ASAL USUL BARONG LANDUNG

Gambar Barong Landung Sumber: listennotes.com

Konon pada zaman dahulu, hiduplah seorang Raja Penguasa Bali yang disebut Sri Jayapangus  dengan gelarnya, Paduka Sri Maharaja Haji Jayapangus. Pada kala itu, Raja Jaya Pangus memimpin Kerajaan Balingkang. Konon katanya kehidupan masyarakat pada saat itu sangat sejahtera dan kerajaan tersebut terkenal dengan perdaganganya.

Hal ini menyebabkan kabar burung tentang kemakmuran kerajaan ini  hingga ke negeri bambu sehingga menyebabkan saudagar Cina memutuskan datang ke kerajaan tersebut untuk bekerja sama. Hubungan perdagangan menyebabkan tumbuhnya rasa jatuh cinta antara Sri Jaya Pangus dengan sosok wanita cina, Kang Ching Wie yang merupakan putri dari salah satu saudagar Cina yang kaya raya. Akhirnya Raja memilih untuk meminang putri saudagar tersebut menjadi permaisurinya.

Seiring berjalannya waktu, pasangan suami istri ini tak kunjung mendapatkan keturunan. Diceritakan pada saat itu sang raja bertapa di Gunung Kaki Batur dan di sana raja jatuh cinta dengan seorang Dewi, bernama Dewi Danu. Kang Ching Wie yang menunggu kedatangan suami selama bertahun- tahun tidak kunjung kembali pulang pun memutuskan untuk mencari suaminya namun berakhir terdampar di sebuah hutan dan ditemukan oleh anak dari hasil pernikahan suaminya dan Dewi Danu. Kang Ching Wie dengan rasa sakit hatinya ia menyerang Dewi Danu, sehingga menyebabkan Dewi Danu marah dan mengutuk suami istri itu menjadi barong yang disebut barong landung.

 

Referensi:

SejarahBarongLandung. DinasKebudayaan. (n.d.). Retrieved November 29, 2021, from https://disbud.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/sejarah-barong-landung-58.

I Gusti Ayu Tresza Dharmayani