penelitian dan mungkin tidak praktis untuk pengguna umum.
Kesimpulan
Di balik kenyamanan koneksi Wi-Fi, tersembunyi potensi ancaman terhadap privasi kita. Gelombang radio yang memudahkan akses internet ternyata juga dapat dimanfaatkan untuk melacak gerakan dan keberadaan seseorang, bahkan tanpa menyentuh jaringan atau mengetahui kata sandi. Meskipun teknologi ini belum umum digunakan secara jahat, riset menunjukkan kemungkinannya nyata. Karena itu, kesadaran dan tindakan pencegahan menjadi penting untuk melindungi privasi kita di era digital yang semakin transparan dan terhubung.
Referensi
- https://sandlab.cs.uchicago.edu/adversarialwifi/
- https://news.uchicago.edu/story/how-hackers-could-use-wi-fi-track-you-inside-your-home
- https://www.bitdefender.com/en-us/blog/hotforsecurity/wi-fi-signals-used-determine-peoples-location-movements-inside-buildings
- https://multimatics.co.id/insight/feb/wireless-network-users-must-be-careful-of-these-attacks-how-to-ensure-your-wi-fi-network-is-safe-from-hackers
- https://blog.freelancersunion.org/2023/10/16/your-home-wi-fi-network-can-be-hacked-unless-you-follow-these-four-steps/
- https://conscia.com/blog/unleashing-business-potential-with-wi-fi-tracking/