Dampak COVID-19 Terhadap Bidang Pariwisata dari Segi Ekonomi
Sumber: https://www.shutterstock.com/id/video/clip-1029204434-bali-indonesia-time-lapse-view-pura-ulun
Pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar, dari suatu tempat ke tempat lain. Pariwisata terdiri dari 2 suku kata “pari” yang berarti berkali-kali atau berputar-putar dan “wisata” yang berarti bepergian. Banyak pendekatan yang bisa menjelaskan definisi dari pariwisata. Namun secara ekonomi, kepariwisataan adalah sejumlah kegiatan terutama yang ada kaitannya dengan kegiatan perekonomian, yang berhubungan dengan masuknya dan adanya pendiaman dan bergeraknya orang-orang asing keluar masuk kota, daerah atau negara.
Sektor Pariwisata ini sangatlah penting karena memberikan kontribusi yang cukup besar dalam pendapatan devisa negara, termasuk dalam penciptaan kesempatan kerja. Sejak tahun 2013-2019, setiap tahun kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian nasional terus menanjak, hingga pada tahun 2019, kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto mencapai sebesar 4.8%. Pada tutup buku 2018, sektor ini mampu menyumbang devisa terbesar dengan mencapai nilai lebih dari 19.2 miliar USD.
Terlihat pada data BPS mengenai jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia per bulannya bahwa setelah COVID-19 jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia ini semakin menurun khususnya pada tahun 2020. Hal ini menyebabkan sektor pariwisata dan berbagai sektor turunannya mengalami pukulan berat seperti jumlah penumpang pesawat rute internasional, tingkat okupansi hotel di Bali, dan juga angka hotel yang tutup semakin banyak. Hal ini membuat pendapatan negara sangat menurun.
Namun karena COVID-19 sudah tidak seheboh dulu, semoga jumlah kunjungan wisatawan ini dapat meningkat begitu pula dengan pendapatan negara dan juga angka kesempatan kerja yang semakin besar untuk membuat Negara Indonesia menjadi lebih makmur.
Referensi: