CEGAH HEPATITIS B!

Sumber: http://d1iqxomnbgvzw3.cloudfront.net/blog/wp-content/uploads/2015/07/hepatitis-s1-liver-hepatitis-virus.jpg

 

Hepatitis B adalah penyakit menular yang menyerang hati dan disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Bentuk hepatitis B ada dua macam:

  • Akut:penyakit sementara yang terjadi selama 6 bulan pertama setelah seseorang terpapar HBV. Infeksi akut dapat menyebabkan infeksi kronik, namun tidak selalu terjadi.
  • Kronis:penyakit jangka panjang yang terjadi saat virus tetap bertahan dalam tubuh seseorang.

Pernyakit akut, dengan gejalanya, lebih sering terjadi pada orang dewasa. Infeksi kronis lebih sering terjadi pada bayi dan anak-ank dibanding dewasa. Di Indonesia, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2013) menemukan bahwa prevalensi HbsAg adalah 7,2%. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan datatahun 2007, yaitu 9,4% pada populasi umum. Diperkirakan 18 juta orang memiliki hepatitis B dan 3 juta orang menderita hepatitis C. Sekitar 50% dari orang-orang ini memiliki penyakit hati yang berpotensi kronis dan 10% berpotensi menuju fibriosis hati yang dapat menyebabkan kanker hati. Angka-angka ini menunjukkan bahwa 1.050.000 pasien memiliki potensi untuk menjadi kanker hati. Untuk itu, surveilans hepatitis B dan hepatitis C telah dilakukan di kalangan penduduk beresiko tinggi.

Hati memiliki banyak fungsi, diantarany adalah:

  • Menghasilkan empedu yang berasal dari perombakan sel darah merah. Fungsi empedu sebagai pengemulsi lemak.
  • Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit penyakit.
  • Mengubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya sebagai cadangan gula, serta mengatur kadar gula dalam darah.
  • Membentuk protein tertentu dan merombaknya.
  • Tempat untuk mengubah provitamin A menjadi vitamin A
  • Tempat pembentukan protombin dan fibrinogen yang berperan dalam pembekuan darah
  • Mengeluarkan racun yang ada di dalam tubuh.

Bagi sebagian orang yang terinfeksi hepatitis B, mereka tidak memiliki gejala tetapi yang lain memiliki gejala seperti:

  • Demam
  • Gejala yang menyerupai penyakit flu
  • Sering kelelahan
  • Kehilangan nafsu makan
  • Perut terasa mual
  • Warna kulit dan putih mata menjadi warna kuning
  • Nyeri di daerah hati
  • Timbulnya ruam pada telapak tangan
  • Darah terlalu encer sehingga sulit membeku
  • Gangguan penglihatan karena perununan penyerapan vitamin A
  • Dapat pula terjadi osteoporosis karena penurunan penyerapan vitamin D

Gejala hepatitis B dapat berpengaruh kepada fungsi hati. Untuk penderita hepatitis B kronis, biasanya mereka tidak mempunyai gejala. Namun ketika imun tubuh penderita hepatitis B memburuk, maka hati bisa meradang, hal ini menyebabkan terjadinya sirosis hati atau terjadi luka yang sangat parah pada organ hati. Ketika ini terjadi, tanda-tanda dan gejala muncul.

Penyebabnya adalah virus hepatitis B. Virus ini menular melalui hubungan seksual dengan penderita dan penggunaan jarum tidak steril. Darah atau cairan tubuh lain (misalnya sperma, cairan vagina, ASI, air mata, ludah, dan cairan pada sariawan yang terbuka) yang telah terinfeksi dapat menyebarkan virus. Seorang ibu juga dapat menularkan pada bayinya.

Jika Anda telah terpapar virus hepatitis B, hubungi dokter Anda sesegera mungkin. Jika Anda belum divaksin, tidak yakin apakah sudah divaksin atau belum, atau apakah Anda berespon terhadap vaksinasi, injeksi imunoglobulin hepatitis B dalam 12 jam setelah paparan dapat melindungi Anda dari hepatitis B. Jika Anda belum divaksin, saat itu Anda dapat menderita hepatitis B akut atau kronik.

 

 

Sumber Penulisan/Daftar Pustaka:

https://hellosehat.com/penyakit/hepatitis-b-2/

http://www.depkes.go.id/article/view/16042700001/sebagian-besar-kematian-akibat-hepatitis-virus-berhubungan-dengan-hepatitis-b-dan-c-kronis.html

http://obathepatitisb.com/cara-mengetahui-bahwa-anda-terinfeksi-hepatitis-b/

Dias Dhamar Ayu W