Yuk putuskan rantai penyebaran COVID-19 dengan Vaksinasi!

COVID-19 atau virus corona, sudah lebih dari satu tahun menyebar di indonesia. Banyak masyarakat di indonesia yang telah terjangkit virus yang dapat menyebar dengan cepat ini, sehingga mengganggu aktivitas dari segala aspek dalam masyarakat. Virus Corona atau COVID-19, sendiri adalah virus yang menyerang sistem pernafasan. COVID-19 pertama kali ditemukan di wuhan, tiongkok pada tahun 2019, dan virus ini dapat menyebar dengan sangat cepat serta dapat menyerang segala kalangan usia. COVID-19 sendiri dapat menyebar melalui sentuhan, bersin, batuk dan bahkan melalui udara. Sejauh ini, sudah terdapat lebih dari 2 juta pasien di Indonesia yang terjangkit COVID-19. Lonjakan kasus COVID-19 telah membuat para tenaga kesehatan mengalami kewalahan dalam menangani pasien. Hal ini juga disertai dengan berbagai varian mutasi yang masuk ke Indonesia yaitu Alpha, Betha, Gamma, Delta bahkan Lambda sebagai varian terbaru. Terdapat beberapa cara untuk mencegah penyebaran COVID-19, salah satunya adalah dengan melakukan vaksinasi untuk memutus penyebaran COVID-19.

Vaksin adalah antigen berupa virus atau bakteri yang dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali mikroorganisme tersebut agar dapat menghasilkan reaksi kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu. Program vaksinasi ini bertujuan untuk menekan angka penyebaran virus tersebut. Saat ini, vaksin COVID-19 yang sedang dikembangkan adalah dengan cara memanfaatkan virus Corona yang dilemahkan atau dimatikan serta dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika. Vaksin COVID-19 akan membentuk kekebalan tubuh pada suntikan dosis pertama dan efektifitas tertinggi akan terbentuk pada dosis vaksin kedua dalam jangka waktu efikasinya. Menurut vaksinolog, efektivitas vaksin COVID-19 yang telah beredar saat ini masih efektif dalam mengatasi varian mutasi virus Corona dengan disertai dengan protokol kesehatan yang ketat.

Vaksin yang akan digunakan di Indonesia telah diumumkan secara resmi oleh pemerintah pada Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/Menkes/12758/2020 tentang “Penetapan Jenis Vaksin dalam Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19”. Berdasarkan keputusan tersebut, akan ada 7 jenis vaksin COVID-19 yang akan digunakan di Indonesia secara resmi:

  • Vaksin Sinovac

Vaksin Sinovac sendiri telah mendapatkan izin BPOM dan MUI, vaksin ini mengandung virus SARS-CoV-2 yang telah dimatikan dan telah melewati uji klinis fase 3. Vaksin ini bisa diberikan untuk usia diatas 18 tahun dan dosis yang dianjurkan adalah sebanyak 2 dosis sebesar 0,5ml per dosisnya dengan jarak pemberian vaksin 2 minggu. Efek dari vaksin ini tergolong ringan seperti nyeri pada area suntik, nyeri otot, dan sakit kepala. Namun, efek dari vaksin ini penerima juga dapat merasakan mual, lelah, sampai muntah.

  • Vaksin Novavax

Vaksin Novavax diproduksi dengan menggunakan bahan dasar protein subunit. Vaksin ini bisa diberikan untuk usia 18 sampai 59 tahun dan dosis yang dianjurkan adalah sebanyak 2 dosis sebesar 0,5ml per dosisnya dengan jarak pemberian vaksin 21 hari. Pada uji klinis tahap pertama dan kedua vaksin ini, diketahui bahwa efek samping yang dapat ditimbulkan yaitu sakit pada bagian suntuk, ruam, tegang otot, pusing, mual, dan muntah.

  • Vaksin Oxford- AstraZeneca

Vaksin Oxford-AstraZeneca mengandung virus hasil rekayasa genetika dan virus flu yang tidak berbahaya dan vaksin ini telah disertifikasi oleh WHO. Vaksin ini diberikan untuk usia diatas 18 tahun hingga diatas 55 tahun dan dosis yang dianjurkan adalah sebanyak 2 dosis sebesar 0,5ml per dosisnya dengan jarak pemberian vaksin 12 minggu. Efek samping dari vaksin ini tergolong ringan hingga sedang dan bisa sembuh dengan sendirinya. Efek samping yang biasa dialami, yaitu nyeri otot, kemerahan, gatal, bengkak pada area suntik, demam, lelah, menggigil, sakit kepala, mual, muntah, radang tenggorokan, flu dan batuk. Namun, kurang dari 1% penerima vaksin ini juga dapat merasakan pusing, nafsu makan berkurang, sakit perut, pembengkakan kelenjar getah bening, produksi kulit berlebih, kulit terasa gatal, dan munculnya ruam. Meskipun terdapat banyak gejala setelah menerima vaksin ini, vaksin Oxford- AstraZeneca tetap aman untuk digunakan.

  • Vaksin Moderna

Vaksin Moderna diproduksi dengan menggunakan bahan dasar mRNA (messenger RNA) dan sudah mendapatkan izin darurat penggunaan dari Amerika Serikat serta telah melewati uji klinis fase 3 . Vaksin ini diketahui diberikan untuk usia lebih dari 18 tahun sampai diatas 55 tahun dan dosis yang dianjurkan adalah sebanyak 2 dosis sebesar 0,5ml per dosisnya dengan jarak pemberian vaksin 28 hari. Efek samping yang dirasakan setelah melakukan vaksinasi, yaitu rasa lelah, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, nyeri pada area suntik, bengkak dan kemerahan. Namun, efek samping tersebut akan hilang dengan sendirinya maksimal 2 hari.

  • Vaksin Pfizer-BioNTech

Vaksin Pfizer-BioNTech diproduksi menggunakan bahan dasar mRNA (messenger RNA). Vaksin ini diketahui bisa diberikan untuk usia diatas 16 tahun sampai diatas 55 tahun dan dosis yang dianjurkan adalah sebanyak 2 dosis sebesar 0,3ml per dosisnya dengan jarak pemberian vaksin 3 minggu. Efek samping yang ditimbulkan hampir sama dengan vaksin moderna yaitu rasa lelah, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, nyeri pada area suntik, bengkak dan kemerahan.

  • Vaksin Sinopharm

Vaksin Sinopharm memiliki kandungan virus corona yang telah dimatikan sama seperti vaksin sinovac. Vaksin ini diberikan untuk usia 18 tahun sampai 85 tahun dan dosis yang dianjurkan adalah sebanyak 2 dosis sebesar 0,5ml per dosisnya dengan jarak pemberian vaksin 21 hari. Efek samping vaksin ini tergolong cukup ringan, seperti rasa sakit pada area suntik, ruam, pusing, tegang otot, demam, mual dan muntah-muntah.

  • Vaksin PT. Bio Farma

Vaksin PT. Bio Farma merupakan jenis vaksin yang masih dalam proses pengembangan dan penelitian terhadap vaksin COVID-19. Beberapa universitas dan lembaga penelitian di Indonesia sedang bekerja sama untuk menguji dan mengembangkan jenis vaksin ini. Uji klinis terhadap vaksin ini rencananya baru akan dimulai sekitar bulan Juni 2021.

Dari tujuh jenis vaksin diatas, hanya tiga jenis vaksin yang telah diterima dan telah digunakan dalam pelaksanaan vaksinasi di Indonesia, yaitu vaksin jenis Sinovac, PT. Bio Farma, dan Oxford-AstraZeneca.

Hal harus diperhatikan dalam mencegah penularan virus Corona memang diawali dari segi kebersihan diri seperti rutin cuci tangan setelah beraktivitas, rajin berolahraga, selalu menggunakan masker saat beraktivitas, dan asupan nutrisi makanan yang penting bagi tubuh. Namun, hal tersebut tidaklah cukup jika tidak dilengkapi dengan vaksinasi. Vaksinasi memiliki peranan penting di dalam kehidupan khususnya di masa pandemi ini dimana manfaat yang didapatkan yakni sebagai berikut:

  • Memperkuat sistem imun tubuh dari virus Corona

Vaksinasi akan memperkuat sistem imun tubuh dengan pembentukan antibodi atau kekebalan dalam tubuh. Hal ini akan membuat efek dari gejala saat seseorang yang terjangkit virus Corona menjadi lebih kecil berkat dari struktur pertahanan antibodi yang lebih kuat dibandingkan sebelum melakukan vaksinasi.

  • Membantu pemutusan mata rantai penularan virus Corona

Manfaat dari vaksinasi bukan hanya untuk diri kita sendiri saja, melainkan bermanfaat bagi orang-orang disekitarnya. Hal ini dikarenakan, jika kekebalan tubuh kita kuat, maka akan mampu menekan potensi penularan kepada orang lain. Kemudian, mampu membentuk Herd Immunity alias kekebalan kelompok dimana masyarakat suatu daerah menjadi kebal terhadap virus atau penyakit. Maka dari itu, jika vaksin COVID-19 jenis apapun didistribusikan atau diinjeksikan secara merata kepada masyarakat di kemudian hari, dipastikan virus Corona sudah menjadi varian virus yang langka di Indonesia hingga dunia.

  • Mendukung perekonomian dan kesejahteraan negara

Selain bermanfaat bagi kesehatan, vaksinasi juga memberikan manfaat secara tidak langsung dalam mendukung perekonomian dan kesejahteraan negara. Dengan mengajukan diri untuk melakukan vaksinasi dan selalu mengikuti protokol kesehatan, maka akan memungkinkan kita mampu menekan angka penularan virus Corona dan dengan waktu dekat akan mengakhiri pandemi COVID-19 secara keseluruhan. Hal tersebut dapat membuat masyarakat untuk kembali beraktivitas secara normal tanpa pembatasan jam operasional usaha sehingga dapat membantu memulihkan perekonomian negara dan masyarakat pun dapat kembali hidup sejahtera dengan hidup berkecukupan dan tanpa terbebani akibat pandemi.

Kesimpulan

Vaksinasi merupakan salah satu cara ampuh untuk memutuskan rantai penyebaran virus Corona apapun jenis vaksinnya. Namun perlu diingat, jenis vaksin COVID-19 apapun bukan berperan sebagai obat penyembuhan virus Corona dan tidak menjamin 100% perlindungan dari virus Corona. Peran vaksin sebenarnya adalah sebagai pembentukan antibodi yang jauh lebih kuat sehingga memperkecil peluang terjangkit penyakit virus Corona.

Cepat lambatnya berakhirnya pandemi COVID-19 ini berasal dari peran kesadaran diri masyarakat. Maka dari itu, meskipun sudah melakukan vaksinasi jangan ragu untuk tetap mengikuti protokol kesehatan yang telah dianjurkan dengan mengikuti gerakan 3M yaitu memakai masker yang sesuai standar WHO, mencuci tangan dengan sabun selama 20-30 detik, dan menjaga jarak minimal 1 meter lalu hindari kerumunan.

Referensi :

https://www.alodokter.com/informasi-berbagai-vaksin-covid-19-di-indonesia

https://www.alodokter.com/virus-corona

https://covid19.go.id/

https://promkes.kemkes.go.id/informasi-tentang-virus-corona-novel-coronavirus

https://www.alodokter.com/mengenal-vaksin-covid-19-dari-pemerintah

https://m.liputan6.com/cek-fakta/read/4571854/virus-corona-bermutasi-bagaimana-efektivitas-vaksin-covid-19

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5541029/ada-7-jenis-vaksin-covid-yang-digunakan-di-indonesia-sudah-tersertifikasi-who

https://katadata.co.id/sortatobing/berita/60decbce52146/7-jenis-vaksin-covid-19-yang-ditetapkan-oleh-menkes

https://smartcity.jakarta.go.id/blog/678/5-manfaat-vaksinasi-covid-19-yang-wajib-diketahui

https://corona.jakarta.go.id/id/artikel/alasan-mengapa-harus-ikut-vaksinasi-covid-19

https://bpkad.jatengprov.go.id/berita2/gerakan-3m-dalam-pencegahan-covid-19

Gambar:

http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-paru-kronik/page/4/sobat-sehat-lawan-covid-19-dengan-menerapkan-3m

https://nasional.kompas.com/read/2021/06/25/11153711/pemerintah-diminta-segera-lakukan-vaksinasi-covid-19-untuk-anak

Michael Jawoto, Chelsey Valencia, Reynaldi Ghuntesa, dan Jeslyn Pehry