Kreditplus Akui kebocoran 890.000 Lebih Data Nasabahnya

Kredit plus merupakan platform digital yang bergerak di bidang finansial mengakui adanya kebocoran data nasabahnya, hal ini disampaikan oleh Direktur KreditPlus, Peter Halim, dalam keterangan resmi, Rabu, 5 Agustus 2020.

Ada laporan terbaru dari firma keamanan cyber asal Amerika Serikat, Cyble menyatakan ada sekitar 890.000 lebih data nasabah Kreditplus yang diduga bocor serta mengidentifikasi dalang yang kredibel di salah satu darkweb yang mengklaim telah memiliki sekitar 890 ribu catatan pelanggan KreditPlus.

Data nasabah yang diduga bocor itu ternyata sudah tersebar di forum tersebut sejak 16 Juli lalu, setidaknya begitu menurut lembaga riset cyber Indonesia CISSReC (Communication & Information System Security Research Center).

Kebocoran data nasabah ini menghimpun sejumlah data pribadi pengguna yang terbilang cukup sensitif. Di antaranya mencakup nama, alamat e-mail, kata sandi (password), alamat rumah, nomor telepon, data pekerjaan dan perusahaan, serta data kartu keluarga (KK).

Database yang dimiliki Kredit Plus ini dibanderol dengan harga kisaran 21 juta dalam rupiah. Kemungkinan besar data nasabah yang diunggah oleh dalang dibalik kejadian ini, nampaknya ia berhasil melakukan dump database pada sistem yang menyimpan data nasabah Kredit Plus.

Tersebar nya data pribadi yang terpapar dari insiden ini terbilang cukup lengkap dan resikonya sangatlah berbahaya, karena dari data nasabah Kredit Plus yang bocor tersebut dapat memancing kelompok kriminal untuk melakukan penipuan dan tindak kejahatan yang lainnya.

 

(https://m.cyberthreat.id/read/7842/KreditPlus-Klaim-Data-Konsumennya-Dicuri)

(https://berisi.id/800-000-data-nasabah-kredit-plus-diduga-bocor-dan-dijual-secara-online/amp/?__twitter_impression=true)